logo seputarnusantara.com

Drs. Saidi Butar Butar : Potensi Wisata Danau Toba Harus Dikembangkan

Drs. Saidi Butar Butar : Potensi Wisata Danau Toba Harus Dikembangkan

Drs. Saidi Butar Butar (kedua dari kiri), Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

13 - Jun - 2012 | 02:06 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara- Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia  dan Asia Tenggara serta terbesar ke-2 di dunia. Di tengah danau Toba ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba yang sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi dan Nias, sangat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pemandangan indah dari perairan danau Toba menjelang fajar menyingsing maupun menjelang matahari tenggelam. Banyak titik pandang yang sangat indah dan mempesona di Danau Toba yang sangat menarik, tetapi belum bisa dinikmati, karena pengelolaan pariwisata dan lingkungan yang kurang baik dan belum maksimal.

Menurut Drs. Saidi Butar Butar, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa danau toba itu dalam sejarah dan saat ini merupakan danau terbesar kedua di dunia. Artinya, pariwisata danau Toba perlu terus dikembangkan. Orang mengagumi danau Toba berarti disana ada kelebihan. Maka sangat diperlukan pemasaran pariwisata danau Toba yang optimal. Sehingga promosi pariwisata harus dimaksimalkan di danau Toba, ini sangat berpotensi mengumpulkan Dollar. Kalau migas dan pertambangan bakal habis, tetapi pariwisata akan terus ada dan sangat potensial sebagai devisa negara dan meningkatkan perekonomian rakyat. Danau Toba dan Parapat saat ini kurang terjual dengan baik potensi wisatanya.

” Dulu, sewaktu saya kecil, sangat banyak ikan di danau Toba, memancing bisa dapat banyak ikan dan bisa dikonsumsi serta dijual untuk memenuhi kebutuhan. Danau Toba sangat makmur dengan ikannya. Tetapi sekarang di danau Toba, ikannya banyak yang mati karena mungkin banyak limbah dan tidak dikelola dengan baik. Dan penduduk disana banyak yang merantau sehingga danau Toba sepi dari penduduk asli sana,”ungkap Saidi Butar Butar kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI- Jakarta, pada hari Selasa 12 Juni 2012.

Lebih lanjut Saidi menjelaskan, bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat respon dengan pengembangan pariwisata danau Toba. Saat Saidi menyampaikan di Komisi X DPR kepada Menteri Pariwisata, tentang pengembangan wisata danau Toba, Menteri sangat merespon niat baik Politisi Partai Demokrat ini.

Menurutnya, anggaran Pariwisata besar. Anggaran Kementerian Pariwisata yang besar ini, perlu juga untuk mengembangkan wisata di danau Toba. Karena disamping nama danau Toba dan Parapat sangat terkenal di dunia, juga untuk meningkatkan devisa negara serta perekonomian masyarakat. Tetapi pertanyaannya adalah mengapa sekarang danau Toba sepi pengunjung? Apakah karena pelayanan kurang baik atau kata orang, suku kami terlalu keras? Ini menjadi introspeksi kami.

” Di danau Toba terdapat potensi alam, lokasinya indah, dingin, sejuk, oksigennya bagus, dan hasil danau Toba selama ini dapat memenuhi kebutuhan rakyat setempat. Namun sekarang, penduduk disana banyak yang tua- tua, sedangkan para generasi muda banyak yang merantau,” ucap Politisi Partai Demokrat dari Sumatera Utara ini.

Saidi memaparkan bahwa pengembangan wisata danau Toba sudah disambut dengan baik oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mempromosikan dan memasarkan danau Toba.

” Masalahnya, yang kurang memadai adalah infrastruktur menuju danau Toba, jalan darat jelek dan berkelok- kelok. Sedangkan melalui udara masih sangat minim akses ke danau Toba. Pelayanan, infrastruktur, keindahan dan keamanan harus dikelola dengan baik dan maksimal agar danau Toba dikunjungi banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” tegas Saidi Butar Butar.

” Anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu sangat besar, khususnya anggaran program pengembangan pemasaran. Anggaran Pemasaran mencapai angka 607 Miliar, sedangkan Pagu Indikatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2013 lebih dari Rp 2 Triliun. Anggaran yang terserap tahun 2012 sekarang baru 12, 07 %,” imbuh Saidi dengan nada berapi-api.

Saidi menegaskan, yang harus diperhatikan oleh Pemerintah, antara lain masalah infrastruktur menuju danau Toba, jangan 5-6 jam, tetapi bisa lebih cepat lagi, misalnya dengan dibangun jalan tol. Semua itu juga harus didukung dengan pemasaran/promosi yang baik, pelayanan yang maksimal dan jaminan keamanan.

” Strategi untuk mempercepat akselerasi pengembangan Pariwisata khususnya danau Toba, pertama, pemasaran / promosi danau Toba harus dilakukan dengan maksimal. Kedua, lakukan program pengembangan pemasaran pariwisata, ketiga, pengembangan destinasi pariwisata, dan keempat, program pengembangan ekonomi kreatif, kerajinan dan budaya daerah,” pungkas Saidi Butar Butar di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline