Dialog Kenegaraan : Pangan di Indonesia Timur, Ditengah Hiruk Pikuk Elit Politik
Jakarta. Seputar Nusantara. Kasus gizi buruk melanda di hampir semua kabupaten di NTT. Gizi buruk muncul karena orang tua tidak mampu menyiapkan makanan bergizi bagi anak-anak mereka kemudian memicu timbulnya berbagai jenis penyakit yang menyebabkan kematian.
DPD RI peduli terhadap masalah di daerah dengan melakukan diskusi bertema “Masalah Pangan Di Indonesia Timur, Ditengah Hiruk Pikuk Elit Politik.” Dialog Kenegaraan menghadirkan Drs. Ibrahim Agustinus Medah, Anggota Komite II DPD RI, Senator asal Nusa Tenggara Timur /NTT dan Agustinus Tamo Mbapa, Aktivis asal NTT/Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik sebagai pembicara di Coffee Corner DPD RI, Rabu (24/06/2015).
Seperti berita dimuat harian Kompas edisi 23 Juni 2015, sebanyak 1.918 anak di Nusa Tenggara Timur menderita gizi buruk selama Januari- Mei 2015. Tercatat 11 anak berusia di bawah lima tahun meninggal akibat gizi buruk. Selain itu, masih ada 21.134 anak balita yang mengalami kekurangan gizi. Selain faktor kemiskinan, tingginya kasus gizi buruk juga dipengaruhi rendahnya pemahaman ibu terhadap makanan bergizi. Buruknya infrastruktur dan sulitnya akses transportasi membuat penderita gizi buruk tak terkontrol oleh petugas kesehatan. Kasus gizi buruk sebetulnya selalu terjadi setiap tahun di NTT.
Dalam diskusi itu, Drs. Ibrahim Agustinus Medah Senator asal NTT mengatakan adanya diversifikasi (keaneka-ragaman) makanan selain beras dan jagung yang perlu dilakukan. Pemerintah harus memberikan sosialisasi tentang diversifikasi makanan dan memberikan fasilitas bagaimana cara makanan itu menjadi makanan yang enak dan bergizi. Selain diversifikasi makanan, sistem penanaman gogo rancah cocok untuk sistem tanam di NTT, “Hal itu harus disosialisasikan sehingga bisa disesuaikan dengan pola bertani di daerah.”
NTT mempunyai lahan tidur diatas satu juta hektar. Lahan tidur itu mempunyai potensi besar yang bisa ditanami mahoni atau kemiri sunan. Penghasilan dari penanaman mahoni atau kemiri sunan cukup menjanjikan sehingga bisa mencukupi kebutuhan makanan yang enak dan bergizi.
“Banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah di NTT, kita akan panggil Gubernur untuk membahas gizi buruk,” ujar Ibrahim Meda. Beberapa waktu lalu, Komite II DPD RI juga melakukan kunjungan ke NTT, sebagai tindaklanjutnya akan mengundang Kementerian terkait untuk mendapatkan solusi dari masalah gizi buruk di NTT.
Menanggapi masalah serius yang terjadi di NTT, Agustinus Tamo Mbapa sebagai aktivis asal NTT menandaskan saatnya orang muda akan bergerak. “Kami akan melakukan class action (gugatan) terhadap gubernur beserta jajarannya, karena hal ini (masalah gizi buruk) sudah terjadi berulang-ulang sehingga harus diperhatikan,” tegas Agustinus.
“Saya harap, DPD RI panggil Gubernur, Bupati, dan Kadis untuk memberikan penjelasan tentang gizi buruk itu. Diharapkan dari legislatif melakukan rapat koordinasi dengan semua stakeholder untuk membahas gizi buruk dan melakukan solusi terbaik,” tutup Agustinus. (dpd.go.id/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran
- Laporan Keuangan Telkom Tahun 2023, Konsisten Jalankan Transformasi, Telkom Catat Kinerja 2023 Positif Dengan Pendapatan Konsolidasi Rp 149,2 Triliun dan Pertumbuhan Laba Bersih 18,3% YoY
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Rakor Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024 Lintas Penyeberangan Merak- Bakauheni
- Sinergi Tim Pembina Samsat Sumsel, Lahirkan Inisiatif Strategis Dalam Optimalisasi Kepatuhan Pemilik Kendaraan Bermotor
- Gelar Safari Ramadhan, Dirut PT. Jasa Raharja Rivan A. Purwantono Ungkapkan Standar Pelayanan Samsat Sudah Bertransformasi, Cepat dan Nyaman
- Sukses Implementasikan TJSL Berkelanjutan, PT. Jasa Raharja Berhasil Meraih Penghargaan di Ajang BCOMSS Award 2024
- Korlantas Polri, Jasa Raharja, dan Stakeholders Terkait Gelar Rakor Kesiapan Operasi Ketupat 2024
- Mudik Gratis Idul Fitri Bersama BUMN Kembali Digelar, Yuk Buruan Daftar
- Perkuat Bisnis Global, Telin Milik Telkom Resmikan Telin Operation and Command Center (TOCC) Untuk Mendukung Kemajuan Bisnis, Sistem Integrasi dan Pengembangan Bisnis Global
- Safari Ramadhan 1445 H/ 2024 M TelkomGroup : Tinjau Kesiapan Infrastruktur Layanan Telekomunikasi dan Salurkan Bantuan CSR
- Telkom Innovillage 2023 Lahirkan 163 Karya Inovasi Mahasiswa Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sebanyak 2.385 Mahasiswa dari 101 Perguruan Tinggi di 30 Provinsi Turut Berpartisipasi Dalam Innovillage 2023
- Ketua DPD RI Buka Bersama Senator Terpilih, Komeng Tanya Beda Sistem Antara Indonesia dan Amerika
- Komite I DPD RI Minta DIM RUU Daerah Khusus Jakarta Dibahas Bersama
- BAP Dewan Perwakilan Daerah RI : Ketimpangan dan Ketidakadilan Merupakan Akar Dari Konflik Agraria
- Anggota DPD RI Dailami Firdaus : Daripada Urus Pengeras Suara, Menteri Agama Disarankan Membuat Program Tingkatkan Kualitas Ibadah Ramadhan
- Telkom Dinobatkan Sebagai BUMN Terbaik Dalam Penanganan Krisis dan Pengelolaan Media Pada BCOMSS 2024 Dengan Boyong 4 Penghargaan. Telkom Juga Raih Penghargaan Pemberdayaan UKM dan Fasilitator Rumah BUMN
- PT. Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B, PaDi UMKM Hadirkan Sistem Pembayaran Yang Efisien Untuk Transaksi Yang Lebih Mudah
- Menteri Agama Larang Pengeras Suara di Masjid dan Mushola Saat Ramadhan, Anggota DPD RI Haji Sudirman : Jangan Usik Kerukunan Beragama
- Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi dan Keadilan (GARDA) Mendatangi Kantor DPD RI DIY Guna Mendukung Pembentukan PANSUS (Panitia Khusus) Kecurangan Pemilu 2024
- Perayaan Ulang Tahun Ke-2, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah Untuk Lebih 10.000 Warga Desa Jambidan Yogyakarta. Bisnis Data Center NeutraDC Tunjukkan Komitmen Sustainability Melalui Pemberian Mesin & Mendirikan Bangunan Pengelolaan Sampah Untuk 1 Desa, Serta Membagikan Sejumlah Tempah Sampah Pilah