logo seputarnusantara.com

H. Imam Suroso : Kita Support Kemenkes Dapat Anggaran 5% APBN 2016

H. Imam Suroso : Kita Support Kemenkes Dapat Anggaran 5% APBN 2016

Drs. H. Imam Suroso, MM., Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan

1 - Apr - 2015 | 20:49 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Masyarakat bingung dan resah terkait dengan adanya kabar bahwa iuran BPJS Kesehatan akan mengalami kenaikan pada tahun 2015. Simpang siurnya informasi akan hal tersebut, membuat kegalauan di tengah- tengah masyarakat.

Untuk menjawab teka- teki dan simpang siurnya informasi tersebut, seputarnusantara.com mewawancarai Anggota DPR RI Komisi IX yang salah satunya membidangi Kesehatan.

Menurut Drs. H. Imam Suroso, MM, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, bahwa tidak benar iuran BPJS Kesehatan akan dinaikkan pada tahun 2015 ini. Menurutnya, iuran BPJS Kesehatan naik atau tidaknya akan dibahas dalam Panja BPJS Kesehatan yang akan dimulai pada akhir bulan April 2015 ini. Jadi kita tunggu saja hasil dari pembahasan dalam Panja BPJS Kesehatan.

” Kita Komisi IX DPR RI dengan pemerintah akan membentuk panja BPJS Kesehatan yang akan merevisi dan mengevaluasi kinerja BPJS Kesehatan. Jadi, apakah iuran BPJS Kesehatan perlu naik atau tidak pada tahun 2016 nanti, akan dibahas dalam Panja. Jadi, belum tentu naik, bisa saja justru iurannya akan mengalami penurunan, itu semua tergantung dari hasil Panja,” ungkap Imam Suroso kepada seputarnusantara.com di gedung Nusantara 1 DPR RI- Senayan, pada Rabu 1 April 2015.

Imam Suroso memaparkan, mengenai prioritas dalam Panja nantinya, kita akan prioritaskan dan fokus pada PBI (Penerima Bantuan Iuran) maupun non- PBI. Yang intinya, kesehatan masyarakat akan kita utamakan sesuai dengan amanat Undang- Undang. Kemudian hal krusial lainnya yang dibahas pada Raker dengan Menteri Kesehatan hari ini adalah mengenai prioritas penambahan anggaran Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 yakni 5% dari APBN.

” Dari APBN sekitar 2.000 Triliun, maka Kementerian Kesehatan pada tahun 2016 akan mendapatkan anggaran sekitar Rp 100 Triliun. Itu demi meningkatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas kepada masyarakat. Anggaran Pendidikan saja 20% dari APBN, maka sudah wajar kalau Kementerian Kesehatan mendapat anggaran 5% dari APBN. Saya berharap, dengan anggaran Kesehatan yang besar tersebut, masyarakat terutama rakyat kecil tercover pelayanan kesehatannya. Kalau saya penginnya untuk Rumah Sakit Klas III digratiskan,” tegas Politisi PDI Perjuangan ini.

Lebih jauh lagi Imam Suroso menjelaskan, dengan anggaran yang besar tersebut, kita berharap koordinasi antara DPR dan pemerintah akan lebih bagus lagi. Karena kalau koordinasi dan evaluasi dilakukan dengan bagus, maka akan tercipta pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat. Mengenai penguatan, ada dua hal, pertama, kita support untuk penguatan Puskesmas, supaya promotif dan preventifnya bisa berjalan. Preventif itu pencegahan, supaya masyarakat selalu sehat dan atau penyakit yang parah bisa dikurangi. Sedangkan promotif adalah promosi dan sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan. Dan kuratif merupakan tindakan kesehatan bagi kepentingan dan kesehatan masyarakat.

” Kemudian yang kedua, mengenai penguatan lembaga BKKBN, sebab itu sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Mengenai Kepala BKKBN, kita minta yang profesional, akuntabel, dan berkualitas. Sekarang ini BKKBN kan agak kacau, karena banyak tenaga PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) yang tidak profesional. Penduduk Indonesia setiap tahun nambah sekitar 4,5 juta, sedangkan penduduk Singapura saja cuma 5 juta. Setiap tahun penduduk Indonesia nambah hampir sama dengan jumlah penduduk Singapura, ini bahaya. Ini kurang sosialisasi dan tidak berjalannya program- program BKKBN. Sekarang ini penduduk Indonesia lebih dari 250 juta jiwa, maka harus kita pikirkan serius BKKBN,” pungkas Imam Suroso dipenghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline