logo seputarnusantara.com

Choirul Muna : Eggy Sujana Tak Sebut Peran Luhut, Langsung Nembak Presiden

Choirul Muna : Eggy Sujana Tak Sebut Peran Luhut, Langsung Nembak Presiden

KH. Choirul Muna, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem

30 - Nov - 2015 | 14:45 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Pernyataan anggota presidium Gerakan Selamatkan NKRI, Eggy Sudjana yang menuduh keterlibatan Presiden dalam skandal logi “papa minta saham,” mendapatkan atensi serius dari Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem KH. Choirul Muna.

Politisi dari Komisi VIII DPR ini menganggap tuduhan Egy mengada-ada, dengan logika yang menyimpang dari landasan fakta.

Dari kejanggalan logika itu, Choirul Muna curiga Egy Sudjana memiliki agenda terselubung untuk mengamankan perkara ketua DPR yang sudah masuk tahap peradilan etika di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Dengan menembak presiden secara langsung Egy bermaksud mengalihkan fokus persoalan yang tengah mengerucut pada para aktor kunci.

” Jelas, ini (pernyataan Egy Sudjana, red.) adalah upaya pengaturan perkara skandal yang menjerat Ketua DPR. Tujuannya untuk menyelamatkan para aktor dan juga kepentingan ekonomi dan politik di balik itu,” tutur politisi dari Fraksi Partai NasDem itu, saat ditemui di ruang kerjanya Gedung Nusantara I, senin (30/11).

Dalam hemat Choirul, Presiden tak mungkin terlibat dalam praktek kotor yang mengedepankan kepentingan pribadi dan mengorbankan rakyat. Dia justru menyimpan tanda tanya besar terkait tuduhan Egy Sudjana yang mengabaikan fakta kasus, dan sekonyong-konyong menuduh keterlibatan presiden.

Kalau Egy tertib berlogika, seharusnya dia mencermati kemungkinan terlibatnya Luhut Panjaitan yang disebut 16 kali dalam rekaman lobi. Rekaman itu bahkan telah melewati uji forensik oleh Badan Reserse dan Kriminal Polri, dan dinyatakan otentik.

” Saya heran, Gerakan Selamatkan NKRI (Egy Sudjana, red) tak sekali pun menyebut dugaan keterlibatan Luhut Binsar Panjaitan, tapi langsung nembak pak Presiden. padahal dalam rekaman ada nama Pak Luhut,” tukas Choirul Muna.

Melihat berbagai kejanggalan itu, Choirul Muna khawatir adanya pihak-pihak yang bermaksud mengintervensi dan melakukan politisasi terhadap proses peradilan etika di MKD. Para penumpang gelap itu, dikhawatirkan akan menyusup dan berusaha merecoki kinerja MKD, serta membelokkannya sesuai kepentingan segelintir orang.

Lebih lanjut menurut Choirul Muna, tak tertutup kemungkinan bahwa kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres oleh Setya Novanto akan menggelinding menuju pengusutan skandal yang lebih besar.

Tentu saja, mereka yang was-was namanya bakal terseret dalam kasus itu, akan berusaha menghalalkan segala cara guna mempengaruhi proses pengadilan etika di MKD. Meski pun begitu, Choirul tetap optimis bahwa kebenaran lambat laun akan terungkap. Sebagai orang beragama, dia yakin Tuhan akan membongkar fakta dan melindungi rakyat yang terhimpit ketamakan para elit.

” Sudah terlihat aroma politisasinya. Namun yakinlah, sesuatu yang benar meski ditutupi akan terlihat juga. Begitupun sebaliknya, sesuatu yang salah walau dikemas dengan dogma kebenaran, ujungnya pasti akan terungkap,” tegas Choirul optimis.

Sebelumnya, diketahui sekelompok tokoh yang menamakan diri Gerakan Selamatkan NKRI, mendatangi MKD untuk menyerahkan pernyataan sikap mereka. Mereka meminta agar skandal yang melibatkan ketua DPR Setya Novanto dan Muhammad Riza Chalid diusut tuntas dengan transparan. Beberapa tokoh yang tergabung dalam gerakan itu antara lain : Eggi Sudjana, Hatta Taliwang, Ferdinand Hutahaean, Bambang Wiwoho, Mayjend TNI (Purn) Prijanto dan Wawan Kurniawan. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline