logo seputarnusantara.com

Kapolri : Penembakan di Tolikara Untuk Melindungi Kemerdekaan Beribadah

Kapolri : Penembakan di Tolikara Untuk Melindungi Kemerdekaan Beribadah

Jenderal Badrodin Haiti, Kapolri

23 - Jul - 2015 | 14:31 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Kapolri Jendral Badrodin Haiti memberi penjelasan soal insiden penembakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat terjadi peristiwa penyerangan di Tolikara, Papua. Menurutnya, penembakan itu untuk memberi perlindungan kepada umat beragama dalam menjalankan ibadah.

“Negara hadir di mana saja, karena dalam konstitusi negara menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama dan beribadah. Ini tidak boleh diganggu,” ujar Kapolri dalam pemaparannya usai pertemuan dengan KaBIN dan beberapa tokoh lintas agama, di rumah dinas KaBIN, Jl Denpasar Raya No 41/42, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2015).

Badrodin menjelaskan, kehadiran pihak kepolisian dalam peristiwa Tolikara, Papua sudah sesuai prosedur di mana Kapolres Tolikara dan beberapa stafnya juga sempat melakukan negosiasi, namun gagal. Polisi juga sudah memberikan tembakan peringatan ke atas tapi massa malah melempari petugas dan Jemaah yang akan menunaikan ibadah salat Idul Fitri.

“Karena sudah diberikan tembakan peringatan ke atas malah dilempari, petugas memberikan tembakan peringatan ke bawah tepatnya di bawah lutut. Hingga ada 12 korban kebanyakan di kaki hanya 1 yang kena pinggul dan meninggal,” jelasnya.

Tujuan utamanya menindak tegas pelaku keributan secara hukum, karena mereka telah membakar dan melempari orang saat akan beribadah itu bagian dari bentuk pelanggaran hukum. Selain itu ia juga akan melakukan investigasi terhadap polisi yang melakukan penembakan apakah sesuai prosedur atau tidak.

“Saya minta penegakkan hukum harus tetap jalan, karena ini adalah pelanggaran hukum, dan saya juga akan melakukan pemeriksaan kepada petugas yang melakukan penembakan peringatan apakah sudah seuai prosedur karena itu merupakan bagian dari tugas pokok,” jelasnya.

Kapolri menambahkan saat ini sudah ada 50 saksi yang sedang dilakukan pemeriksaan dan segera akan menetapkan tersangka kericuhan di Tolikara, Papua.

“Mudah-mudahan hari ini sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Tapi saya tidak mengatakan jika belum dilakukan penangkapan,” ujarnya. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline