logo seputarnusantara.com

Ir. Soepriyatno : Pemuda Akan Tertarik Dengan Adanya Modernisasi Pertanian

Ir. Soepriyatno : Pemuda Akan Tertarik Dengan Adanya Modernisasi Pertanian

Ir. H. Soepriyatno, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya)

4 - Apr - 2012 | 12:18 | kategori:Headline

Jakarta. SeputarNusantara. Indonesia sebagai negara agraris, dengan penduduk lebih dari 240 juta jiwa, sudah sepatutnya kebutuhan pangan dalam negeri dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Namun pada kenyataannya, rakyat Indonesia terus terperosok ke dalam jurang kemiskinan karena harga komoditas pertanian terus ditekan. Petani kerap mendapat perlakuan yang kurang adil. Di saat berbagai kebutuhan produksi terus naik, seperti BBM, harga pupuk, benih, dll… dilain pihak, harga gabah malah semakin ditekan demi memenuhi target inflasi.

Kalau kita ingin selamat, kita harus memperjuangkan nasib petani Indonesia kita. Kita harus memiliki keteguhan untuk menjalankan amanat swasembada pangan. Sebab dengan Indonesia bisa swasembada pangan, disamping akan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan tidak bergantung pada LN (Luar Negeri) dengan melakukan impor pangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ir. H. Soepriyatno, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara I DPR RI, pada hari Selasa 3 April 2012.

Soepriyatno menjelaskan bahwa pertanian tanpa pemuda itu kurang lengkap, artinya pertanian tanpa pemuda sama dengan pertanian tanpa Modernisasi. Seharusnya kita cepat berpikir dan bertindak agar bagaimana pertanian di Indonesia dapat di- Modernisasikan sehingga sektor pertanian bisa lebih produktif, efisien dan efektif sehingga akan bisa menurunkan harga.

” Kalau sektor pertanian ingin menarik pemuda Indonesia, maka harus dengan modernisasi. Itu yang harus dirubah mainset-nya. Di sektor pertanian, kalau pemuda masih dibekali dengan cangkul, itu sudah ketinggalan zaman dan tidak akan menarik para pemuda Indonesia untuk bekerja di sektor pertanian. Maka sektor pertanian harus diarahkan ke arah industri pertanian dan estate pertanian,” tegas Soepriyatno, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) ini.

Lebih lanjut Soepriyatno menjelaskan bahwa banyak yang harus dilakukan Modernisasi di bidang pertanian. Yang perlu digarap lebih serius lagi seperti sektor perkebunan, karena sektor perkebunan ini dapat meningkatkan ekspor kita disamping Migas (minyak dan gas bumi, red). Kemudian yang juga perlu dikerjakan secara serius adalah di sektor peternakan, seperti ternak sapi dan kambing. Peternakan sangat potensial dikembangkan di Jawa, Bali, Sumatera, NTT , NTB , Sulawesi dan Kalimantan, sehingga peternakan bisa menjadi sektor unggulan. Mengapa? Karena kotorannya bisa jadi pupuk kandang, sedangkan susunya bisa dikonsumsi masyarakat untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia).

” Untuk memenuhi kebutuhan akan susu, Indonesia masih impor susu. Sekitar 2/3 susu masih import dari Luar Negeri, kita hanya mampu memenuhi 1/3 kebutuhan susu nasional. Yang jelas, orang kan butuh makan, minum susu, makan daging dan butuh sayuran, ini merupakan kebutuhan nasional dalam negeri. Jika ini bisa kita penuhi secara mandiri, maka akan sangat potensial meningkatkan penghasilan para petani. Kalau semua ini bisa kita penuhi sendiri, tentu akan sangat baik sekali,” terang Soepriyatno.

Soepriyatno menegaskan bahwa mengapa para pemuda Indonesia enggan bekerja di sektor pertanian? Karena, menurutnya, alat- alat yang digunakan untuk produksi pertanian di Indonesia masih konvensional dan tradisional.

” Maka Modernisasi alat- alat pertanian seperti penggunaan traktor tangan, dan alat- alat yang canggih lainnya untuk produksi pertanian, sangat perlu dan penting. Sebab di Luar Negeri para petani dalam memproduksi pertaniannya sudah menggunakan alat- alat yang canggih. Seperti bercocok tanam, menyemprot pestisida dan memanen hasil pertanian, semua sudah menggunakan mesin canggih, sehingga lebih efektif dan efisien. Dengan Modernisasi pertanian, maka faktor kehilangan/berkurangnya hasil pertanian akan bisa diminimalisir,” tegas Politisi Partai Gerindra ini.

Soepriyatno berharap agar ada program stimulus dari pemerintah supaya pemuda Indonesia tertarik bekerja di sektor pertanian, seperti Modernisasi pertanian, perluasan lahan pertanian, perbankan memberikan bunga yang rendah, dan yang lebih penting lagi adalah harga dijaga secara kompetitif oleh pemerintah sehingga menarik para pemuda Indonesia.

” Pemuda kita itu dari berbagai corak, ada yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan pertanian. Saya pikir, potensi pertanian kita sangat besar. Seperti bio diesel, dari pohon jarak, kemiri dan tebu. Ini sangat luar biasa, jika bisa konversi dari BBM ke Bio diesel maka sangat bagus sekali. Karena ini sangat ramah lingkungan dan ini sangat butuh dukungan dan partisipasi para pemuda Indonesia,” pungkas Soepriyatno di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline