logo seputarnusantara.com

PDI Perjuangan : Perlu Reshuffle Untuk Menteri Ekonomi dan Politik-Hukum

PDI Perjuangan : Perlu Reshuffle Untuk Menteri Ekonomi dan Politik-Hukum

30 - Apr - 2015 | 21:02 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Isu terkait reshuffle, meski belum direspons serius oleh Istana, namun di internal PDIP tampaknya menjadi catatan terutama menteri yang dianggap tak bekerja maksimal. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut 6 bulan cukup untuk mengevaluasi kinerja menteri yang tak maksimal.

“Sebenarnya 6 bulan sudah waktu yang cukup untuk menilai, tapi kadang-kadang seperti dokter, perlu second opinion. Jadi karena mungkin memberi waktu bagi second opinion, menterinya juga masih pemanasan. Tapi yang jelas mesti tahun ini,” kata Hendrawan Supratikno di press room gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Penilaian Hendrawan dalam 6 bulan masa kerja kabinet, ada menteri yang salah tempat sehingga kerjanya tidak maksimal, ada juga menteri yang punya ‘hidden agenda’ karena masih perlu memenuhi keinginan sponsor yang mendorongnya menjadi menteri.

?”Ada menteri yang sepak terjangnya seperti dikendalikan oleh konflik kepentingan atau terlalu banyak pesan sponsor, sehingga langkah-langkahnya mau ikut nawacita atau trisakti agak kagok, gamang,” ujar professor bidang ekonomi itu.

“Ada yang di bidang ekonomi dan politik hukum. Itu sebabnya kita minta Jokowi evaluasi komprehensif dan objektif, artinya tak ada muatan yang sifatnya tendensius,” imbuhnya soal menteri dimaksud. Hendrawan tak merinci nama menteri tersebut. Hal yang pasti, menurutnya reshuffle perlu dilakukan tapi cukup satu kali dalam 5 tahun masa kabinet kerja.

Hendrawan juga menyatakan, isu reshuffle itu turut dibicarakan di rapat PDIP. “Ya kami membicarakan itu, tapi tidak pakai acara rapat rencana reshuffle. Artinya kita bicara kabinet, wajar dong sebagai partai pengusung,” ucapnya.

Soal beberapa menteri yang kerap dikaitkan dengan isu reshuffle seperti Seskab dan Menteri BUMN, Hendrawan menyatakan setiap menteri ada sponsornya. Termasuk yang ‘disponsori’ PDIP. “Tapi Andi dan Rini itu bukan sponsor Ibu loh,” kata Hendrawan. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline