logo seputarnusantara.com

Kronologi Pemukulan Yang Dilakukan Anggota DPR Masinton Versi Dita

Kronologi Pemukulan Yang Dilakukan Anggota DPR Masinton Versi Dita

Dita (kiri) dan Masinton Pasaribu (kanan)

1 - Feb - 2016 | 15:46 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Staf ahli anggota DPR RI Masinton Pasaribu, Dita Aditia Ismawati, membantah keterangan Masinton soal kronologi pemukulan terhadap dirinya.

Dita menyebut pemukulan itu dilakukan langsung oleh Masinton. Bagaimana kronologinya?

“Kejadian 21 Januari 2016 sekitar pukul 23.00 WIB malam lewat. Terjadi di perjalanan dari kafe ke apartemen saya di MTH Square,” ucap Dita dalam jumpa pers di LBH Apik, Jl Tengah Raya, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/2/2016).

Dita lalu menjelaskan kronologi peristiwa itu mulai dari dia berangkat menuju kafe, hingga akhirnya dijemput Masinton dan terjadi pemukulan. Begini kronologinya :

Pukul 18.20 WIB
Dita berangkat dari kantornya di gedung DPR RI menuju kantor DPW NasDem DKI di Gondangdia, Jakarta Pusat. Dita adalah kader Partai NasDem.

Pukul 19.20 WIB

Sampai di kantor DPW NasDem DKI, Dita berbincang dengan temannya bernama Dodi Sihombing. Dita mengaku sudah lama tak bertemu dengan Dodi sehingga malam itu dia berbicara banyak, meski hanya obrolan biasa.

Pukul 21.00 WIB
Dita dan Dodi pergi menuju Camden Bar di Jalan Cikini, Jakpus, menggunakan mobil Dodi, sementara mobil Dita tetap di parkir di kantor NasDem DKI. Di dalam kafe saat itu ada 8 orang, 5 laki-laki dan 3 wanita. Menurut Dita, tak ada pembicaraan serius, hanya ngobrol-ngobrol biasa.

Pukul 22.17 WIB
Masinton menghubungi Dita menanyakan sedang ada di mana, yang dijawab sedang di Camden Bar.

Pukul 22.22 WIB
Masinton kembali menghubungi Dita kembali menanyakan posisinya saat itu. Namun kali ini Masinton mencecar Dita.

“Nanya lagi, Camden bar itu di mana? Sama siapa di bar? Terus dia nelepon beberapa kali. Saya angkat sambil saya ke toilet. Gue sama teman-teman. Di mana itu? Kenapa kau nggak balik? Ya di sini di Camden. Udah ya kepala gua puyeng,” kata Dita.

Pukul 23.00 WIB
Masinton dan sopirnya bernama Husni menemui Dita di Camden bar. Saat itu, Masinton hanya menunggu di dalam mobil, sementara sopirnya menemui Dita di dalam. Dita lalu ke luar didampingi temannya.

“Saya pegang tangan Pak Husni. Itu ada bos di dalam. O ya? Waduh,” kata Dita.

Dita lalu diminta Masinton untuk pulang. Namun sebelum masuk ke mobil, Dita sempat kembali ke bar untuk mengambil tas dan pamit dengan teman-temannya. Dia lalu duduk di bangku depan di samping sopir. Masinton di belakang.

“Dia bilang, dasar kau nggak tahu malu. Ngapain kau di situ? Ngumpul saja. Udah jam berapa ini kau belum balik,” terang Dita menirukan diskusi di dalam mobil.

Saat itu Masinton menanyakan keberadaan mobil Dita, yang dijawab ada di kantor DPW NasDem DKI. Masinton lalu meminta sopirnya mengambilkan mobil Dita. Sehingga saat sopirnya turun, di mobil itu Masinton yang langsung menjadi sopir. Dita duduk di sampingnya.

Dalam perjalanan, Masinton kembali mencecar Dita dengan beberapa pertanyaan. Yaitu soal aktivitas Dita di bar sepulang dari DPR, termasuk materi obrolan dengan teman-temannya.

“Anjing kau! Setan kau! Nggak tahu malu, jam segini masih di luar,” hardik Masinton.

Pukul 23.30 WIB
Di Matraman mobil berhenti. Masinton menghubungi sopirnya memastikan sudah mengambil mobil Dita di kantor NasDem. Setelah itu, kepada Dita, Masinton terus menanyakan kepentingan Dita di bar.

“Nggak tahu malu! Diam kau malah nangis kau!” kata Dita menirukan Masinton.

Dita diajak berputar dua kali, meski hampir sampai di apartemennya. Padahal, Dita sudah meminta agar segera diturunkan karena kondisinya yang lelah.

“Diam anjing! Dan (tonjokan) itu terjadi tangan kirinya dua kali, saya histeris. Kenapa gue ditonjok?” tanya Dita.

“Gue cuma mau pulang. Gue mau nelepon temen gue. Dia rebut HP saya. Sini balikin HP gue. Reflek setir saya dorong ke kiri.
Ini HP lu,” imbuhnya.

Pukul 00.45 WIB
Dita yang mendapat pukulan merintih. Dia berkunang-kunang setelah dijotos dua kali. Dia lalu berinisiatif melapor ke Polsek Jatinegara dengan naik taksi. Polisi lalu mengantar ke RSUD Budi Asih untuk divisum.

Dita dibawa lagi ke Polsek, lalu diminta pulang untuk istirahat. Sabtu (23/1) Dita resmi membuat laporan ke Polsek Jatinegara pukul 09.00 WIB. Lalu Jumat (29/1), Dita didampingi pengurus NasDem melapor ke Bareskrim Polri. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline