logo seputarnusantara.com

Inovasi Perubahan SMPN 14 Palu, Kepsek Hj. Ramlah M. Siri Terima Penghargaan

Inovasi Perubahan SMPN 14 Palu, Kepsek Hj. Ramlah M. Siri Terima Penghargaan

Hj. Ramlah M. Siri, SPd, M.Si (kanan), saat terima penghargaan di Hotel Lumire, Jakarta

27 - Apr - 2015 | 20:59 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Tak bisa dipungkiri, jika sebuah sekolah yang kurang terkenal, padahal sudah lama ada dan dijantung kota pula, butuh gebrakan perubahan. Demikian juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Palu, Sulawesi Tengah, yang tadinya kurang dilirik, belakangan menjadi sekolah favorit. Wah, bagaimana caranya?

Hj. Ramlah M. Siri, SPd., M.Si., sang Kepala Sekolah yang belum 3 tahun memimpin SMPN 14 Palu, pertama sempat galau, ketika kepemimpinan diserahkan dipundaknya. Menurutnya, banyak temannya yang masih menanyakan dimana sekolah tersebut.

“ Waktu teman-teman saya mengucapkan selamat saat saya diangkat jadi Kepala Sekolah, masih banyak yang bertanya, dimana SMP N 14 itu. Padahal, letaknya di jalan besar dan lalu-lintas ramai di tengah kota,” kata Hj. Ramlah mengisahkan awal kepemimpinannya.

Sebab itu, iapun mulai berpikir keras, bagaimana memulainya, dan darimana awalnya. Berhari-hari ia pandangi sekeliling sekolah, hingga ia punya kesimpulan konsep inovasi perubahannya.

“ Saya sempat berhari-hari merenung sambil kerja, bagaimana saya mau memulainya, dan darimana awalnya saya akan lakukan perubahan. Saya pandangi dari depan sekolah, apa yang membuat sekolah ini tidak dikenal, padahal sudah lama berdiri. Akhirnya, saya lakukan analisis berbagai faktor, dan saya simpulkan untuk melakukan gebrakan,” kata mantan Wakil Kepala Sekolah di SMP lainnya ini.

Langkah pertama yang dilakukan, dengan mengganti papan nama, karena sebelumnya ukurannya kecil dan tidak tampak menyolok dari jalan raya.

“ Yang pertama saya rubah adalah papan nama sekolah. Karena sebelumnya tidak menyolok dari jalan. Saya buat ukuran lebih besar, dan tulisannya juga lebih besar. Ranting-ranting pohon yang menghalangi posisi plang nama juga saya suruh pangkas,” ucapnya dengan semangat.

Setelah itu, iapun minta dibuatkan taman dekat papan nama, supaya lebih menarik dan lebih asri. Perubahan lainnya mulai dijamah, dengan memperluas ruang 4 Wakil Kepala Sekolah, karena sebelumnya terlalu sempit. Padahal, dengan mengambil sedikit ruang kelas yang besar dan berdampingan dengan ruang guru, masih memungkinkan. Tentu, hal ini dilakukan agar para Wakil Kepsek bisa berpikir dan berkreasi lebih baik.

Selanjutnya, tampilan bangunan sekolahpun dirubah catnya menjadi hijau. Untuk menciptakan nuansa penghijauan dan kesegaran. Program penghijauan dan berwawasan lingkunganpun mulai disosialisasikan. Jadilah para guru dan siswa membuat taman-taman kecil di ruang kelas masing-masing, sesuai proporsi ruangan yang memungkinkan. Dan tentu setiap hari mereka bergiliran mengurusnya.

Seiring waktu, prestasi anak-anak didik makin didorong, baik untuk kegiatan intra maupun ekstra kurikuler. Ada yang tampil dan juara dalam lomba pidato, lomba bahasa Mandarin, lomba matematika antar SMP, dan lain-lain.

Inovasi yang paling cemerlang, dengan membuat program ‘Bank Sampah.’ Program ini menerapkan setiap kelas harus punya bak sampah penampung limbah plastik maupun kertas, yang harus terisi setiap 2 mingguan. Sampah kemudian dijual ke pengepul sampah langganan, dan uangnya dikumpulkan kembali per tiap kelas.

“ Ya, otomatis, para siswa berlomba mengumpulkan sampah. Bahkan kadang ada yang bawa sampah dari rumahnya, untuk mengisi bak sampah di sekolah,” ungkap bu guru ini sambil tertawa.

Selain itu, limbah juga digunakan untuk membuat kreativitas seni kerajinan tangan. Maka tak aneh, jika banyak hiasan-hiasan itu terpajang di berbagai ruang kelas maupun ruang guru.

“Anak-anak juga didorong untuk membuat kreativitas seni dari limbah sampah. Baik limbah plastik maupun kertas. Jadi ruangan siswa dan guru, banyak hiasan kerajinan tangan dari limbah sampah,” imbuhnya.

Tak hanya itu. Ketika ada lomba antar Kepsek SMP tingkat Provinsi, Ibu 3 anak inipun meraih juara 1 Kepala Sekolah SMP Terbaik tingkat Sulawesi Tengah. Tentu, ini menambah catatan prestasi dan popularitas. Memang terbukti, 2 tahun belakangan, siswa yang daftarpun harus disaring, untuk menyesuaikan daya tampung 30 kelas. Padahal tadinya, pendaftar hanya mau masuk, jika gagal dari SMP favorit lainnya.

Maka tak berlebihan pula, jika Lembaga Anugerah Prestasi Insani (API), Jakarta memberikan penghargaan ‘Indonesian Awards Of Education 2015’ kepada isteri Kadis Dikbud Sulawesi Tengah ini, 28 Maret 2015 lalu, di Hotel Lumire, Jakarta Pusat.

Penghargaan yang diberikan berupa Piala, Lencana dan Sertifikat Pigura bertinta emas. Dianugerahkan oleh Ketua Dewan Pembina lembaga, Prof. DR. H.B Katili, MM, dan Chairman, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM, didampingi Ketua Pelaksana, Moody J. Prang, SE. Bersama Hj. Ramlah, ada 20 tokoh yang terpilih dari 42 orang yang terjaring sebelumnya.

Menjawab pertanyaan wartawan, pimpinan sekolah menuju Standar Sekolah Nasional (SSN) ini mengatakan, tak menduga sebelumnya akan menerima penghargaan.

“ Saya tak menduga sebelumnya, ada lembaga independen dari ibukota Negara yang memperhatikan kinerja kita di daerah. Tapi, ini tentu bukan karena hasil kerja saya sendiri. Karena seluruh guru dan siswa di SMPN 14 Palu, ikut berkontribusi terhadap apa yang kami wujudkan,” pungkas aktivis organisasi wanita ini, usai menerima penghargaan. (Aziz/ Dans)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline