logo seputarnusantara.com

Ir. Muhammad Baghowi, MM, ( DPR RI ) : Pemerintah Harus Lebih Meningkatkan Pelayanan Kepada Jamaah Haji

29 - Jul - 2010 | 02:41 | kategori:Agama dan Opini

Muhammad BaghowiJakarta. Seputar Nusantara. Setelah melalui pertemuan panjang dalam dua bulan terakhir atau 20 kali rapat, DPR RI dan Kementerian Agama ( Kemenag ) akhirnya sepakat soal besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Kesepakatan yang lahir dalam rapat kerja DPR RI dan Kemenag, Rabu (21/7) kemarin, BPIH untuk musim haji tahun ini ( pertengahan November 2010 ) nanti rata-rata 3.342 dolar AS atau sekitar Rp 30,1 juta ( berbeda antara 11 embarkasi yang ada ).

Menurut Ir. Muhammad Baghowi, MM, anggota Komisi VIII DPR RI, bahwa biaya haji dimaksud berkisar antara 3.147 dolar AS atau Rp 28,3 juta (terendah) untuk embarkasi Aceh dan 3.505 dolar AS atau Rp 31,5 juta (tertinggi) untuk embarkasi Makassar. Biaya itu turun 80 dolar AS atau sekitar Rp 720 ribu (kurs 1 dolar = Rp 9000) dibanding 2009.

“Ketetapan ini suatu yang menggembirakan sebab di tengah harga tarif/ kebutuhan makin naik, termasuk kebutuhan rumah tangga, ternyata kalangan Eksekutif dan Legislatif bisa menekan BPIH,” jelas Muhammad Baghowi anggota Fraksi Partai Demokrat ini dengan mantap.

Masih menurut Muhammad Baghowi, bahwa jumlah biaya yang harus dibayar masing-masing calon jamaah haji sudah mencakup seluruh komponen. Hanya satu biaya saja yang ditiadakan dibanding musim haji tahun lalu, yakni asuransi yang pada tahun 2009 dibebankan kepada setiap jamaah sebesar Rp 100 ribu.

” Menyimak persiapan yang telah dilakukan Kementerian Agama untuk pelaksanaan haji tahun ini, serta besaran BPIH yang ditetapkan, kita pantas gembira dan bangga. Betapa tidak, saat Kemenag berusaha meningkatkan pelayanan, antara lain tergambar jelas dari jarak penginapan yang akan ditempati jamaah mendatang (terjauh sekitar 3 km), ternyata biaya yang harus dikeluarkan calon jamaah haji bisa ditekan. Penginapan jamaah musim haji tahun ini 63 persen (123 ribu orang) di antaranya berada di ring I, jauh lebih banyak dibanding tahun 2009 yang hanya 27 persen (51 ribu orang). Hanya 37 persen saja tahun ini yang ditempatkan di ring 2 dan tidak ada lagi ring 3 dan 4,” jelas Muhammad Baghowi.

Besaran BPIH 2010 selain menimbulkan dugaan positif bahwa pemerintah mampu menekan tarif/ harga yang harus dibayar, juga mencuatkan kecurigaan. Jangan-jangan pada pelaksanaan haji sebelumnya betul terjadi “kebocoran” atau penghambur-hamburan uang jamaah yang tidak perlu. Kecurigaan ini sangat wajar di tengah negeri yang penuh ketidakpastian dan penuh dengan tipu daya.
” Saya ambil contoh embarkasi Solo.Tahun 2009 BPIH embarkasi Solo sebesar Rp 36 Juta, sedangkan tahun 2010 menjadi Rp 30,6 Juta. Sehingga terjadi penurunan BPIH sebesar Rp 5,4 Juta/ jamaah.Ini sesuatu yang sangat bagus bagi jamaah haji,” ungkap Muhammad Baghowi yang juga anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Masih menurut Muhammad Baghowi, bahwa sisa dana optimalisai haji tahun ini sebesar Rp 150 Milyar. Prioritas utama penggunaan dana optimalisasi adalah untuk kepentingan jamaah haji. Menurut UU No. 13 Tahun 2008 bahwa : biaya operasional petugas haji ditanggung oleh APBN dan APBD bukan oleh jamaah haji.
Muhammad Baghowi berharap agar pertama : BPIH bisa lebih murah lagi, kedua :pelayanan kepada para jamaah haji lebih baik lagi, baik itu ketika di Indonesia maupun di Arab Saudi. Ketiga : sistem pembiayaan diperbaiki lagi, keempat : manajemen haji diperbaiki seperti waiting list, karena saat ini ada 1,2 Juta jamaah calon haji yang masuk daftar tunggu ( waiting list ). Di Aceh dan Batam sudah ada waiting list selama 10 tahun, sehingga ada jamaah calon haji yang mendaftar sekarang ( tahun 2010 ) tetapi berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji pada tahun 2020. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Agama dan Opini | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.