logo seputarnusantara.com

Syarief Abdullah Alkadrie : 70 Tahun DPR, Dari Kinerja Hingga Gedung Baru

Syarief Abdullah Alkadrie : 70 Tahun DPR, Dari Kinerja Hingga Gedung Baru

Syarief Abdullah Alkadrie, Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI/ Anggota Komisi II DPR

31 - Agu - 2015 | 15:42 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dinilai masih belum maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Ditemui usai Sidang Paripurna dalam rangka perayaan ulang tahun DPR RI periode 2014- 2019, Jumat (28/8), Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menyatakan hal tersebut.

” Harus kita sadari dan akui kinerja DPR sampai saat ini masih belum maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan,” ungkapnya.

Menurut Syarief, ada beberapa hal yg menjadi kendala dan hambatan bagi performa kerja DPR saat ini. Satu di antaranya adalah polarisasi politik antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Terutama di masa-masa awal masa kerja DPR periode kali ini.

” Pembelahan yang sudah terlanjur, jangan sampai membuat DPR retak dan terbelah. Sebaliknya, harus menjadi pemacu kedepan. Karena tiga tugas utama DPR harus di fungsikan secara maksimal. Kekurangan pada masa satu tahun pertama (harus) menjadi evaluasi besar, terutama tugas legislasi,” ujarnya.

Syarief mengharapkan, ke depan tidak perlu ada lagi istilah faksi KMP atau faksi KIH. Kini saatnya memupuk semangat bersama, mengejar ketertinggalan, terutama tugas legislasi DPR. Saat ini banyak undang-undang lama yang sudah kadaluwarsa, yang urgen untuk direvisi dan disinkronkan dengan kebutuhan serta kondisi masyarakat.

” Undang- Undang perdata sudah melabrak masuk ke arah pidana. Kemudian UU satu dengan yang lainnya saling bentrok. Contoh bidang kehutanan dengan undang-undang pemerintahan daerah. Inikan perlu segera diperbaiki,” tegasnya.

Meski begitu Syarief masih melihat adanya kekompakkan dalam kinerja DPR selama satu tahun ini. Mereka sudah banyak berperan aktif melakukan proses check and balances terhadap pemerintah. Selain itu DPR juga telah menyelesaikan penetapan anggaran belanja negara. Kemudian juga beberapa produk UU yang sudah diselesaikan.

Dalam kesempatan ini, Syarief juga menyinggung persoalan pembangunan gedung baru parlemen yang mengemuka di tengah publik.

” Bagi saya, soal rencana tak apa-apa. Gedung ini kan milik negara, kebanggaan negara, bukan milik anggota orang- perorang. Urgensi pembangunannya tinggal kita ukur dari kemampuan anggaran negara. Bisa dilihat mana skala prioritasnya,” ujarnya.

Misalnya, lanjut Syarief, gedung Nusantara I. Gedung tempat kerja anggota ini awalnya diperuntukkan untuk 800 orang. Sekarang sudah lebih dari 2.500 orang yang menempatinya. Ini artinya gedung tersebut menjadi prioritas jika akan dilakukan perombakan.

Meski demikian NasDem menilai untuk saat ini pembangunan gedung baru DPR belum urgen. Hal ini disebabkan faktor keuangan negara saat ini.

” Dan NasDem berkesimpulan, untuk eksekutor teknis pembangunan tidak lakukan di kesekjenan DPR, tetapi harus eksekutif pelaksana. Biar tidak ada lagi stigma masyarakat bahwa DPR mencari keuntungan dan DPR tidak cawe-cawelah,” tegas Syarif.

Terakhir, di Ultah yang ke- 70 ini ia berharap, DPR masa sekarang bisa melakukan terobosan besar, terutama berjihad menghapus stigma negatif masyarakat selama ini.

” Kita ini di pilih oleh rakyat, tapi kenapa rakyat seakan tak mempercayai? Karena kemungkinan DPR selama ini mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Oleh sebab itu, tugas utama DPR saat ini menghapus cap negatif tersebut,” katanya. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline