logo seputarnusantara.com

Antisipasi Krisis Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo Tekankan Pentingnya CSA, PAT dan Program Pompanisasi

16 - Agu - 2024 | 15:00 | kategori:Headline

Keterangan foto : Ir. Siti Lestari, MM., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. Menteri Pertanian (Mentan) Republik indonesia Andi Amran Sulaiman meminta keseriusan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ada di seluruh Indonesia agar melakukan gerak cepat mengantisipasi ancaman krisis pangan dunia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/ Kabupaten agar turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program pompanisasi dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

Menurut Ir. Siti Lestari, MM., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah, untuk mengantisipasi krisis pangan, kita punya pandangan bahwa pangan itu sebaiknya Beragam, Bergizi, Sehat dan Seimbang.

” Jadi, kita jangan hanya bergantung kepada 1 jenis bahan pangan saja, tetapi harus beragam. Sebagai contoh : kita jangan hanya bergantung kepada beras saja, namun untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, kita bisa makan umbi- umbian,” ungkap Siti Lestari kepada Media Online seputarnusantara.com di kantornya, pada Jumat 16 Agustus 2024.

Ancaman krisis pangan, lanjutnya, juga berkaitan erat dengan perubahan iklim. Maka petani harus punya kemampuan CSA (Climate Smart Agriculture), yang artinya Pertanian Cerdas Iklim. Dengan CSA, maka petani bisa mitigasi dan mengelola areal pertaniannya dengan cerdas iklim, sehingga hasil pertaniannya bisa optimal.

” Selain CSA, kita juga punya program PAT (Perluasan Areal Tanam). Dimana program PAT ini merupakan Program Nasional dari Kementerian Pertanian RI supaya areal tanam semakin luas, sehingga dapat menghasilkan panen yang lebih banyak,” terang Siti Lestari.

Untuk membantu masyarakat di bidang pangan, imbuhnya, Pemerintah Pusat juga mengeluarkan program bantuan pangan berupa beras 10 KG untuk masing- masing Kepala Keluarga selama 3 bulan. Untuk sekarang ini memasuki tahap ke- 3 yang dimulai bulan Agustus- Oktober 2024.

” Untuk Program PAT (Penambahan Areal Tanam) dari Pemerintah Pusat, bahkan di Kantor DKPP Kabupaten Purworejo didirikan Posko untuk memantau perkembangan PAT dan yang memantau langsung dari orang Pusat,” tegasnya.

Karena Program PAT ini dari Pemerintah Pusat, paparnya, maka Pemerintah Pusat juga membantu mesin pompa air untuk Program Pompanisasi.

” Pompanisasi adalah program pendistribusian air dari sungai melalui pemasangan pompa dan pipa untuk irigasi sawah, yang menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah- tengah ancaman El Nino,” jelasnya.

Untuk antisipasi krisis pangan, lanjutnya, pertama, kita harus punya cadangan pangan, baik itu di tingkat keluarga maupun pemerintah. Hidupkan kembali lumbung- padi yang ada di desa- desa supaya ada cadangan pangan ketika nantinya terjadi krisis pangan.

” Yang kedua, menggunakan bahan pangan secara bijaksana, artinya jangan berlebihan. Ini akan menghemat jumlah pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat,” pungkas Siti Lestari di penghujung Wawancara dengan Media Online seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline