logo seputarnusantara.com

Hotel “Mesum” Marak di Purworejo, Polres Purworejo Tak Berkutik

9 - Jan - 2010 | 07:57 | kategori:Sosial

Stasiun PwrjPurworejo. Seputar Nusantara. Hotel adalah Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, “tempat penampungan buat pendatang” atau bisa juga “bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum”. Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.

Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang cukup mahal. Umumnya di Indonesia dikenal hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.

Hotel di Purworejo- Jawa Tengah pada umumnya adalah berkelas “melati”. Hotel kelas “melati” di Purworejo sering penuh apalagi pada saat week end. Namun patut disayangkan, beberapa hotel “melati” di Purworejo dijadikan sebagai tempat “mesum”.

Pada umumnya, jika hotel itu benar, dijadikan tempat menginap orang yang berwisata, kemalaman, atau sedang berlibur. Jadi hotel benar- benar dibooking sehari semalam dengan meninggalkan identitas pengunjung di pengelola hotel yang dijadikan tempat istirahat.

Sebaliknya, beberapa hotel “melati” di Purworejo, melayani booking short time ( dipakai hanya beberapa saat saja ). Mereka pasangan lelaki dan perempuan yang memakai fasilitas booking short time, hanya “ngamar” beberapa saat saja, bahkan ada yang cuma 45 menit saja. Para pemakai fasilitas booking short time, menurut pantauan, adalah pasangan selingkuh dan lelaki hidung belang yang memakai “perek”.

Gelagat para tamu hotel fasilitas booking short time sangat berbeda dengan mereka yang menginap dengan pasangan sahnya. Mereka yang selingkuh dan atau membawa “perek” kelihatan sangat terburu- buru masuk kamar. Bahkan yang memakai motor, helm-nya tetap berada di kepala dan mukanya ditutupi kain/ sapu tangan lebar. Mereka takut mukanya kelihatan dan ketahuan suami/ istrinya atau kenalannya.

Untuk memakai fasilitas booking short time demi melampiaskan nafsu syetan dengan pasangan selingkuhnya atau dengan “perek”, para tamu tidak perlu mengeluarkan secuil identitas-pun. Bahkan tarifnya- pun sangat murah meriah.

Dan lebih gila lagi, sebuah hotel “melati” bernama sebut saja X di Purworejo, pada jam- jam istirahat kantor siang hari bolong, banyak keluar masuk hotel orang berseragam PNS ( Pegawai Negeri Sipil ). Mereka keluar masuk hotel sangat terburu- buru, mungkin karena jam istirahat sangat sebentar/ mepet. Sehingga mereka memanfaatkan waktu istirahat untuk “berselingkuh” dengan pasangan bejatnya.

Hotel “mesum” ini tidak jauh dari kantor Polres ( Polisi Resort ) Purworejo. Tetapi mengapa, lagi- lagi Polres tak berkutik? Bukankah menjadi tugas Polisi untuk menertibkan hal tersebut? Bukankah Polisi digaji dengan duit rakyat untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat? ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Sosial | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.