logo seputarnusantara.com

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani Harus Ditanamkan Sejak Dini

30 - Mei - 2022 | 13:30 | kategori:Headline

Keterangan foto : Wasit Diono, S. Sos., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. Ki Hadjar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang telah memberikan sumbangsih yang begitu besar bagi peradaban pendidikan, mulai dari sistem pendidikan hingga semboyan pendidikan yang menjadi fondasi pendidikan di Indonesia.

Semboyan dalam dunia Pendidikan yang paling populer adalah semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani yang menjadi pedoman pendidik menjalankan bimbingan kepada anak didiknya.

Menurut Wasit Diono, S. Sos., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah, bahwa pada bulan Mei ada 2 hari yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia yaitu tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional dan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

” Pada bulan Mei ada 2 hari sangat bersejarah yakni Hari Pendidkan Nasional yang jatuh pada 2 Mei, dan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. Dua hari bersejarah ini selalu diperingati oleh seluruh elemen Bangsa Indonesia,” ungkap Wasit Diono kepada seputarnusantara.com di ruang kerjanya, pada Senin 30 Mei 2022.

Lebih lanjut Wasit Diono menjelaskan, dalam momentum bulan Mei 2022 ini, dirinya mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional. Dia berharap agar momentum Hari Pendidikan Nasional dijadikan sebagai wahana untuk memperbaiki segalanya.

” Kami berharap, karena kompetisi dan kompetensi para guru/ pendidik dan siswa dituntut untuk saling berkompetisi, maka implementasi di lapangan harus inovatif, kreatif dan improvatif,” tegasnya.

Ke depan, imbuhnya, akan diterapkan kurikulum merdeka yang disana ditekankan pada wawasan Pancasila. Dalam hal ini, karena tuntutan zaman, kita dipenuhi dengan informasi- informasi global, yang mana hal tersebut bisa sejalan atau sebaliknya justru kontradiksi.

” Saya berharap, momentum Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional dapat menjadikan guru benar- benar bisa memberikan suri tauladan. Ada peribahasa ‘guru’ yang artinya digugu lan ditiru, jadi seorang guru harus bisa dipercaya dan jadi suri tauladan atau contoh yang baik dan benar,” terangnya.

Seorang guru, tambahnya, juga jangan sampai luntur dengan masuknya budaya- budaya asing yang tidak sejalan dengan nilai- nilai luhur Pancasila. Nilai- nilai budaya Indonesia harus dipakai dan dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

” Apa yang diajarkan oleh para guru sekarang ini, akan mencetak generasi emas Indonesia pada 10 atau 20 tahun yang akan datang. Maka attitude dan etika harus selalu dikedepankan, supaya bisa jadi suri tauladan bagi generasi emas yang akan datang,” tegas Wasit Diono.

Dia memaparkan mengenai filosofi semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani,

” Semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani harus selalu ditanamkan sejak dini. Sebab makna Ing Ngarso Sung Tulodo yang artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso yang artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani yang bermakna seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Ini harus diimplementasikan oleh seluruh jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo,” pungkas Wasit Diono di penghujung Wawancara dengan seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline