logo seputarnusantara.com

Sulaeman Hamzah Bangga Penemuan Varietas Unggul M70D, 70 Hari Panen

Sulaeman Hamzah Bangga Penemuan Varietas Unggul M70D, 70 Hari Panen

H. Sulaeman L. Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem (Nasional Demokrat)

10 - Apr - 2017 | 15:47 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan lahan hingga 100 ribu hektar, yang nantinya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian padi untuk varietas M70D buatan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka Rapimnas Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) di Balai Kartini, Jakarta, Senin (10/4/2017).

” Ada varietas baru M70D, Menteri Pertanian tidak suka janji, kenapa kami baru hadir setelah 3 tahun, karena kami bekerja dulu, baru bicara,” kata Amran.

Dia menuturkan, dari 8,1 juta hektar lahan pertanian untuk padi, akan diberikan sebesar 100 ribu hektar untuk padi dengan varietas M70D. Varietas padi baru ini berasal dari HKTI, yang hanya butuh waktu 70 hari masa tanamnya. Varietas padi pada umumnya membutuhkan waktu 90 hari masa tanam.

” Tolong M70D ini jangan 1.000. Adakan 100 ribu hektar tahun ini, jangan ditawar., 100 ribu hektar. Kami janji di depan 5.000 petani disini,” tegas Amran.

Menurut H. Sulaeman Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, bahwa penemuan baru, padi varietas unggul M70D, patut diapresiasi. Sebab, dengan penemuan padi varietas unggul ini, maka para petani dapat memanen padi hanya dalam jangka waktu 70 hari.

” Persoalan berikutnya adalah mengenai kesesuaian antara varietas unggul padi M70D dengan lahan. Apakah padi jenis baru ini dapat ditanam di seluruh lahan di Indonesia, ataukah hanya bisa ditanam di lahan- lahan tertentu saja yang sesuai dengan varietas padi tersebut, ini yang jadi persoalan,” ungkap Sulaeman Hamzah kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara I DPR RI- Senayan, pada Senin 10 April 2017.

Kalau varietas padi baru tersebut, lanjutnya, dapat ditanam diseluruh wilayah Indonesia dan sesuai dengan iklim di Indonesia, serta sesuai dengan struktur tanahnya, maka varietas baru ini patut diacungi jempol dan dibanggakan. Sebab, varietas baru ini dapat ditanam di seluruh daerah di Indonesia.

” Kalau hal tersebut bisa, maka varietas padi M70D ini sangat bagus karena masa panen lebih cepat yaitu hanya 70 hari, dan dapat mendongkrak penghasilan para petani di Indonesia. Namun, perlu diuji lagi, apakah varietas M70D ini cocok di semua lahan di Indonesia atau tidak. Kalau memang cocok di semua lahan, ini sangat bagus,” tegas Sulaeman Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI ini.

Tetapi, lanjutnya, yang perlu ditangani sekarang ini adalah masalah banjir di hampir seluruh wilayah Indonesia. Padahal, dengan adanya banjir ini, sangat mengganggu produktifitas pertanian.

” Kalau kita lihat, Jawa ini kan penyumbang padi terbesar di Indonesia, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kalau di Jawa sering terjadi bencana banjir, maka produktifitas hasil pertanian tentu akan menurun. Hal inilah yang perlu segera diatasi oleh pemerintah agar dampak banjir tidak mengganggu produktifitas pertanian,” terangnya.

Selain Jawa, wilayah Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan wilayah lain, banyak yang terkena musibah banjir. Tetapi disisi lain, ada juga daerah yang kekeringan, sehingga areal pertanian terbakar, ini juga sangat mengganggu produktifitas pertanian. Maka, pemerintah harus segera mengatasi persoalan tersebut.

” Kembali ke masalah padi varietas unggul M70D tersebut, kalau memang ini cocok di semua lahan, maka sangat bagus kalau dikembangkan di wilayah Timur, seperti Papua dan Maluku. Sebab, kami juga merindukan agar pemenuhan kebutuhan beras Nasional, dapat dipenuhi oleh Wilayah Timur, setidak- tidaknya wilayah Timur dapat memenuhi kebutuhan berasnya sendiri,” pungkas Sulaeman Hamzah di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline