logo seputarnusantara.com

Anggota Komisi VII DPR Kurtubi Dukung Pemerintah Turunkan Harga BBM

Anggota Komisi VII DPR Kurtubi Dukung Pemerintah Turunkan Harga BBM

DR. Kurtubi, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem

5 - Okt - 2015 | 14:53 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. NasDem mendukung rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan posisi harga crude 50 dolar/ bbls, dengan nilai kurs rupiah 15.000/ dolar, maka BPP BBM menjadi sekitar Rp. 6.600/ liter.

” Ada ruang untuk menurunkan harga BBM sebesar Rp 1.000 per liter,” demikian dikatakan DR. Kurtubi, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/10).

Anggota Komisi VII ini menilai, jika pemerintah menurunkan harga BBM maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab harga BBM yang turun akan meningkatkan daya beli masyarakat, kendati di tengah kelesuan ekonomi dunia saat sekarang.

” Yang pasti akan meningkatkan konsumsi sekaligus pertumbuhan ekonomi. Dan yang jauh lebih penting lagi karena saat ini belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta government spending pemerintah sudah mulai cair,” terangnya.

Kurtubi melanjutkan, seiring dengan terus anjloknya harga minyak mentah dunia, yang bisa dilakukan oleh pemerintah tidak hanya menurunkan BBM. Harga gas dan tarif listrik juga harus turun, karena batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan BBM untuk Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Diesel (PLTD) juga sudah lama turun.

Menurutnya, jika ini dilakukan maka industri akan tumbuh lebih bagus dalam menciptakan lapangan kerja baru. Sehingga, pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2016 sudah bisa di atas 5 persen, dan bisa saja pertumbuhan 6 persen berpeluang.

” Pertumbuhan ekonomi menembus 6 persen, mengapa tidak,” tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowadojo menyatakan, rencana pemerintah menurunkan harga BBM harus dengan perhitungan yang tepat, bukan karena popularitas semata. Statemen Agus terakhir ini mendapat kritikan banyak? pihak karena dinilai tidak etis. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline