Akbar Faizal Kembali Bongkar Proyek Korupsi Nazaruddin, BLBI & Century
Akbar Faizal, Anggota Komisi III DPR
Jakarta. Seputar Nusantara. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem, Akbar Faizal kembali membuat hening suasana ruang sidang DPR.
Mayoritas yang hadir terpana mendengar pemaparannya, termasuk pimpinan rapat Benny K Harman.
Dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III DPR dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi beserta jajarannya, Akbar dengan detail dan fasih mempresentasikan data-data tentang mega korupsi Nazaruddin, BLBI dan Century yang masih belum dibongkar oleh KPK.
“ Ini adalah pohon korupsinya Nazaruddin. Saya mencatat dalam kurun waktu 2006- 2011 ada 166 proyek Nazaruddin di beberapa Kementerian/ Lembaga yang juga tersebar di berbagai provinsi dan kabupaten. Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 20% yang tersentuh hukum,” ujar pria kelahiran Sengkang, Sulsel ini di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Akbar menyoal penanganan kasus yang cenderung inkonsisten dan bias keadilan. Awalnya KPK menjanjikan adanya supervisi penegak hukum di Semarang dalam kasus Ortopedi, Unsoed, STPI, dan RS keraton Solo. Namun saat ini ternyata supervisinya tidak ada sehingga membuat penyidik Kepolisian di daerah menjadi kesulitan.
Akbar melanjutkan, dalam kasus pencucian uang Nazaruddin juga terdapat indikasi ketidakjelasan ihwal penghitungan nilai saham garuda. Menurut KPK nilainya Rp 300 miliar padahal faktualnya hanya 87 miliar menurut kalkulasi akuntan, sehingga menjadi dipertanyakan dasar penghitungannya. Di tingkat pengadilan, Nazaruddin juga hanya dituntut 7 tahun oleh Jaksa KPK dalam kasus TPPU padahal awalnya direncanakan 14 tahun.
“ Tidak hanya itu, yang menyedihkan adalah kasus ini relatif hanya menyasar orang-orang yang tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan grand design mega korupsi ini. Saya bisa menyebut, Mindo Rosa Manullang yang sudah bebas, lalu Asep tukang foto kopi perusahaan yang tersangkut di proyek Rumah Sakit Sampit divonis 14 tahun penjara beserta kewajiban untuk mengembalikan dana sebesar Rp 4,3 miliar. Dia bekerja sampai mati 7 kali sekalipun belum bisa mengembalikan karena pada dasarnya orang ini hanya dipinjam namanya oleh Nazaruddin, termasuk seseorang bernama Reza,” ungkap bapak tiga anak ini dalam paparannya yang menggunakan power point.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukannya, Akbar menengarai pihak yang diusut KPK di level eksekutif ternyata hanya Pejabat Pembuat Komitmen yang sebenarnya relatif tidak mengerti seluruhnya. Karena itu, jika KPK bekerja dengan fokus berdasarkan data dan dokumen yang sudah ada, maka langkah KPK untuk masuk ke daerah akan luar biasa.
Ungkit Kasus Century
Tidak hanya kasus Nazaruddin, Akbar Faizal juga mempertanyakan penanganan kasus Century oleh KPK. Meski lega karena mendapatkan informasi bahwa tidak ada penghentian penyelidikan kasus century dan BLBI, namun Akbar justru mempertanyakan sampai di mana kelanjutan kasus tersebut.
“ Pertanyaannya adalah sampai di mana kasus tersebut berjalan? Apa kelemahannya? Saya sudah dua kali ke KPK membawa barang bukti dan alat bukti bersama rekan di DPR. Ada Pak Bambang Soesatyo, Ibu Lily wahid, Misbakhun, dan kawan-kawan. Tetapi sampai saat ini di mana prosesnya? Bahkan ada tendensi tertentu, di mana orang yang terlibat kasus itu dan sudah melalui proses politik dengan menjadi terdakwa di pansus, tetapi karirnya semakin bertambah cemerlang. Waktu di Hanura, seingat saya dulu ada 86 nama yang terlibat di kasus ini. Tetapi kok cuma pak Budi Mulya,” tegas mantan anggota Mahkamah Kehormatan Dewan ini.
