logo seputarnusantara.com

DR. Bahrum Daido : Evaluasi dan Investigasi Menyeluruh Jatuhnya AirAsia

DR. Bahrum Daido : Evaluasi dan Investigasi Menyeluruh Jatuhnya AirAsia

DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

13 - Jan - 2015 | 14:18 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat AirAsia sudah berhasil ditemukan dan diangkat. Kotak hitam akan mengungkap misteri jatuhnya AirAsia QZ8501.

FDR ditemukan tim penyelam dari Kapal Negara (KN) Jadayat pada Minggu (11/1/2015) kemarin. Awalnya KN Jadayat menangkap sinyal ping dari objek diduga black box. Lalu tim penyelam memastikan keberadaan alat tersebut di dasar laut.

Setelah dicek penyelam, ternyata objek tersebut FDR yang terlempar di bawah serpihan sayap pesawat. Penyelam tak bisa mengangkat FDR hari itu juga dan hanya ditandai karena alasan kondisi arus. Akhirnya, alat berwarna oranye itu diangkat tim penyelam TNI AL Senin (12/1/2015) pukul 07.11 WIB pagi tadi. Basarnas telah menyerahkan FDR bernomor seri Pn-2100-4043-02 dn Sn-000556583 itu ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kemudian dibaca.

FDR umumnya berukuran 49 x 12,5 cm persegi. Alat ini merekam data-data teknis pesawat seperti ketinggian, kecepatan, putaran mesin, radar, auto pilot dan lain-lain. Ada 5 sampai 300 parameter data penerbangan yang direkam dalam black box ini. Bagian black box yang lain, yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) juga berhasil ditemukan, namun memang belum diangkat dari dasar laut. Rencananya CVR akan segera diangkat dari dasar laut hari ini juga.

Menurut DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, sebenarnya kita menyoroti masalah kecelakaan pesawat AirAsia ada beberapa hal yang perlu dicermati dan diinvestigasi lebih lanjut. Pertama, apakah itu kesalahan dari ATC (Air Traffict Control, red), karena kalau ATC memberikan informasi yang salah kepada Pilot, maka dampaknya fatal dan bisa terjadi kecelakaan.

Kedua, apakah akses cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) itu diterima dengan baik oleh ATC dan kemudian diinformasikan ke Pilot atau tidak? Seharusnya akses cuaca diterima oleh ATC dan Pilot, dimana letak awan berbahaya dll..sehingga Pilot dapat mengambil keputusan saat terbang,” ungkap Bahrum Daido kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI- Senayan, pada Senin 12 Januari 2015.

Lebih lanjut Bahrum Daido akan mempertanyakan, bahwa di pesawat terbang seperti Airbus apakah tidak ada alat pendeteksi cuaca dan awan berbahaya, sehingga bisa menghindari dari hal tersebut? Seharusnya pada saat Pilot melihat awan berbahaya tersebut, segera menyampaikan ke ATC dan meminta untuk bergeser sekian derajat ajar selamat penerbangannya.

” Nah, apakah di pesawat AirAsia itu ada alat tersebut? Kalau ada berfungsi atau tidak, itu yang perlu di evaluasi. Kemudian berikutnya, saya akan tanyakan ke KNKT, apakah pesawat AirAsia jatuh karena humam error (kesalahan Pilot) yang tidak menjalankan instruksi dari ATC atau bagaimana?” tegasnya.

Selanjutnya, Bahrum Daido juga akan mempertanyakan saat Rapat Dengar Pendapat di Komisi V DPR, apakah jatuhnya AirAsia juga mungkin disebabkan oleh kerusakan dari pesawat atau bukan. Sebenarnya itu yang menjadi pokok- pokok pikiran yang akan kita pertanyakan saat Rapat Dengar Pendapat di Komisi V DPR (Selasa, 13 Januari 2015) dengan Basarnas, BMKG, KNKT dan AirAsia, sehingga dapat jawaban yang memuaskan.

” Kita juga akan mempertanyakan ke Kementerian Perhubungan, mengapa AirAsia saat itu mendapatkan izin terbang, padahal diluar jadwal yang sudah ditetapkan. Kemudian, siapa yang berwenang memberikan izin terbang AirAsia tersebut, sehingga bisa diinvestigasi lebih lanjut,” tegasnya.

” Sedangkan masalah izin terbang itu adalah masalah legalitas. Sedangkan kecelakaan AirAsia adalah masalah teknis yang perlu diinvestigasi secara mendalam. Kalau masalah legalitas itu lain lagi, tetapi itu tetap akan kita konfirmasi ke Kementerian Perhubungan dan otoritas bandara,” pungkas Bahrum Daido dipenghung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline