logo seputarnusantara.com

Willgo Zainar, MBA. : PMN ke BUMN Rp 67,8 Triliun Harus Selektif dan Cermat

Willgo Zainar, MBA. : PMN ke BUMN Rp 67,8 Triliun Harus Selektif dan Cermat

H. Willgo Zainar, SE., MBA., Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra

22 - Jan - 2015 | 21:32 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Rencana pemerintah untuk mengeluarkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tambahan sebesar Rp 67,8 Triliun, perlu dikritisi.

Sebab, PMN yang bersumber dari APBN ini, yang mana APBN diperoleh hampir 78% dari pajak, perlu dilakukan secara hati- hati dan cermat. Jangan sampai dana tersebut mubazir, bahkan merugikan keuangan negara nantinya.

Hal tersebut disampaikan oleh H. Willgo Zainar, SE., MBA., Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra kepada seputarnusantara.com melalui pesan singkatnya, pada Kamis, 22 Januari 2015.

Menurut Willgo Zainar, BUMN- BUMN yang akan menjadi penerima PMN ini, harus benar- benar BUMN yang sedang membutuhkan tambahan modal berdasarkan RKAP untuk ekspansi bisnisnya.

” Juga tentunya, merupakan BUMN yang sehat dalam katagori WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) hasil audit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Kalau tidak demikian, maka saya khawatir, tambahan modal tersebut justru akan menjadi beban BUMN dan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal,” terang Willgo Zainar.

Lebih jauh, Politisi Partai Gerindra dari NTB ini memaparkan, bahwa SMI (Sarana Multi Infrastruktur) yang nantinya akan menjadi cikal bakal Bank Infrastruktur, juga akan menerima total dana sebesar Rp 20 Triliun.

” Menurut saya, kalau benar dana ini dihajatkan untuk membantu pembiayaan pembangunan infrastruktur yang akan dileverege 5 hingga 6 kalinya, maka ini merupakan hal yang sangat positif, karena saat ini pemerintah sedang giat- giatnya membangun infrastruktur,” tegas Willgo Zainar.

Demikian juga, lanjutnya, LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor) yang sangat bagus kinerjanya untuk mendukung ekspor Indonesia sebagai andalan devisa negara dan dapat meningkatkan neraca perdagangan, perlu juga dibantu hingga Rp 5 Triliun.

Karena berdasarkan hasil audit BPK, Lembaga LPEI secara berturut- turut mendapatkan WTP dan kinerja bisnisnya sangat bagus dan mampu memberikan laba hingga Rp 1,8 Triliun pada negara.

” Namun sebaliknya, bagi BUMN yang memiliki kinerja business as usual atau bahkan buruk, saya kira tidak perlu menjadi prioritas penerima PMN ini. Pemerintah harus selektif, agar jangan sampai BUMN ini sekedar menjadi Cost Centre, tetapi mindsetnya harus dirubah menjadi Profit Centre yang dapat memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk deviden untuk membiayai pembangunan nasional,” pungkas Willgo Zainar. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline