Imam Suroso : Pemerintah Harus Tangani Serius TKW Yang Disiksa Hingga Buta
Drs. H. Imam Suroso, MM, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan
Jakarta. Seputar Nusantara. Satu lagi TKI korban penganiayaan majikannya di Arab Saudi terkuak. Haryatin (32 tahun), ibu satu anak asal Blitar Jawa Timur, Senin (6/12), mengadukan penderitaannya ke Komisi IX DPR. “ Saya korban penganiayaan, setahun bekerja saya mengalami kebutaan,” kata Haryatin, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/12).
Hariyatin mengisahkan, diriya bekerja di Riyadh, Arab Saudi sejak Desember 2006 lewat PT Kemuning Bunga Sejati. Di Arab, Hariyatin bekerja di rumah majikannya bernama Fatma. Fatma adalah ibu rumah tangga dengan 10 orang anak. Setap hari, Hariyatin wajib bangun pukul empat pagi dan langsung melakukan pekerjaan rumah dan mengasuh anak-anak Fatma dan mengaku bekerja hampir 24 jam setiap harinya.
Hingga bulan pertama bekerja, Fatma tiba-tiba marah-marah kepada Hariyatin. Amarah Fatma juga disertai tindakan kekerasan terhadap Hariyatin yakni dengan cara mendorong, memukul, dan menjambak. “Dikerjain yang ini dulu dibilang salah. Kalau bertaya salah dibilang nggak bisa kerja, tapi kalau nggak bertanya, dia (Fatma) marah ‘emang ini rumah kamu sendiri’,” terang Hariyatin.
Tak tahan dengan perlakuan Fatma, di bulan kedua, Hariyatin kabur ke rumah Ayah Fatma, Haya Mubarok Said Adusry. Dalam kontrak kerja dengan PT Kemuning, Haryatin tertulis bekerja untuk Haya namun di Arab Saudi, Hariyatin ditempatkan di rumah Fatma. Sempat berlindung di rumah Haya, Hariyatin akhirnya kembali dijemput oleh Fatma.
Selanjutnya, penganiayaan Fatma terhadap Hariyatin bertambah kejam. Tidak jelas alasan kesalahan kerja apa yang dibuat Hariyatin, Fatma semakin sering menghajar Hariyatin. Hariyatin dihajar hampir tiap hari dengan sasaran di kepala dan mata hingga akhirnya buta.
Di bulan ketiga, Hariyatin sempat menelepon keluarganya di Blitar. “Suami saya yang melaporkan kejadian ini ke pihak sponsor dan PT Kemuning malah dijawab saya tidak bisa dipulangkan karena kontrak kerja belum habis,” keluh Hariyatin, yang juga mengaku tidak pernah menerima gaji. Hariyatin bekerja di Arab Saudi selama setahun hingga akhirnya berhasil melarikan diri.
Di hadapan anggota Komisi IX DPR, Hariyatin mengharapkan pemerintah lebih bisa melindungi TKI di luar negeri. Hariyatin juga mengharapkan hak-haknya dikembalikan dan memperoleh pengobatan atas kedua matanya yang kini buta.
“ Ini seperti fenomena gunung es, dan saya setuju moratorium TKI ke luar negeri. Selanjutnya harus dilakukan perjanjian ( MoU ) yang sangat ketat untuk melindungi TKI,” terang Anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. H. Imam Suroso, MM.
Menurut Imam Suroso, kali ini sembilan fraksi di DPR satu suara atas usulan penghentian sementara (moratorium) pengiriman TKI di luar negeri. Imam Suroso menegaskan, pemerintah harus menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri sebelum membenahi sistem perlindungan TKI.
Keluarga Haryatin, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Blitar, Jawa Timur, yang disiksa bosnya saat di Arab Saudi hingga mengalami kebutaan, mengharapkan bantuan dari pemerintah Indonesia.
Lebih jauh Imam Suroso memaparkan, saat ini kedua mata Haryatin sudah tidak bisa melihat apapun. Dari hasil pemeriksaan dokter, bola mata sebelah kiri Haryatin sudah rusak, sedangkan mata sebelah kanan, syarafnya juga sudah mengalami kerusakan.
Imam Suroso menjelaskan bahwa Haryatin bekerja di Riyadh, Arab Saudi pada Desember 2006. Selama bekerja, perlakuan kasar dan siksaan dari majikan dialaminya, bahkan karena terlalu seringnya, mata ibu satu anak itu buta total.
” Sudah sekitar tiga tahun saya tidak bisa melihat apapun. Yang ada dalam penglihatan hanyalah gelap,” ucap Haryatin sembari berlinang air mata saat di temui Imam Suroso.
Menurut Imam Suroso yang langsung wawancara dengan Haryatin, dia menceritakan bahwa sang majikan selalu memukulnya tepat di bagian mata, bahkan tidak mengerti alasan pasti dari majikan hingga tega memukul dengan selang air.
Haryatin berhasil pulang ke Indonesia pada 4 Agustus lalu berkat bantuan saudara sang majikan. Di Blitar, ia langsung berobat ke Rumah Sakit Wlingi. Namun, karena keterbatasan alat, Haryatin dirujuk untuk berobat ke RS Mata Undaan, Surabaya.
Imam Suroso menegaskan bahwa BNP2TKI ( Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ) harus bertanggung- jawab terhadap masalah penganiayaan yang dialami Haryatin.
” Menakertrans juga harus tanggung jawab. Haryatin benar- benar dianiaya sampai pingsan, kemaluan dihajar, matanya disiksa, tidur sehari hanya 2 jam, disekap dan penganiayaan lainnya,” tegas Imam Suroso.
” Pemerintah Indonesia harus tegas, saya yakin kasus seperti Haryatin ini sangat banyak. Harus dibuat perjanjian yang sangat ketat. Menakertrans harus tanggung- jawab dan menyelesaikan masalah ini, kalau tidak mampu ya mundur saja,” imbuh Imam Suroso.
Imam Suroso menjelaskan bahwa Indonesia harus didukung oleh HAM internasional agar bisa menekan Arab Saudi dalam masalah TKI. ( Aziz )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- PT. Telkom (Persero) Meraih Penghargaan KOMDIGI Sebagai Implementator IPv6 Enhanced Fixed Broadband Terbaik 2024. Fixed Broadband Telkom Telah Mkemberikan Kontribusi Sebesar 30% dari Keseluruhan IPv6 di Indonesia
- Voice Automation Jadi Fitur Unggulan Antares Eazy Milik Telkom, Suara Anda Mengontrol Segalanya! Antares Eazy Hadirkan Solusi Otomasi Pintar di Rumah dan Tempat Usaha, Membuat Pengelolaan Lebih Mudah dan Efisien
- Srikandi TelkomGroup Edukasi Tentang Korelasi Keluarga Sehat Dengan Produktivitas Kerja. Respectful Workplace Policy (RWP) di Lingkungan TelkomGroup Sangat Sejalan Dengan Agenda BUMN Tentang Kesetaraan Gender dan Kenyamanan Suasana Kerja
- Pastikan Kesiapan Pengamanan Nataru (Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025), Direktur Utama PT. Jasa Raharja Dampingi Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Gerbang Tol Prambanan
- Kerja Sama AdMedika Milik PT. Telkom dan Good Doctor Raih Penghargaan di Next-BE Fest 2024. Admedika Meraih Penghargaan Dengan Kategori “The Best Synergy Collaboration Health Service Cooperation Agreement”
- Program MetraNet Milik PT. Telkom (Persero) ‘Mengajar’, Cara Untuk Mendekatkan Dunia Industri Bagi SMK. Program ini Dirancang Untuk Memperkuat Tiga Elemen Utama, yaitu Skill (Keahlian), Knowledge (Pengetahuan), dan Attitude (Sikap Profesional)
- Telkom Raih Peringkat 2 Badan Publik Kualifikasi “Informatif” Kategori BUMN Pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024. Sebanyak 36 Perusahaan BUMN dari Total 162 Badan Publik Mendapatkan Kualifikasi “Informatif”
- Produk Unggulan PT. Telkom Antares Eazy Hadirkan SmartHome dan SmartOffice Berbasis AI. Kendalikan Rumah dan Tempat Usaha Kapan Saja, Dimana Saja dengan Antares Eazy. Solusi Pintar Berbasis AI dan IoT Untuk Kemudahan dan Keamanan Optimal
- Tingkatkan Pelayanan Angkutan Darat, Jasa Raharja dan Kemenhub Jalin Kerja Sama Strategis Melalui Integrasi Data
- PT. Jasa Raharja Sampaikan Kesiapan Dalam Pengamanan Nataru (Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025) Dalam Rakor (Rapat Koordinasi) Lintas Sektoral
- Keandalan Digitalisasi Payment Gateway Finnet Milik PT. Telkom (Persero) Meraih Top Digital Award 2024. Finnet Meraih Penghargaan Pada Kategori Top Digital Implementation 2024 dan Top CIO Digital Implementation 2024
- Smart CheckUp Yang Berbasis AI TelkomMedika Raih Penghargaan TOP Award 2024. Meraih Penghargaan Pada Kategori TOP Digital Implementation 2024 dan TOP Leader on Digital Implementation 2024
- Bigbox Perkenalkan Solusi AI Untuk Birokrasi Yang Lebih Efisien. PT. Telkom (Persero) Hadirkan Solusi AI Untuk Mempercepat Birokrasi, Menghadirkan Pelayanan Publik Lebih Cepat, Efisien, dan Bebas Hambatan Administratif
- Pijar Sekolah Bantu Sukseskan Penilaian Akhir Berbasis Digital di Indonesia. Pijar Sekolah Hadirkan Aplikasi Ujian Sekolah Online, Bantu Sekolah di Indonesia Laksanakan Penilaian Akhir Semester Yang Lebih Efektif dan Efisien
- PT. Telkom (Persero) Dukung Asta Cita, Cetak Generasi Unggul Demi Indonesia Maju. Mulai dari Digitalisasi Pendidikan, Pembentukan Talenta Digital, hingga Dukungan Program Makan Bergizi Gratis
- PT Telkom Infrastruktur Indonesia dan MyRepublic Jalin Kerja Sama Strategis Hadirkan Akses Internet Berkualitas di Indonesia . TIF dan MyRepublic Resmi Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Untuk Layanan Fiber to The Home (FTTH)
- TelkomGroup Pastikan Kenyamanan Digital Pelanggan Pada Momen Perayaan Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025. Antisipasi Lonjakan Trafik, TelkomGroup Tingkatkan Kapasitas Menjadi 56,7 Tbps atau Naik Sebesar 40% YoY
- Matangkan Strategi Pengamanan Nataru (Natal 2024 dan Tahun Baru 2025), PT. Jasa Raharja Menghadiri Tactical Floor Game Bersama Enam Polda
- PT. Jasa Raharja dan Korlantas Mabes Polri Gelar Retrospeksi Untuk Sampaikan Pesan Keselamatan dan Mengenang Korban Kecelakaan Lalu Lintas
- Pastikan Kesiapan Pelayanan Nataru (Natal dan Tahun Baru), Jasa Raharja, Kemenhub, dan Korlantas Mabes Polri Survei Pelabuhan Merak dan Bakauheni