Ingin Alam Tetap Lestari, Masyarakat Baduy Tolak Dana Desa 2019

Suku Baduy di Banten
Serang. Seputar Nusantara. Tokoh masyarakat adat Baduy menolak dana desa yang digelontorkan pemerintah untuk tahun 2019 sebesar Rp 2,5 miliar.
Alasan mereka, dana desa untuk infrastruktur ini ditakutkan merusak alam di sana.
Jaro Saija selaku Kepala Desa Kanekes untuk masyarakat Baduy mengatakan penolakan berdasarkan kesepakatan para pemangku adat Baduy. Pemangku adat di 3 kampung Baduy Dalam menolak termasuk di Baduy Luar.
Ada 5 pertemuan para pemangku yang sepakat menolak dana desa karena kekhawatiran atas pembangunan infrastruktur dari dana desa. Semua pertemuan menurutnya ada berita acaranya secara lengkap.
“Iya, alasan ditolak hasil kesepakatan. Para kolot (pemangku adat) kekhawatiran di sini diterima (dana desa) kekhawatiran seperti (alam) diperkembangkan, dimajukan. Kan di sini tanah ulayat, masuk (dana desa) permanen, jalan paving blok tidak boleh dilakukan. Kekhawatiran nanti ada rusak,” kata Saija saat dihubungi dari Serang, Banten, Kamis (14/2/2019).
Penolakan ini menurutnya khusus untuk dana desa di tahun 2019. Di tahun-tahun sebelumnya, warga Baduy menerima dana desa untuk kepentingan pembangunan jembatan bambu, puskesdes, sampai kantor desa.
Tapi, khusus pembangunan puskesdes dan kantor desa menurutnya itu pun dibangun di luar tanah adat Baduy. Karena bangunan permanen dilarang di lingkungan Baduy.
“Tanah di luar Desa Kanekes tanah masyarakat untuk posyandu sama kantor desa,” pungkasnya. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | TRACKBACK |
Silakan Mengisi Komentar
You must be logged in to post a comment.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Dukung Bawaslu Klarifikasi ke Koster, NasDem : Mungkin Keseleo Lidah
- Diah, TKW Bernasib Malang Yang Tak Digaji 12 Tahun Kembali ke Tanah Air
- Eddy Kusuma Wijaya : PSI Harus Paham Tata Krama Politik dan Hukum
- Mantan Bupati Tulungagung Divonis 10 Tahun Penjara, Hak Politiknya Dicabut
- Ingin Alam Tetap Lestari, Masyarakat Baduy Tolak Dana Desa 2019
- Debat Jilid 2, Capres Harus Ungkap Strategi Tambah Cadangan Energi
- Tenaga Kerja Asing China Ilegal Kena Sidak di Peternakan Ayam Cianjur
- Imam Suroso : UU Kebidanan Sangat Urgen Bagi Bidan dan Mayarakat
- Kurtubi : Pemda NTB Diharapkan Dapat Membantu Festival Budaya Bepayas
- Mardani : Tim Keumatan Akan Bela Slamet Ma’arif Yang Jadi Tersangka
- Terjerat Utang ke Rentenir Online, Sopir Taksi Gantung Diri di Mampang
- Bahrum Daido : Persoalan Tarif Bagasi Pesawat, Ambil Win Win Solution
- Aksi Demo Bela Muslim Uighur Digelar di Depan Kedutaan China di London
- 49 Daftar Calon Legislatif Pemilu 2019 Eks Koruptor Bertambah 3 Orang
- Carles Simaremare Sosialisasi 4 Pilar Untuk Perkuat Persatuan Nasional
- Dua Penyelidik Dianiaya, KPK Akan Tetap Melanjutkan Investigasi Kasus
- Pak Presiden Jokowi, Sangat Berbahaya Lho Jika Impor Jagung Tanpa Kuota
- Ombudsman RI : Kita Temukan Gula Impor Banyak Yang Rembes ke Pasar
- Ada Apa Mahkamah Agung Paksakan PK Sampai 3 Kali di Kasus Yang Sama?
- Wakapolri Komjen Ari Dono ke Kapolda : Cari Simpati Agar Masyarakat Menyukai