logo seputarnusantara.com

Talk Show DPD RI : Postur Kabinet Jokowi dan Efektifitas Pemerintahan Mendatang

Talk Show DPD RI : Postur Kabinet Jokowi dan Efektifitas Pemerintahan Mendatang

19 - Sep - 2014 | 15:43 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI pada Jumat, 19 September 2014 mengadakan kegiatan Talk Show Perspektif Indonesia dengan Tema : ”Postur Kabinet Jokowi dan Efektifitas Pemerintahan Mendatang.”Talk Show ini berlangsung dari pukul 14.00- 15.00, bertempat di ruang Pressroom DPD RI.

Dalam acara Talk Show tersebut hadir sebagai nara sumber diantaranya ; Prof. DR. John Pieris, SH., MS., (Senator dari Provinsi Maluku), Andar Nubowo (Direktur Indo Strategi) dan Alfan Alfian (Pengamat Politik dari Universitas Nasional). Sedangkan sebagai Moderator Talk Show adalah Agrani Sihombing (RRI Pro3 FM).

Menurut John Pieris, persoalan jumlah 34 Menteri di Kabinet Jokowi, itu tidak menjadi soal, yang penting para Menteri tersebut profesional. Kalau dilihat politik Indonesia sekarang ini merupakan cerminan dari konfigurasi politik nasional. Politik kita hanya merupakan miniatur Indonesia, belum berdasarkan pada profesionalitas dan kinerja.

” Profesionalitas harus dibarengi dengan idealisme. Efektifitas Pemerintahan itu bukan masalah gemuk atau rampingnya Kabinet. Kalau Kabinet ramping, tetapi tidak profesional, maka juga tidak akan efektif,” terang John Pieris.

John Pieris menegaskan bahwa, profesionalisme Kabinet itu juga bukan masalah gender. Mau perempuan ataupun laki- laki yang penting profesional, itu standarnya. Jadi, tidak perlu ada prosentase berapa persen perempuan di Kabinet Jokowi, perempuan jangan hanya untuk memenuhi kuota saja.

Sedangkan menurut Andar Nubowo, Jokowi jangan hanya janji- janji saja saat kampanye, tetapi harus dibuktikan ketika menjadi Presiden. Jokowi saat kampanye janji akan membentuk Kabinet ramping, tetapi ternyata sekarang dibentuk Kabinet gemuk dengan 34 Kementerian.

” Kabinet Jokowi harus merupakan Kabinet kerja. 16 pos Kementerian dari kalangan partai politik dan 18 pos dari kalangan profesional murni, kita berharap betul- betul merupakan orang- orang yang profesional di bidangnya masing- masing, bukan sekedar politisi titipan untuk kepentingan partai politik,” ungkap Andar Nubowo.

Andar Nubowo lebih lanjut menjelaskan bahwa, kita berharap Jokowi membangun “Madzhab Politik Baru” dengan Revolusi Mentalnya. Demikian juga, Jokowi harus mampu membangun karakter dan jatidiri bangsa Indonesia, sebagaimana telah dicanangkan oleh proklamator Bung Karno. Pembangunan karakter dan jatidiri bangsa ini sangat penting, agar ke depan bangsa Indonesia lebih maju dan bisa sejajar dengan bangsa- bangsa lain di dunia.

Disisi lain, Alfan Alfian memaparkan, bahwa bangsa Indonesia sudah menganut sistem demokrasi, oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus mengembangkan demokrasi tersebut. Kalau untuk memperkuat tradisi demokrasi, maka pemerintahan Jokowi sebaiknya jangan takut dengan oposisi. Karena, ketakutan yang berlebihan terhadap oposisi itu juga tidak baik.

” Memang semua orang terkejut dengan “16 Menteri Parpol” di Kabinet Jokowi. Jumlah 16 Menteri dari parpol itu merupakan “politik kompromistis.” Menurut saya, 16 Menteri dari parpol di Kabinet Jokowi itu terlalu besar. Maka saya berharap, Kabinet Jokowi akan diisi oleh orang- orang yang tepat,” tegas Alfan Alfian.

Alfan Alfian menandaskan, idealnya Jokowi menepati janjinya saat kampanye yang mengatakan akan membentuk Kabinet yang ramping dan Kabinet kerja. Dengan menepati janji kampanye, maka ke depannya Jokowi akan selalu dipercaya oleh rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline