Sulaeman Hamzah : Lambatnya Dwelling Time, Pengaruhi Pasokan Pangan
H. Sulaeman Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem
Jakarta. Seputar Nusantara. Proses dwelling time terbagi dalam tiga tahapan yang meliputi : aktivitas bongkar, penyimpanan dan penyiapan dokumen peti kemas di pelabuhan (pre customs clearance), aktivitas kepabeanan (customs clearance), dan pengangkutan serta pembayaran yang melibatkan perbankan (post customs clearance).
Sebenarnya proses pre customs clearance hingga importir menyerahkan pemberitahuan impor barang (PIB) kepada Ditjen Bea Cukai, ditargetkan hanya 2,7 hari. Namun, karena pengusaha lamban mengurus PIB tersebut, sehingga saat ini proses pre customs clearance mencapai 3,6 hari.
Inilah yang membuat dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok memakan waktu hingga 5,5 hari. Padahal pemerintah menargetkan dwelling time bisa ditekan hingga 4,7 hari.
Ditjen Bea Cukai mencatat sebanyak 43 persen importir sengaja memperlama waktu keluar barang, lantaran tidak memiliki gudang di luar pelabuhan. 43 persen importir itu baru menyampaikan PIB setelah tiga hari sejak pembongkaran barang impor, baik yang membutuhkan izin maupun tidak. Karena kebanyakan tidak memiliki gudang di luar dan pelabuhan dinilai lebih aman.
Menurut H. Sulaeman Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, lamanya proses dwelling time/ bongkar muat barang di Pelabuhan sangat berdampak kepada terlambatnya pasokan pangan secara nasional. Sebab, dengan waktu yang lama bongkar muat di Pelabuhan, secara otomatis mempengaruhi pasokan kebutuhan pangan.
” Kalau pasokan pangan terlambat akibat lamanya bongkar muat di Pelabuhan, maka akan berdampak juga pada mahalnya harga pangan tersebut. Memang kuncinya ada di Pelabuhan, karena disinyalir terjadi banyak masalah di Pelabuhan yang melibatkan berbagai pihak,” ungkap Sulaeman Hamzah kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Jumat 21 Agustus 2015.
Menurut Sulaeman, perlu adanya pengkajian dan pendalaman lagi agar proses bongkar muat di Pelabuhan bisa lebih cepat. Kalau proses bongkar muatnya lebih cepat, maka pasokan pangan akan lancar yang dampaknya harga akan lebih murah.
” Koordinasi lintas sektoral di Pelabuhan harus ditingkatkan lagi. Karena selama ini koordinasinya sangat lemah, yang berakibat pada lambatnya proses dwelling time. Koordinasi 18 Kementerian/ Lembaga yang berkaitan dengan proses bongkar muat harus diperbaiki lagi, sehingga pasokan pangan khususnya bisa lebih cepat,” tegas Politisi Partai NasDem ini.
Lebih lanjut Sulaeman memaparkan, akar masalah utama lamanya proses bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan adalah buruknya penerapan sistem administrasi satu atap yang digunakan dalam proses ekspor- impor, seperti kasus di Pelabuhan Tanjung Priok- Jakarta.
Dari tiga tahapan proses bongkar muat Pelabuhan, ada keterlambatan yang membuat proses bongkar muat barang menjadi lama. Sistem yang diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok memang bermasalah. Sistem satu atap itu melibatkan 18 Kementerian/ Lembaga.
” Oleh karena itu, tingkatkan koordinasi 18 Kementerian/ Lembaga tersebut. Kemudian, kendala yang selama ini ada di Pelabuhan yaitu soal administrasi, harus segera dibenahi. Kalau administrasi sesuai aturan, maka tidak akan terjadi masalah,” terang Politisi asal Papua ini.
” Yang sangat penting menurut saya, manajemen di Pelabuhan harus segera diperbaiki, sehingga pemakai jasa di Pelabuhan dapat terlayani dengan baik dan cepat prosesnya,” pungkas Sulaeman Hamzah di penghujung wawancara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila
- Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Apresiasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Blokir Rekening Pelaku
- Laporan Keuangan PT. Telkom Kuartal I/ 2024, Kuartal Pertama Tahun 2024 Telkom Catat Laba Bersih Operasi Rp 6,3 Triliun atau Tumbuh 3,1% YoY
- Cermati Polemik Realisasi Proyek di Daerah, Filep Wamafma Dorong Stakeholder Papua Barat Tegas Awasi
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Mendukung Penuh Obligasi Daerah, Tetapi Harus Ketat dan Terukur
- Telin Milik Telkom dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis Untuk Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional. Kolaborasi Diharapkan Dapat Mempelopori Pendekatan Transformatif Untuk Melindungi Jaringan Komunikasi dan Membangun Kepercayaan di Era Digital
- Tiga Tahun Berturut- Turut, Telkom Indonesia Kembali Meraih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
- Sebagian Wilayah Purworejo- Jateng Diserang Hama Wereng, Petugas POPT pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lakukan Gerdal OPT
- Apa Kabar JLS Jatim, 23 Tahun Tak Selesai. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Dipercepat
- Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah : Jaga Mental, Kesehatan dan Patuhi Rambu- Rambu Lalu Lintas Supaya Selamat di Perjalanan
- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah : Momentum Hari Raya Idul Fitri, Stok Pangan di Purworejo Mencukupi dan Harga Pangan Stabil
- Harga Minyak Diatas Asumsi Makro APBN, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Minta Pemerintah Tidak Tempuh Kenaikan BBM Subsidi
- Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Hadir di Acara Open House Prabowo Subianto, Sebagai Ajang Silaturahmi dan Nostalgia Saat di Partai Gerindra
- BULD (Badan Urusan Legislasi DPD RI) Rekomendasikan Restrukturisasi Legislasi Tata Kelola Ketahanan Pangan
- Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Gagas Pembangunan Kalimantan Timur Menyeluruh dan Sinkron Dengan IKN
- Komite IV DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Minta RPJPN 2025- 2045 Munculkan Pertumbuhan Ekonomi Baru
- Komite I DPD RI Beri Catatan Penting Atas Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024