logo seputarnusantara.com

Fadholi : Anggaran Minim, Mentan Diminta Lakukan Skala Prioritas Pertanian

Fadholi : Anggaran Minim, Mentan Diminta Lakukan Skala Prioritas Pertanian

Drs. H. Fadholi, Anggota Komisi IV DPR

2 - Okt - 2016 | 10:06 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Ketua Kelompok Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Fadholi meminta upaya peningkatan produktifitas pertanian yang telah dicanangkan dalam Nawa Cita menjadi skala prioritas pemerintah.

Nawa Cita yang dimaksud olehnya  adalah semangat membangun kemandirian pangan melalui program-program yang mampu menstimulasi produktifitas petani.

“ Kemandirian pangan kan ada kaitannya dengan produksi. Kalau produksinya bagus bisa mandiri. Begitupun sebaliknya. Untuk hal-hal yang tidak bisa dikerjakan petani, tugas pemerintah lah untuk memperbaiki atau membuatnya dalam skema pembiayaan APBN,” papar Legislator dari Jawa Tengah tersebut?.

Kementerian Pertanian mendapat porsi hampir Rp 24 trilun dalam anggaran 2017. Angka tersebut menyusut dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 27,6 triliun.

Meski begitu, efisiensi anggaran, menurut Fadholi, bisa dilakukan dengan menghemat anggaran di luar peruntukan untuk pembiayaan infrastruktur penunjang pertanian. Dengan begitu produktifitas petani tidak akan terganggu.

“ Infrastruktur yang terkait pertanian harus dimaksimalkan seperti saluran air, penyediaan air, ada empung, jala usaha tani, jalan desa, jalan produksi. Kalau tidak maka produksi terganggu,” cetusnya.

Selain infrastruktur, Fadholi juga mendorong Kementerian Pertanian fokus di soal kemandirian pangan dengan program pupuk mandiri. Pupuk mandiri merupakan jawaban dari mahalnya pupuk dan langkanya pupuk subsidi, karena petani didorong untuk memproduksi pupuk secara mandiri. Stimulus yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan menyediakan fasilitas dan semua kebutuhan pembuatan pupuk.

Lebih lanjut Fadholi menjelaskan, jika program pupuk mandiri ini berjalan dengan baik maka subsidi pupuk yang selama ini dijalankan bisa ditekan. Anggaran subsidi pupuk bisa digunakan untuk mensubsidi harga. Mekanismenya, Pemerintah melalui Bulog membeli gabah dan beras dari petani dengan harga yang tinggi, kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga di bawah harga pasar.

“ Dengan subsidi harga ini kan petani akan sangat senang, masyarakat juga karena merasakan harga beras yang murah,” ungkapnya.

Upaya terakhir menciptakan kemandirian pangan menurut Fadholi adalah dengan menggalakkan teknologi pertanian. Bukan hanya mekanisasi tapi pemerintah juga semestinya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia supaya melek teknologi.

“ Kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menggarap lahannya secara efektif, ya dengan teknologi. Kita sudah mengenal alsintan, tapi itu tidak cukup. Petani juga harus memahami teknologi pembiakan, penanaman, bahkan teknologi lainnya. Yang penting juga kesadaran untuk mengenali iklim dengan teknologi,” pungkasnya. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline