logo seputarnusantara.com

Hj. Melani Leimena Suharli : Nilai- Nilai Pancasila Harus Diimplementasikan

Hj. Melani Leimena Suharli : Nilai- Nilai Pancasila Harus Diimplementasikan

Hj. Melani Leimena Suharli, Wakil Ketua MPR RI

5 - Jun - 2012 | 02:25 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam perkembangannya sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip- prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila.

Konstitusi Negara Indonesia yakni Pancasila perlu terus ditanamkan dan dipahamkan kepada generasi muda khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya, untuk menjalankan prinsip- prinsip Demokrasi Pancasila baik itu dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Menurut Hj. Melani Leimena Suharli, Wakil Ketua MPR RI, bahwa seharusnya Bangsa Indonesia bersyukur, karena setelah melewati perjuangan kemerdekaan yang panjang dan pengorbanan jiwa dan raga, sehingga berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 dan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian oleh the founding fathers kita, telah ditetapkan dasar hidup negara yang kuat, suatu idealisme bernegara yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang dinamakan Pancasila.

” Pancasila, yang oleh Bung Karno, digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri dan ternyata lebih unggul jika dibandingkan dengan Declaration of Independence Amerika Serikat atau pun Manifesto Partai Komunis, sebab selain memiliki prinsip Keadilan Sosial, Pancasila juga memiliki prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Pancasila telah menjadi kesepakatan Nasional bangsa sebagai Dasar Negara di sepanjang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila, oleh segenap rakyat Indonesia juga telah dilakukan berbagai usaha untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ungkap Hj. Melani Leimena Suharli kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara III MPR RI, pada hari Senin 4 Juni 2012.

Hj. Melani selanjutnya memaparkan bahwa Pancasila, selain sebagai ideologi bangsa Indonesia, juga sebagai sumber dari segala sumber hukum. Di dalam Pancasila ada sila- sila yang terkait antara satu dengan yang lain. Contoh, sila Ketuhanan Yang Maha Esa, disamping kita harus taat dan patuh terhadap nilai- nilai ajaran agama yang kita anut, kita juga bisa patuh terhadap Tuhan dengan mempunyai sikap Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Kemudian Indonesia itu sangat beragam dan majemuk, baik itu dari segi bahasa, suku, adat- istiadat maupun agama, dengan kemajemukan itu bangsa Indonesia harus bersatu agar menjadi bangsa yang kuat dan tetap selalu dalam bingkai NKRI. Kemudian Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, penyaluran aspirasi rakyat Indonesia sudah ada Lembaganya yakni DPR, MPR dan DPD.  Melalui Lembaga tersebut, aspirasi rakyat diperjuangkan dengan mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Dan pada muaranya, harus ada Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan tersebut dari berbagai aspek kehidupan, keadilan bidang ekonomi, hukum, sosial, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Menurut Politisi Partai Demokrat ini, bahwa Pancasila adalah ideologi yang terbuka dan Pancasila adalah way of life, yang bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dunia internasional sudah mengakui kehebatan Pancasila, apalagi ditambah dengan Bhinneka Tunggal Ika, dengan 17.000 lebih pulau dan sekarang lebih dari 240 juta penduduk Indonesia, Pancasila terbukti ampuh dapat mempersatukan pulau- pulau tersebut.

” Kita sangat perlu dan penting untuk terus memperingati hari Kesaktian Pancasila. Pancasila harus selalu diingat, dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lembaga MPR selalu mensosialisasikan Pancasila melaui 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” tegas Hj. Melani, satu- satunya pimpinan MPR RI yang perempuan ini.

Lebih jauh Hj. Melani menjelaskan bahwa bangsa Indonesia sangat perlu memperingati hari Kesaktian Pancasila, dan Lembaga MPR akan selalu memperingati hari Kesaktian Pancasila. Sebab, peringatan hari Kesaktian Pancasila untuk mengingatkan kembali nilai- nilai Pancasila yang sangat bagus untuk diimplementasikan adalam kehidupan sehari- hari.

” Yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia, khususnya para pemimpin dari mulai daerah hingga pemimpin pusat, harus gencar mensosialisasikan Pancasila kepada masyarakat. Kalau Pancasila terus-menerus disosialisasikan kepada masyarakat, maka tentu kita berharap agar generasi mendatang akan tetap selalu mengamalkan nilai- nilai Pancasila,” ucap Politisi Senior Partai Demokrat ini.

Dia menceritakan bahwa dulu Pancasila pernah terkikis saat Orde Lama, kemudian dijadikan sebagai alat kekuasaan oleh Orde Baru. Sekarang saat reformasi, Pancasila harus dikembalikan jati dirinya dan dijalankan sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam sila- sila yang terkandung dalam Pancasila.

” Bangsa Indonesia ini sangat majemuk, tetapi Pancasila terbukti ampuh. Pancasila adalah penemuan Bung Karno yang bukan datang dari langit, tetapi Pancasila digali dari adat- istiadat, nilai- nilai luhur dan budaya bangsa Indonesia, kemudian dirundingkan dengan the founding fathers, disitu ada perdebatan-perdebatan dalam menentukan falsafah negara . Seperti dalam mukaddimah pembukaan UUD 1945, yakni Piagam Jakarta yang menyatakan Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Tetapi, atas kebesaran para pendiri bangsa termasuk para Kyai, dengan kebesaran hati mereka menerima perbedaan/kemajemukan dengan menghilangkan Piagam Jakarta dan mengganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa,” tegas Hj. Melani.

Menurutnya, bangsa- bangsa di dunia sangat mengagumi Pancasila. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama saat pidato di Kampus Universitas Indonesia- Depok menyatakan : ” Bangsa Indonesia punya Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang perlu dibanggakan.” Negara lain dan tokoh bangsa luar negeri saja kagum dengan Pancasila, mengapa kita tidak?

” Agar Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kita MPR sudah dan akan terus- menerus mensosialisasikan Pancasila kepada masyarakat. Tetapi memang belum semuanya terjangkau, karena wilayah Indonesia sangat luas dan penduduk sangat banyak, lebih dari 240 juta jiwa,” ungkapnya.

” Saya rasa perlu ada suatu badan yang bertugas untuk mensosialisasikan Pancasila, tetapi bukan dalam bentuk indoktrinasi. Tetapi lebih kepada dialogis dan seminar- seminar. Akan tetapi karena masalah anggaran, mungkin badan tersebut belum bisa dibentuk,” harapannya.

” Tetapi, kita bisa kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memasukkan Pendidikan Pancasila dalam kurikulum di sekolah- sekolah. Dengan adanya kurikulum Pancasila di sekolah- sekolah, maka kita berharap agar para siswa dapat mengerti, memahami dan mengimplementasikan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari,” pungkas Hj. Melani Leimena Suharli dipenghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline