logo seputarnusantara.com

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Tekankan Kepada Para Guru Agar Meningkatkan Kompetensi di Era Digital

2 - Agu - 2023 | 15:00 | kategori:Headline

Keterangan foto : Wasit Diono, S. Sos., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. Standar Kompetensi Guru adalah beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten secara profesional. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme.

Hal tersebut disampaikan oleh Wasit Diono, S. Sos., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah melalui Umul Hidayah, M. Pd., Sub Koordinator PKPBD (Penilaian Kesiswaan dan Pengembangan Bahasa Daerah) kepada Media Online seputarnusantara.com di ruang kerjanya, pada Rabu 2 Agustus 2023.

Lebih lanjut Umul Hidayah menyampaikan bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan kompetensi Guru adalah dengan mengadakan acara Diklat atau Bimtek (Bimbingan Teknis) bagi para Guru. Bimtek ini diperuntukkan bagi para Guru SD (Sekolah Dasar) Kelas 2 dan 5.

” Bimtek ini telah kami laksanakan beberapa waktu yang lalu, dimulai pada tanggal 12 Juni sampai dengan 14 Juli 2023. Pesertanya adalah semua Guru SD Kelas 2 dan 5 se- Kabupaten Purworejo. Lokasi Bimtek untuk Guru Kelas 5 di Gedung Arahiwang- Komplek Sekretariat Daerah. Sedangkan untuk Guru Kelas 2 lokasi Bimteknya berada di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo,” ungkap Umul Hidayah dengan rinci.

Keterangan foto : Umul Hidayah, M. Pd., Sub Koordinator PKPBD (Penilaian Kesiswaan dan Pengembangan Bahasa Daerah) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah

Namun, lanjutnya, karena Gedung Arahiwang pada waktu itu dipakai untuk kegiatan Sekretariat Daerah, kemudian acara Bimtek Kompetensi Guru dipindahkan ke Hotel Sanjaya Inn- Purworejo. Teknisnya, 1 Kelas Bimtek dibagi menjadi 4 angkatan, setiap angkatan berisi antara 110 – 125 Guru dan dan setiap angkatan itu 4 hari.

” Kami berfokus pada peningkatan kapasitas Guru Kelas 2 dan Kelas 5 untuk menghadapi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka dimulai dari pemahaman terhadap Kurikulum itu sendiri, kemudian Penyiapan Perangkat Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum, selanjutnya bagaimana proses pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Terbaru, serta bagaimana membuat Penilaian atau di akhir Penilaian ada Perangkat Penilaiannya, ada laporannya dan sebagainya,” ucap Umul Hidayah dengan gamblang.

Selanjutnya, paparnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo juga membekali Para Guru dengan kemampuan yang berbasis IT (Informasi dan Teknologi). Jadi tidak hanya kemampuan pembelajaran saja, tetapi kemampuan di Bidang IT juga ditingkatkan kepada Para Guru.

” Kemampuan IT yang kami maksud adalah pemanfaatan akun belajar, kemudian PMM (Platform Merdeka Mengajar), jadi Pemerintah sudah membuat Fitur resmi untuk membelajarkan para Guru dalam meningkatkan kemampuannya secara online, ini kami ajarkan pada acara Bimtek Guru tersebut,” paparnya.

Sehingga, sambungnya, dirinya berharap agar para Guru dapat mengembangkan dirinya masing- masing sesuai.dengan waktu yang mereka miliki. Kegiatan Bimtek Guru tersebut hanya sebagai stimulan agar dikembangkan di kemudian hari oleh para Guru yang mengikuti kegiatan Bimtek.

” Kami menekankan kepada para Guru bahwa zaman ketika dulu Guru masih sekolah dengan Era sekarang ini sudah sangat berbeda. Sehingga ketika memberikan pembelajaran jangan disamakan dengan zaman dulu. Guru harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini, karena sekarang ini sudah Era Digital. Maka Guru harus mampu beradaptasi di Era Digital dan harus mampu memberikan pembelajaran melalui teknik- teknik digital. Misalnya, Guru ketika memberikan soal kepada peserta didik, tidak ditulis di papan tulis seperti dulu, namun menggunakan pola semacam aplikasi yang bisa diakses oleh peserta didik melalui HP atau perangkat lainnya,” tegas Umul Hidayah.

Dalam mengajar, imbuhnya, para Guru juga harus beradaptasi di Era Digital sekarang ini. Misalkan dalam memberikan bahan pelajaran tidak seperti cara konvensional dengan foto copy, namun melalui referensi Digital. Anak- anak sekarang ketika disodori metode pembelajaran dengan cara konvensional, sudah tidak tertarik lagi. Karena anak- anak ‘Zaman Now’ juga menginginkan pembelajaran yang update Zaman Now.

” Poin- nya adalah pertama, Guru harus mau belajar. Kemudian kedua, Guru harus mau meningkatkan kapasitas diri secara mandiri, karena Pemerintah sudah memberikan fasilitas dan fitur- fitur yang harus dikuasai oleh para Guru. Kalau Guru mengandalkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, nanti peningkatan kapasitasnya tidak seberapa. Karena percepatan di dunia Pendidikan itu ibaratnya sudah lari 300 KM/ jam, namun kalau Guru melakukan percepatan hanya 100 KM/ jam, maka akan semakin jauh tertinggal,” pungkas Umul Hidayah di penghujung Wawancara dengan Media Online seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline