Nasir Djamil : Polri Gagal Mengawal Proses Pilpres Secara Jujur dan Adil
Muhammad Nasir Djamil, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera)
Jakarta. Seputar Nusantara. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang mengemban tugas mengamankan jalannya Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014, dinilai berbagai kalangan berhasil. Namun beberapa kalangan juga menyatakan bahwa Polri kurang berhasil dalam mengamankan Pilpres 2014 tahun ini.
Menurut Muhammad Nasir Djamil, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera), bahwa secara formal memang Polri dinilai berhasil dalam mengamankan Pilpres 2014. Namun secara substansial, Polri telah gagal mengawal proses Pilpres yang Jurdil (jujur dan adil).
” Pilpres 2014 kan azasnya Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan Jurdil. Untuk yang Luber, Polri memang sudah berhasil mengawal itu. Namun untuk azas yang Jurdil, Polri telah gagal mengawal proses Pilpres tahun 2014 ini,” ungkap Nasir Djamil kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Selasa, 26 Agustus 2014.
Nasir Djamil menjelaskan, bahwa dengan adanya gugatan Prabowo- Hatta ke MK (Mahkamah Konstitusi) terkait dengan dugaan- dugaan adanya kecurangan Pilpres 2014, itu menunjukkan bahwa Polri yang seharusnya bisa menjaga agar penyelenggara Pemilu ini bisa berperilaku jujur dan adil, namun tidak bisa dilakukan.
” Seharusnya Polri mempunyai inisiatif bagaimana caranya agar penyelenggara Pemilu itu bisa jujur dan adil dalam menjalankan proses Pilpres kemarin. Jadi, secara Luber memang Polri bisa dinilai berhasil mengawal Pilpres. Namun Polri telah gagal mengawal proses Pilpres ini secara Jujur dan adil,” tegas Politisi PKS ini.
Lebih lanjut Nasir Djamil menerangkan bahwa secara prosedural dan formal memang Pilpres berjalan dengan baik. Karena tidak ada keributan dan kerusuhan dimana- mana, tidak ada bentrok, tidak ada pembakaran kantor KPU, jadi secara prosedural aman, tertib dan lancar. Tetapi, ternyata pelaksanaan Pilpres yang aman, tertib dan lancar itu, tidak berbanding lurus dengan jujur dan adil. Jadi Polri gagal di hal jujur dan adil itu.
” Seharusnya Polri bisa menjadi bagian dari elemen demokrasi. Karena Polri menjadi bagian dari elemen demokrasi untuk memastikan bahwa Pilpres berjalan dengan demokratis, Luber dan Jurdil. Polri tidak hanya sebagai penegak hukum saja, tetapi sudah menjadi bagian dari Civil Society, bagian dari masyarakat sipil yang diharapkan bisa menyehatkan demokrasi di Indonesia,” terang Nasir Djamil.
” Tetapi sayangnya, Polri, baik mainset maupun kulturnya belum berubah, merasa hanya sebagai penegak hukum saja. Sehingga tidak mempunyai inisiatif untuk mengingatkan penyelenggara Pemilu agar jujur dan adil. Polri masih mempunyai kegamangan, jika mengingatkan penyelenggara Pemilu, khawatir dianggap melampaui batas kewenangan Polri,” pungkas Nasir Djamil di penghujung wawancara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila
- Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Apresiasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Blokir Rekening Pelaku
- Laporan Keuangan PT. Telkom Kuartal I/ 2024, Kuartal Pertama Tahun 2024 Telkom Catat Laba Bersih Operasi Rp 6,3 Triliun atau Tumbuh 3,1% YoY
- Cermati Polemik Realisasi Proyek di Daerah, Filep Wamafma Dorong Stakeholder Papua Barat Tegas Awasi
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Mendukung Penuh Obligasi Daerah, Tetapi Harus Ketat dan Terukur
- Telin Milik Telkom dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis Untuk Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional. Kolaborasi Diharapkan Dapat Mempelopori Pendekatan Transformatif Untuk Melindungi Jaringan Komunikasi dan Membangun Kepercayaan di Era Digital
- Tiga Tahun Berturut- Turut, Telkom Indonesia Kembali Meraih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
- Sebagian Wilayah Purworejo- Jateng Diserang Hama Wereng, Petugas POPT pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lakukan Gerdal OPT
- Apa Kabar JLS Jatim, 23 Tahun Tak Selesai. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Dipercepat
- Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah : Jaga Mental, Kesehatan dan Patuhi Rambu- Rambu Lalu Lintas Supaya Selamat di Perjalanan
- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah : Momentum Hari Raya Idul Fitri, Stok Pangan di Purworejo Mencukupi dan Harga Pangan Stabil
- Harga Minyak Diatas Asumsi Makro APBN, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Minta Pemerintah Tidak Tempuh Kenaikan BBM Subsidi
- Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Hadir di Acara Open House Prabowo Subianto, Sebagai Ajang Silaturahmi dan Nostalgia Saat di Partai Gerindra
- BULD (Badan Urusan Legislasi DPD RI) Rekomendasikan Restrukturisasi Legislasi Tata Kelola Ketahanan Pangan
- Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Gagas Pembangunan Kalimantan Timur Menyeluruh dan Sinkron Dengan IKN
- Komite IV DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Minta RPJPN 2025- 2045 Munculkan Pertumbuhan Ekonomi Baru