logo seputarnusantara.com

Wakil Ketua DPR Fahri : Perlu Ruang Terbuka Tampung Kritik Generasi Muda

Wakil Ketua DPR Fahri : Perlu Ruang Terbuka Tampung Kritik Generasi Muda

Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI

15 - Des - 2017 | 05:30 | kategori:Headline
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai cepatnya perkembangan media sosial membuat para generasi muda atau kaum milenialis makin mudah mengkritik atau memprotes kebijakan pemerintah.
Menurut dia, pada era digital seharusnya milenials sebagai generasi yang memiliki tingkat literasi digital yang sangat tinggi dapat memanfaatkan media sosial dengan cara positif.
“Perlu adanya ruang terbuka yang bisa menampung beragam kritik di media sosial, agar segala pemikiran dan pendapat tidak menguap,” kata Fahri di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Ia menjelaskan efek dari media sosial dan iklim demokrasi bisa menjadi peletup inisiatif manusia, khususnya anak muda untuk saling bertukar pikiran serta bersama-sama membangun negara.
“Dari pada saling memaki, saling mem-bully, saling menyindir di sosial media, tidak jelas, tak ketemu, kita bisa ketemu langsung dalam ruang diskusi,” ujarnya.
Sementara pegiat media sosial, Iman Sjafei menilai anak muda perlu dibangun ruang dialog dengan para politisi di Indonesia. Karena, sisi lain bersilaturahim tapi juga memberikan tambahan wawasan.
“Kami ingin para netizen muda yang notabene selalu distigma sebagai generasi millenials yang hanya bisa komentar di sosial media doang, agar biasa membangun dialog serta bersilaturahmi,” jelas dia.
Jakarta. Seputar Nusantara. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai cepatnya perkembangan media sosial membuat para generasi muda atau kaum milenialis makin mudah mengkritik atau memprotes kebijakan pemerintah.
Menurut dia, pada era digital seharusnya milenials sebagai generasi yang memiliki tingkat literasi digital yang sangat tinggi dapat memanfaatkan media sosial dengan cara positif.
“Perlu adanya ruang terbuka yang bisa menampung beragam kritik di media sosial, agar segala pemikiran dan pendapat tidak menguap,” kata Fahri di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Ia menjelaskan efek dari media sosial dan iklim demokrasi bisa menjadi peletup inisiatif manusia, khususnya anak muda untuk saling bertukar pikiran serta bersama-sama membangun negara.
“Dari pada saling memaki, saling mem-bully, saling menyindir di sosial media, tidak jelas, tak ketemu, kita bisa ketemu langsung dalam ruang diskusi,” ujarnya.
Sementara pegiat media sosial, Iman Sjafei menilai anak muda perlu dibangun ruang dialog dengan para politisi di Indonesia. Karena, sisi lain bersilaturahim tapi juga memberikan tambahan wawasan.
“Kami ingin para netizen muda yang notabene selalu distigma sebagai generasi millenials yang hanya bisa komentar di sosial media doang, agar biasa membangun dialog serta bersilaturahmi,” jelas dia. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline