Johnny G. Plate : Siapa Bilang Ekonomi Indonesia Sama Dengan Tahun 1998?
Johnny G. Plate, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi NasDem
Jakarta. Seputar Nusantara. “ Kondisi krisis yang terjadi pada saat ini sangat jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada Tahun 1998.” Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi NasDem Johnny G. Plate usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panja Penyusunan RUU Tentang Bank Indonesia Komisi XI dengan Mantan Gubernur BI, di Senayan, Senin (29/6/15).
Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 1998 lebih dipengaruhi oleh kondisi politik pada saat itu jelang berakhirnya masa rezim pemerintahan orde baru. “Sementara pada saat era reformasi kita mengisinya dengan pembangunan,” ujarnya.
Plate mengapresiasi rencana kebijakan keuangan pemerintah yang lebih berdimensi jangka panjang. Menurutnya, dalam politik APBN, pemerintah sekarang sudah mencanangkan untuk mengurangi belanja-belanja yang bersifat konsumtif secara bertahap. Setelah itu dialihkan dengan meningkatkan belanja–belanja modal yang produktif.
Wakil Ketua Fraksi NasDem ini menjelaskan, neraca perdagangan kita saat ini dalam situasi posisi positif. Penurunan impor yang terjadi saat ini lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor, walalupun transaksi berjalan negatif.
Ia berpendapat, untuk saat ini devisa kita cukup kuat karena BI secara selektif melakukan intervensi dalam menjaga stabilitas penarikan (uang). Yang terpenting adalah jangan terfokus dengan melemahnya nilai rupiah yang dianggap membahayakan negara, sebab menguatnya rupiah juga akan tetap membahayakan ekspor. “Jadi dengan kondisi seperti ini kita ambil saja manfaat baiknya,” terangnya.
Plate menambahkan, “Hal yang paling dibutuhkan pada saat ini adalah bagaimana pemerintah, khususnya BI, dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang dunia sehingga para pengusaha dapat menghitung hak-hak pokoknya, serta terkendalinya harga jual komoditas impor.”
Lebih jauh dia berpendapat, secara keseluruhan perekonomian Indonesia sebetulnya masih terkendali dengan baik walaupun ada pelemahan. Yang dibutuhkan sekarang untuk mengatasi perekonomian domestik adalah mendorong secepatnya realisasi penyerapan belanja modal. Hal ini penting karena nantinya akan melibatkan tenaga kerja yang tidak sedikit sehingga bisa mendorong stimulus perekonomian, khususnya perekonomian daerah.
Diakui, memang banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), namun hal ini banyak terjadi pada sektor dengan komoditas ekspor, akibat terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi regional dan dunia. “ Nah yang paling penting sekarang ini bahwa desain industri kita itu tidak saja berorientasi ekspor, tapi harus juga ia berorientasi untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Walaupun suatu saat terjadi pelemahan kebutuhan ekspor tapi konsumsi domestik kita tetap kuat,” terang Plate.
Ia menyebut contoh kebijakan Industri di Tiongkok yang tidak hanya berorientasi kepada ekspor tetapi juga untuk pemenuhan konsumsi domestiknya, bahkan substitusi import. “Nah sekarang manfaatnya adalah pada saat pelemahan ekonomi dunia, walaupun pertumbuhan Cina menurun tetapi konsumsi domestiknya kuat,” tegasnya.
Plate menganjurkan semestinya Indonesia dapat melihat ke arah yang sama, yaitu membangun industri yang berbasis bagi kepentingan domestik kita. “Kedua untuk basis ekspor,” anjurnya.
Anggota badan anggaran DPR dari Fraksi NasDem ini juga membandingkan Indonesia dengan Malaysia yang mempunyai visi 2020. Visi negara tetangga ini menyebutkan bahwa Malaysia akan menjadi negara maju yang berpenghasilan USD 15 ribu ke atas.
Menurutnya, Indonesia bisa mengambil kesempatan yang sama dari hal tersebut. Pada saat pertumbuhan negara tetangganya meningkat maka daya beli pasti meningkat, “Kita punya produksi di samping untuk industri domestik juga bisa mengisi kebutuhan negara tetangga,” ujarnya mengakhiri. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila
- Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Apresiasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Blokir Rekening Pelaku
- Laporan Keuangan PT. Telkom Kuartal I/ 2024, Kuartal Pertama Tahun 2024 Telkom Catat Laba Bersih Operasi Rp 6,3 Triliun atau Tumbuh 3,1% YoY
- Cermati Polemik Realisasi Proyek di Daerah, Filep Wamafma Dorong Stakeholder Papua Barat Tegas Awasi
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Mendukung Penuh Obligasi Daerah, Tetapi Harus Ketat dan Terukur
- Telin Milik Telkom dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis Untuk Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional. Kolaborasi Diharapkan Dapat Mempelopori Pendekatan Transformatif Untuk Melindungi Jaringan Komunikasi dan Membangun Kepercayaan di Era Digital
- Tiga Tahun Berturut- Turut, Telkom Indonesia Kembali Meraih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
- Sebagian Wilayah Purworejo- Jateng Diserang Hama Wereng, Petugas POPT pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lakukan Gerdal OPT
- Apa Kabar JLS Jatim, 23 Tahun Tak Selesai. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Dipercepat
- Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah : Jaga Mental, Kesehatan dan Patuhi Rambu- Rambu Lalu Lintas Supaya Selamat di Perjalanan
- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah : Momentum Hari Raya Idul Fitri, Stok Pangan di Purworejo Mencukupi dan Harga Pangan Stabil
- Harga Minyak Diatas Asumsi Makro APBN, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Minta Pemerintah Tidak Tempuh Kenaikan BBM Subsidi
- Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Hadir di Acara Open House Prabowo Subianto, Sebagai Ajang Silaturahmi dan Nostalgia Saat di Partai Gerindra
- BULD (Badan Urusan Legislasi DPD RI) Rekomendasikan Restrukturisasi Legislasi Tata Kelola Ketahanan Pangan
- Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Gagas Pembangunan Kalimantan Timur Menyeluruh dan Sinkron Dengan IKN
- Komite IV DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Minta RPJPN 2025- 2045 Munculkan Pertumbuhan Ekonomi Baru