Meski sangat kritis terhadap KPK, di akhir paparannya, mantan anggota tim transisi Jokowi- JK ini menegaskan dukungan kepada KPK.
“ Saya akan selalu mendukung KPK menjalankan tugasnya. Namun demikian saya ingin mengutip kembali pernyataan Ketua Pukat UGM Zainal Arifin Mochtar yang saya suka, bahwa meskipun dirinya berada di posisi sebagai pembela KPK namun dirinya tetap mengakui seringkali KPK bisa buka kasus tetapi tidak bisa menyelesaikannya”, tutup Akbar. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran
- Laporan Keuangan Telkom Tahun 2023, Konsisten Jalankan Transformasi, Telkom Catat Kinerja 2023 Positif Dengan Pendapatan Konsolidasi Rp 149,2 Triliun dan Pertumbuhan Laba Bersih 18,3% YoY
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Rakor Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024 Lintas Penyeberangan Merak- Bakauheni
- Sinergi Tim Pembina Samsat Sumsel, Lahirkan Inisiatif Strategis Dalam Optimalisasi Kepatuhan Pemilik Kendaraan Bermotor
- Gelar Safari Ramadhan, Dirut PT. Jasa Raharja Rivan A. Purwantono Ungkapkan Standar Pelayanan Samsat Sudah Bertransformasi, Cepat dan Nyaman
- Sukses Implementasikan TJSL Berkelanjutan, PT. Jasa Raharja Berhasil Meraih Penghargaan di Ajang BCOMSS Award 2024
- Korlantas Polri, Jasa Raharja, dan Stakeholders Terkait Gelar Rakor Kesiapan Operasi Ketupat 2024
- Mudik Gratis Idul Fitri Bersama BUMN Kembali Digelar, Yuk Buruan Daftar
- Perkuat Bisnis Global, Telin Milik Telkom Resmikan Telin Operation and Command Center (TOCC) Untuk Mendukung Kemajuan Bisnis, Sistem Integrasi dan Pengembangan Bisnis Global
- Safari Ramadhan 1445 H/ 2024 M TelkomGroup : Tinjau Kesiapan Infrastruktur Layanan Telekomunikasi dan Salurkan Bantuan CSR
- Telkom Innovillage 2023 Lahirkan 163 Karya Inovasi Mahasiswa Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sebanyak 2.385 Mahasiswa dari 101 Perguruan Tinggi di 30 Provinsi Turut Berpartisipasi Dalam Innovillage 2023
- Ketua DPD RI Buka Bersama Senator Terpilih, Komeng Tanya Beda Sistem Antara Indonesia dan Amerika
- Komite I DPD RI Minta DIM RUU Daerah Khusus Jakarta Dibahas Bersama
- BAP Dewan Perwakilan Daerah RI : Ketimpangan dan Ketidakadilan Merupakan Akar Dari Konflik Agraria
- Anggota DPD RI Dailami Firdaus : Daripada Urus Pengeras Suara, Menteri Agama Disarankan Membuat Program Tingkatkan Kualitas Ibadah Ramadhan
- Telkom Dinobatkan Sebagai BUMN Terbaik Dalam Penanganan Krisis dan Pengelolaan Media Pada BCOMSS 2024 Dengan Boyong 4 Penghargaan. Telkom Juga Raih Penghargaan Pemberdayaan UKM dan Fasilitator Rumah BUMN
- PT. Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B, PaDi UMKM Hadirkan Sistem Pembayaran Yang Efisien Untuk Transaksi Yang Lebih Mudah
- Menteri Agama Larang Pengeras Suara di Masjid dan Mushola Saat Ramadhan, Anggota DPD RI Haji Sudirman : Jangan Usik Kerukunan Beragama
- Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi dan Keadilan (GARDA) Mendatangi Kantor DPD RI DIY Guna Mendukung Pembentukan PANSUS (Panitia Khusus) Kecurangan Pemilu 2024
- Perayaan Ulang Tahun Ke-2, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah Untuk Lebih 10.000 Warga Desa Jambidan Yogyakarta. Bisnis Data Center NeutraDC Tunjukkan Komitmen Sustainability Melalui Pemberian Mesin & Mendirikan Bangunan Pengelolaan Sampah Untuk 1 Desa, Serta Membagikan Sejumlah Tempah Sampah Pilah