Totok Daryanto Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara di Kampus
Kegiatan Sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara oleh anggota MPR RI, H. Totok Daryanto, SE.
Malang. Seputar Nusantara. ” Keberadaan 4 Pilar berbangsa dan bernegara kini terkikis oleh lajunya semangat modernisasi yang dihembuskan reformasi. Bahkan, ada banyak orang yang tidak hafal butir- butir pancasila, apalagi menjelaskan dan mengamalkan 4 pilar berbangsa dan bernegara,” ungkap Totok Daryanto dalam sambutan kegiatan sosialiasi empat pilar yang dilaksanakan di Ruang Sidang Rektorat, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, JalanTelaga Warna, Tlogomas, Kota Malang (24/08/2015).
Kegiatan ini dihadiri oleh 150 mahasiswa dari Kota Malang. Dody Setyawan, S.Sos., M.AP yang menjadi pembicara dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa Pada rezim Orde Baru, 4 pilar berbangsa dan bernegara merupakan suatu hal yang wajib dihafal oleh semua orang khususnya di bangku sekolah, sehingga hal tersebut menjadi suatu yang sakral.
Namun, seiring berjalannya reformasi, fondasi berbangsa dan bernegara ini pelan-pelan mulai dilupakan karena kesalahpahaman banyak orang yang menganggap 4 pilar adalah produk Orde Baru. Nyatanya tidak, 4 pilar yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI merupakan dasar yang sudah disepakati oleh The Founding Fathers bangsa ini sebagai landasan negara Indonesia dalam berbagai lini kehidupan.
“Kita sangat perlu melakukan upaya untuk menyadarkan dan menumbuhkan kembali kesadaran kita terhadap fondasi berbangsa dan bernegara ini. Oleh karenanya kegiatan yang diselenggarakan saat ini tidak hanya menjadi formalitas, melainkan upaya bersama dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia dengan mengukuhkan dan kembali pada 4 pilar berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” tambah Dody.
Dalam sessi dialog, Dewi (Mahasiswa IKIP BUDI UTOMO) Malang mempertanyakan mengenai ; dimana letak keadilan jika kita melihat pembangunan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur yang jauh berbeda dan sangat timpang, apabila dipandang dari perspektif 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara? Kemudian, bagaimana dengan sikap kita pada saat penampilan tidak mengikuti busana kebarat-baratan banyak orang menganggap jadul atau ketinggalan zaman?
Kemudian narasumber menjawab bahwa : kita perlu mempertegas makna keadilan dalam konteks berbangsa dan bernegara. Keadilan dalam hal ini adalah pembangunan yang proporsional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang ada serta pengelolaannya. Jadi bukan tidak adil, akan tetapi pemerintah lebih melihat kesiapan SDM dan pengelolaan dana pembangunan pada setiap wilayah.
Kemudian, banyak literatur yang sudah menjelaskan bahwa kehancuran dunia barat bukan karena senjata, melainkan karena runtuhnya moral. Pertanyaannya, kita ini mau meniru orang barat atau bersaing dengan mereka? Kalau sudah tahu mereka sedang krisis moral dan lambat laun akan hancur, lebih baik kita bersaing memperbaiki kualitas khususnya dalam hal moral yang berlandaskan 4 pilar berbangsa dan bernegara.
Selain itu, Novel (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah) Malang mempertanyakan ; kita lihat dalam kancah pendidikan, mulai dari SD, SMP dan SMA selalu digalakkan tentang 4 Pilar berbangsa dan bernegara, setelah di Perguruan Tinggi kenapa hal tersebut tidak lagi ada? Kemudian bagaimana sikap kita menanggapi kultur mahasiswa saat ini, diakui atau tidak banyak sekali perilaku mahasiswa yang menyimpang dari fondasi berbangsa dan bernegara dimaksud?
Jawaban narasumber ; di Perguruan Tinggi tetap ada dan termasuk dalam mata kuliah wajib, sekalipun tidak melaksanakan rutinitas upacara setiap hari Senin. Kemudian, Perguruan Tinggi merupakan jenjang pendidikan tertinggi, jadi sudah bukan lagi saatnya menghafal 4 pilar berbangsa dan bernegara, melainkan sudah seharusnya menghayati dan mencerminkan perilaku 4 pilar berbangsa dan bernegara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran
- Laporan Keuangan Telkom Tahun 2023, Konsisten Jalankan Transformasi, Telkom Catat Kinerja 2023 Positif Dengan Pendapatan Konsolidasi Rp 149,2 Triliun dan Pertumbuhan Laba Bersih 18,3% YoY
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Rakor Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024 Lintas Penyeberangan Merak- Bakauheni
- Sinergi Tim Pembina Samsat Sumsel, Lahirkan Inisiatif Strategis Dalam Optimalisasi Kepatuhan Pemilik Kendaraan Bermotor
- Gelar Safari Ramadhan, Dirut PT. Jasa Raharja Rivan A. Purwantono Ungkapkan Standar Pelayanan Samsat Sudah Bertransformasi, Cepat dan Nyaman
- Sukses Implementasikan TJSL Berkelanjutan, PT. Jasa Raharja Berhasil Meraih Penghargaan di Ajang BCOMSS Award 2024
- Korlantas Polri, Jasa Raharja, dan Stakeholders Terkait Gelar Rakor Kesiapan Operasi Ketupat 2024
- Mudik Gratis Idul Fitri Bersama BUMN Kembali Digelar, Yuk Buruan Daftar
- Perkuat Bisnis Global, Telin Milik Telkom Resmikan Telin Operation and Command Center (TOCC) Untuk Mendukung Kemajuan Bisnis, Sistem Integrasi dan Pengembangan Bisnis Global
- Safari Ramadhan 1445 H/ 2024 M TelkomGroup : Tinjau Kesiapan Infrastruktur Layanan Telekomunikasi dan Salurkan Bantuan CSR
- Telkom Innovillage 2023 Lahirkan 163 Karya Inovasi Mahasiswa Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sebanyak 2.385 Mahasiswa dari 101 Perguruan Tinggi di 30 Provinsi Turut Berpartisipasi Dalam Innovillage 2023
- Ketua DPD RI Buka Bersama Senator Terpilih, Komeng Tanya Beda Sistem Antara Indonesia dan Amerika
- Komite I DPD RI Minta DIM RUU Daerah Khusus Jakarta Dibahas Bersama
- BAP Dewan Perwakilan Daerah RI : Ketimpangan dan Ketidakadilan Merupakan Akar Dari Konflik Agraria
- Anggota DPD RI Dailami Firdaus : Daripada Urus Pengeras Suara, Menteri Agama Disarankan Membuat Program Tingkatkan Kualitas Ibadah Ramadhan
- Telkom Dinobatkan Sebagai BUMN Terbaik Dalam Penanganan Krisis dan Pengelolaan Media Pada BCOMSS 2024 Dengan Boyong 4 Penghargaan. Telkom Juga Raih Penghargaan Pemberdayaan UKM dan Fasilitator Rumah BUMN
- PT. Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B, PaDi UMKM Hadirkan Sistem Pembayaran Yang Efisien Untuk Transaksi Yang Lebih Mudah
- Menteri Agama Larang Pengeras Suara di Masjid dan Mushola Saat Ramadhan, Anggota DPD RI Haji Sudirman : Jangan Usik Kerukunan Beragama
- Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi dan Keadilan (GARDA) Mendatangi Kantor DPD RI DIY Guna Mendukung Pembentukan PANSUS (Panitia Khusus) Kecurangan Pemilu 2024
- Perayaan Ulang Tahun Ke-2, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah Untuk Lebih 10.000 Warga Desa Jambidan Yogyakarta. Bisnis Data Center NeutraDC Tunjukkan Komitmen Sustainability Melalui Pemberian Mesin & Mendirikan Bangunan Pengelolaan Sampah Untuk 1 Desa, Serta Membagikan Sejumlah Tempah Sampah Pilah