logo seputarnusantara.com

Hasan Aminuddin : Pemerintah Dihimbau Ajak Ormas Untuk Bina Eks Gafatar

Hasan Aminuddin : Pemerintah Dihimbau Ajak Ormas Untuk Bina Eks Gafatar

Drs. H. Hasan Aminuddin, M. Si., Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem

3 - Feb - 2016 | 15:45 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Drs. H. Hasan Aminuddin, M. Si., mengkhawatirkan kondisi eks Gafatar yang akan mengalami keterasingan ketika dikembalikan ke daerahnya masing-masing.

Alasannya, warga sekitar lingkungan eks Gafatar akan melakukan resistensi, langsung ataupun tidak langsung, karena tidak jarang masyarakat menganggapnya sebagai aib.

Hal ini yang menurut mantan Bupati Probolinggo- Jawa Timur ini tidak boleh terjadi. Oleh karenanya, pemerintah dan organisasi Islam diharapkan bisa turun tangan guna melakukan pembinaan pada kurang lebih 5.764 eks pengikut Gafatar.

” Kolaborasi keduanya akan berdampak signifikan. Pertama akan mengembalikan keyakinannya dari Milah Abraham menjadi Islam seutuhnya. Kedua, mengembalikan kepercayaan diri sehingga tidak ada lagi keterasingan dari masyarakat,” ujar Hasan di ruang kerjanya, Rabu 3 Februari 2016.

“ Jangan diasingkan. Mereka bukan harus diasingkan atau diisolir tetapi sebaliknya, harus dibina kembali. Semisalnya mereka dari NU, maka kembalikan jalannya mereka Ke NU. Jika mereka dari Muhammadiyah maka kembalikan toriqohnya ke Muhammadiyah dan begitu ke ormas Islam lainnya,” tutur Hasan di ruang kerjanya.

Tokoh NU Jawa Timur ini mengakui bahwa Pemerintah tidak bisa menangani sepenuhnya persoalah eks Gafatar. Meski Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani sudah menyediakan penampungan, namun menurut Hasan itu tidak Cukup.

Pada masa transisi ini para eks Gafatar perlu dibekali dengan nilai-nilai keagamaan yang kuat. Kementerian Agama diimbau berbagi peran dengan Ormas terkait menghapus doktrinasi Gafatar. Selain itu pemerintah juga semestinya membagi anggaran secara proporsional kepada organisasi-organisasi Islam yang sudah ditunjuk.

“ Penting adanya pembinaan dari tokoh masyarakat dan agama setempat bagi pengikut Gafatar saat kembali ke kampung asalnya. Mereka yang khilaf ini dengan ada justifikasi bersalah tersebut, maka kadang mereka merasa asing saat kembali ke lingkungan,” tambah Hasan.

Politisi NasDem ini menilai, perkembangan kelompok aliran keagamaan seperti Gafatar tidak lepas dari faktor alpanya Kementerian Agama mendeteksi aliran keagamaan tertentu.

Padahal, setiap acara yang diselenggarakan sekumpulan orang, adalah kewajiban Negara untuk mengetahuinya. Gafatar, menurutnya, adalah organisasi yang gerakannya mengedepankan sisi ekonomi dengan berbalut ajaran keagamaan. Hal inilah yang menyebabkan ada aspek penistaan agamanya.

“ Sangat disayangkan. Kadang umat Islam terjebak oleh permainan orang yang ingin mengadu domba sesama orang Islam. Apapun bentuknya, saya tidak setuju penistaan agama,” ungkapnya.

Proses pemulangan eks pengikut Gafatar dari Kalimantan Barat masih terus berlangsung. Senin malam kemarin sebanyak 903 eks Gafatar tiba di Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan KRI Teluk Penyu. Menurut rencana, 5.764 eks Gafatar akan ditampung di empat kota yakni di Jakarta sebanyak 2.004 orang, Semarang 1.752 orang, Surabaya 727, dan Makassar 281 orang. Sampai saat ini proses pemulangan dari tempat singgah yang sudah ditunjuk pemerintah masih tetap berlangsung. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline