logo seputarnusantara.com

Totok Daryanto, SE. : BBM Pertalite Harus Diuji Dahulu Sebelum Diluncurkan

Totok Daryanto, SE. : BBM Pertalite Harus Diuji Dahulu Sebelum Diluncurkan

H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional)

22 - Apr - 2015 | 21:00 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Komisi VII DPR RI meminta PT. Pertamina untuk menunda peluncuran bahan bakar minyak (BBM) RON 90 ‘Pertalite’ yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan BBM RON 88 (Premium).

Menurut Komisi VII DPR RI, peluncuran produk tersebut harus ditunda karena sosialisasinya dianggap masih belum cukup, persiapan teknis operasional belum tuntas, serta perizinannya belum selesai.

Menurut H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), bahwa peluncuran dan keberadaan Pertalite ini dikhawatirkan dapat membebani masyarakat Indonesia, karena harganya yang lebih mahal dibandingkan dengan Premium.

” Memang, alasan Pertamina meluncurkan Pertalite semata-mata untuk memberikan pilihan kepada konsumen. Menurut penjelasan Pertamina saat rapat dengan Komisi VII DPR, BBM jenis Pertalite ini lebih ramah lingkungan dan bagus untuk mesin kendaraan dibandingkan dengan Premium,” ungkap Totok Daryanto kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Rabu 22 April 2015.

Lebih lanjut Totok Daryanto memaparkan bahwa PT. Pertamina mempunyai hak untuk meluncurkan produk- produk baru yang ditawarkan ke pasar. Pertalite ini yang menjadi masalah karena ada isu akan menggantikan premium, itu yang perlu dikonsultasikan ke DPR.

” Tetapi, sejauh itu produk baru tetapi rumpunnya sama dengan Pertamax hanya beda Ron- nya saja, menurut saja silahkan saja. Itu semua tergantung masyarakat mau beli atau tidak. Masyarakat punya pilihan banyak, boleh pakai Pertamax yang Ron 95, atau Ron 92, Pertamax merah atau biru. Pertalite ini hanya sekedar istilah saja, sebenarnya ini Pertamax jenis baru. Kan ada juga Pertamax yang Ron 90 harganya lebih murah dari Ron 92,” tegas Politisi PAN ini.

Jika Pertalite ini sudah memenuhi regulasi, misal uji teknis, ramah lingkungan dan layak mutu, sejauh itu semua dipenuhi tidak masalah. Tetapi kalau mau mengalihkan Premium ke Pertalite, harus konsultasi dan mendapat persetujuan DPR terlebih dahulu.

” Tetapi pemerintah ini simpang siur mengenai Pertalite, sebenarnya apa dan bagaimana Pertalite ini. Kalau memenuhi ketentuan- ketentuan teknis, ya menurut saya tidak masalah,” terang Totok Daryanto.

Mengenai Premiun, dalam APBNP, subsidi untuk Premium memang sudah dicabut. Dulu yang kita persoalkan adalah karena Ron 88 atau Premium sudah sulit, didunia ini sudah sulit produk Ron 88.

” Dan banyak kendaraan bermotor, yang teknologinya sudah tidak cocok lagi menggunakan Ron 88. Tetapi kalau mau mengalihkan Premium ke Pertalite, harus dikonsultasikan ke DPR. Apa kelebihan Pertalite dibanding Premium, kemudian dari sisi harga juga harus dipertimbangkan,” pungkas Totok Daryanto. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline