logo seputarnusantara.com

Willgo Zainar : Rupiah Melemah, Jangan Sampai Kita Masuk Kubangan Krisis

Willgo Zainar : Rupiah Melemah, Jangan Sampai Kita Masuk Kubangan Krisis

H. Willgo Zainar, MBA., Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra

16 - Des - 2014 | 15:25 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar Bank di Jakarta pada Selasa pagi 16 Desember 2014 bergerak melemah 171 poin menjadi Rp 12.884,- dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.713,- per- dolar AS.

Mata uang rupiah melemah tajam bersama mata uang lain di Asia. Kombinasi antara aksi jual asing di pasar modal, harapan kenaikan suku bunga the Fed, serta besarnya kebutuhan dolar AS domestik menjadi penyebab utama pelemahan rupiah.

Diperkirakan mata uang rupiah masih akan berada dalam tren pelemahan terhadap dolar AS hingga kuartal I 2015, tetapi akan membaik lagi hingga akhir 2015, walaupun dengan potensi akan ada koreksi tajam lagi saat kenaikan suku bunga the Fed yang diperkirakan terjadi di 2015.

Menurut H. Willgo Zainar, MBA., Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, bahwa melemahnya rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari internal maupun eksternal. Faktor internal karena dipengaruhi oleh banyaknya Utang Luar Negeri (ULN) baik oleh swasta, BUMN maupun pemerintah, yang harus melakukan pembayaran pokok dan atau bunganya dalam bentuk USD. Selain itu, nilai transaksi perdagangan dan pembayaran kita yang negatif, akibat lebih banyak importnya daripada eksportnya. Dan juga faktor psikologi masyarakat yang ikut- ikutan membeli USD untuk profit taking, investasi atau traveling.

” Sedangkan faktor eksternalnya adalah menguatnya mata uang USD dan melemahnya beberapa mata uang Regional di Asia, akibat salah satunya karena rumor naiknya suku bunga Fed dan juga merosotnya harga minyak dunia dan faktor- faktor lainnya,” ungkap Willgo Zainar kepada seputarnusantara.com melalui pesan singkatnya, pada Selasa 16 Desember 2014.

Menurut Willgo Zainar, bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal terakhir ini tidak menggembirakan. Selain karena dampak naiknya harga BBM yang memicu inflasi dan naiknya harga- harga barang dan jasa, yang menjadikan lemahnya daya beli masyarakat. Bank Indonesia- pun terpaksa menjangkar dengan menaikkan BI Rate 25 basis point untuk menahan laju inflasi, namun ternyata belum berhasil.

” Index Harga Saham Gabungan (IHSG) pun merosot tajam. Capital Outflow dari pasar modal menambah tekanan pada rupiah kita. Dampak melemahnya rupiah yang utama adalah sebagai alat pembayaran Utang Luar Negeri (ULN), maka kita harus merogoh rupiah lebih dalam lagi membeli USD. Sehingga hutang pokok dan bunganya yang harus dibayar semakin besar,” terang Willgo Zainar, politisi Partai Gerindra ini.

Lebih jauh Willgo Zainar memaparkan, bahwa posisi neraca perdagangan kita yang negatif, menjadikan bahan pokok yang diimport baik itu pangan maupun bahan penunjang industri seperti benang, pewarna, dsb…yang terkait dengan industri dalam negeri akan semakin mahal. Walaupun sedikit ada keuntungan untuk produk dalam negeri yang berorientasi eksport juga, tetapi tidak sebanding dengan beban pembayaran kita.

” Saya kira pemerintah harus benar- benar mengambil sikap dan strategi yang jitu untuk menanggulangi melemahnya rupiah yang sangat tajam sejak krisis moneter 1998. Jangan sampai pemerintah menganggap biasa dan tidak terjadi apa- apa. Kondisi ini bisa menjadi pintu krisis ekonomi Indonesia. Kita sudah punya pengalaman krisis 1998 yang berakibat dijualnya aset swasta dan BUMN dengan harga sangat murah untuk membayar utang luar negeri kita yang membengkak akibat nilai rupiah yang sangat tak berdaya,” tegasnya.

” Pemerintah juga harus mempertimbangkan untuk membuat payung hukum sejenis Perpu, Perundang- Undangan atau apapun bentuknya untuk hal Protocol Crisis dan juga jenis Jaring Pengaman Sistem Keuangan. Pemerintah, BI, OJK dan DPR harus bergandengan tangan mensikapi kejadian yang sangat luar biasa ini, agar kita tidak masuk ke dalam kubangan krisis yang lebih besar lagi kedepannya,” pungkas Willgo Zainar. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline