logo seputarnusantara.com

Merapi Relatif Stabil Tadi Malam

Merapi Relatif Stabil Tadi Malam

20 - Nov - 2010 | 02:42 | kategori:Daerah

Jogjakarta. Seputar Nusantara. Gunung Merapi masih diselimuti kabut tebal sampai malam ini. Namun gunung ini terpantau relatif stabil dan sedikit sekali menunjukkan aktifitas kegempaan.

Berdasarkan data seismograf Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Jumat (19/11/2010), pukul 00.00-24.00 WIB, terjadi gempa vulkanik sebanyak 13 kali.

Angka tersebut tergolong kecil mengingat gempa vulkanik yang dihasilkan Merapi pada Kamis kemarin terjadi total sebanyak 57 kali dalam 24 jam. Jumlah tersebut memang yang paling tinggi sejak satu pekan terakhir.

Seismograf BPPTK Yogyakarta juga tidak mencatat adanya awan panas. Tremor terus terjadi beruntun, guguran enam kali dan gempa tektonik delapan kali.

Sementara itu, untuk pemantauan visual ke puncak Merapi masih sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan gunung paling aktif di Indonesia ini masih diselimuti kabut sampai malam ini.

Petugas dari pos pengamatan Merapi melaporkan, cuaca sejak dini hari hingga malam hari diselimuti kabut tipis hingga pekat, mendung, dan terjadi hujan dengan intensitas rendah hingga sedang.

Saat kabut tipis, puncak Merapi dapat terlihat samar, asap solfatara berwarna putih hingga kecoklatan berintensitas tipis hingga tebal. Tinggi asap maksimum 600 meter bertekanan lemah hingga sedang, condong ke Barat hingga Barat Daya teramati dari pos Tempel, Selo, dan Ketep.

Turunnya intensitas Merapi selama satua pekan terakhir membuat pemerintah melalui Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Jumat (19/11/2010) mengumumkan bahwa radius bahaya di kawasan Merapi kembali dipersempit. Kabupaten Sleman yang pada penyempitan radius bahaya ‘jilid 1’ tak diturunkan jaraknya kali ini mendapat kabar gembira.

Untuk wilayah di sebelah barat Kali Boyong radius bahaya menjadi 10 km. Sedang yang berada di timur sungai tersebut sampai ke Kali Gendol, radius bahaya menjadi 15 km. Untuk wilayah Magelang dan Boyolali juga mengalami penurunan yakni masing-masing 5 dan 10 kilometer. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Daerah | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.