logo seputarnusantara.com

Said Akhmad Fawzy Zain Bachsin : Jangan Ada Kesenjangan Sosial

Said Akhmad Fawzy Zain Bachsin : Jangan Ada Kesenjangan Sosial

H. Said Akhmad Fawzy Zain Bachsin, S. HI., Anggota DPD RI dari Provinsi Kalimantan Tengah

20 - Des - 2012 | 19:50 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Konflik seringkali terjadi di Indonesia, baik secara vertikal maupun horisontal. Konflik vertikal seperti konflik antara pemerintah dengan rakyatnya, aparat dengan warga, dan penguasa dengan masyarakat. Konflik horisontal seperti antara warga dengan warga, suku dengan suku, perang antar kampung, tawuran pelajar dll…

Sedangkan penyebab konflik beragam, seperti masalah pembebasan tanah, sengketa lahan, penggusuran, kebijakan pemerintah yang tidak pro- rakyat, kesenjangan antar suku, masalah perdata, pidana, kesalahpahaman, saling ejek, tidak harmonisnya hubungan antara warga yang satu dengan yang lainnya, dan beragam penyebab lain.

Menurut H. Said Akhmad Fawzy Zain Bachsin, S. HI., Anggota DPD RI dari Provinsi Kalimantan Tengah, kita sangat prihatin dengan adanya konflik- konflik di Indonesia. Padahal sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi jika kita semua kembali kepada nilai- nilai perjuangan para pendiri bangsa dahulu.

” Nilai- nilai perjuangan dalam Sumpah Pemuda, satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, harus disadari betul oleh kita semua agar nilai- nilai tersebut dapat menghindari konflik baik vertikal maupun horisontal,” ucap Said Akhmad kepada seputarnusantara.com di Gedung DPD RI- Senayan.

Demikian juga lanjut Said, setelah adanya Proklamasi 45, bangsa Indonesia harus lebih menanamkan nilai- nilai persatuan dan kesatuan. Kemudian Lahir Pancasila, seharusnya bangsa kita ini lebih mantap lagi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai Persatuan dan Kesatuan.

” Seharusnya tidak perlu lagi ada konflik. Ini kembali kepada para aparatur negara yang mengatur negara ini, sepertinya ada yang tidak pas dalam pengelolaan negara ini,” tegas Said.

Kemudian, imbuhnya, jangan ada rasa superioritas di tengah- tengah masyarakat. Kalau sudah ada orang atau kelompok yang superioritas (merasa lebih dari yang lain), maka hal tersebut akan dapat menimbulkan konflik. Seperti, pemerintah merasa berkuasa kemudian ingin menindas rakyatnya, Organisasi yang merasa kuat ingin menindas organisasi yang lain, ini karena superioritas.

” Kemudian penyebab lain konflik adalah ketidak-adilan, seperti pengadilan yang tidak adil dalam memberikan keputusan hukumnya, sehingga di dalam pengadilan bisa terjadi bentrok. Demikian juga sikap pemerintah pusat kepada daerah,” imbuhnya.

Said menegaskan, penyebab lain adalah ketidak-percayaan masyarakat, seperti masyarakat sudah tidak percaya kepada aparat penegak hukum Polisi, Jaksa, TNI dan Hakim.

Kemudian, ketidak- berdayaan masyarakat, masyarakat ini lemah, takut, cemas, tetapi ketika sudah tidak kuat lagi maka bisa meledak dan memberontak.

” Demikian juga masalah kerawanan sosial yang tinggi bisa menyebabkan konflik, seperti kriminalitas yang tinggi, harga BBM yang tinggi dan langka, maka aparat pemerintah harus bisa menciptakan situasi yang tidak rawan tersebut,” tegasnya.

” Kehidupan ini jangan sampai terjadi kesenjangan sosial yang tinggi, jangan sampai ada rakyat yang sangat miskin, tapi ada yang sangat kaya, ini harus dihindari, supaya tidak terjadi konflik. Smoga negara kita menjadi negara yang Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghofur, Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo,” pungkas Said. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline