logo seputarnusantara.com

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo Selenggarakan Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan

11 - Sep - 2024 | 14:30 | kategori:Headline

Keterangan foto : Kegiatan “Sosialisasi Keamanan Pangan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah di Gedung PKK- Kompleks Pendopo Bupati Purworejo, pada Rabu 11 September 2024 yang berlangsung mulai pagi hingga siang hari

Purworejo. Seputar Nusantara. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi Keamanan Pangan.” Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung PKK- Kompleks Pendopo Bupati Purworejo, pada Rabu 11 September 2024 yang berlangsung mulai pagi hingga siang hari.

Nara sumber dalam kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan tersebut adalah Agus Setiawan, S.Pt., M.Sc., Pengawas Mutu Hasil Pertanian pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan pesertanya terdiri dari Dharma Wanita Instansi- Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo. Sekitar 100- an orang hadir dalam kegiatan yang sangat penting bagi Keamanan Pangan ini.

Menurut nara sumber Agus Setiawan, S.Pt., M.Sc., bahwa Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan bagi kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, sehingga aman untuk dikonsumsi”

Hal tersebut sesuai dengan UU Republik Indonesia No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Selain itu pangan juga harus layak untuk dikonsumsi, yaitu Pangan yang tidak busuk, tidak menjijikkan, dan bermutu baik (Peraturan Menteri Pertanian Nomor 53 Tahun 2018 tentang keamanan dan mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).

Dirinya menyampaikan bahwa pangan yang dikehendaki oleh konsumen adalah pangan yang sesuai dengan selera konsumen, aman untuk dikonsumsi, pangan yang bermutu, dan yang Halal.

Agus Setiawan dalam paparannya menyampaikan bahwa Masalah Utama Keamanan Pangan di Indonesia adalah : pertama, Cemaran Mikroba karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi. Kemudian kedua, Cemaran Kimia karena kondisi lingkungan yang tercemar limbah industri. Ketiga, Penyalahgunaan Bahan Berbahaya yang dilarang untuk pangan (formalin, rhodamin B, boraks, dan methanil yellow). Dan yang keempat, ialah Penggunaan BTP melebihi batas maksimal yang diijinkan (pengawet dan pemanis).

Lebih lanjut Agus Setiawan menjelaskan bahwa Bahaya Biologi bisa berupa bakteri, kapang, kamir, parasit, virus dan ganggang. Pertumbuhan mikroba bisa menyebabkan pangan menjadi busuk, sehingga tidak layak untuk dimakan dan dapat menyebabkan keracunan pada manusia bahkan kematian.

Faktor apa saja yang membuat bakteri tumbuh? Agus Setiawan memaparkan : faktor yang pertama adalah Air, bakteri membutuhkan air untuk tumbuh, sehingga bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik pada produk pangan yang kering, seperti kerupuk. Meskipun bakteri tersebut tidak berkembang biak namun tetap ada dan dapat mencemari produk pangan.

Faktor kedua adalah Tingkat Keasaman, sebagian besar bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik pada pangan yang memiliki keasaman yang tinggi. Meskipun bakteri tersebut tidak berkembang biak namun tetap ada dan dapat mencemari produk pangan. Ketiga, Waktu Penyimpanan, bakteri dapat berkembang biak dengan sangat cepat dan membelah diri setiap 20 menit.

Keterangan foto : Ir. Siti Lestari, MM., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah

Sedangkan menurut Ir. Siti Lestari, MM., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah, bahwa pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo ada bidang yang mengurus masalah proses produksi pertanian, ada juga yang mengurusi persoalan yang berkaitan dengan penyajian pangan.

” Kalau pada proses produksi pertanian, kita berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian. Tadi pagi kita serahkan 6 unit traktor rotary kepada Kelompok Tani dan kemarin kita serahkan 1 unit alat mesin tanam,” ungkap Siti Lestari kepada Media Online seputarnusantara.com di kantor DKPP Purworejo, pada Rabu 11 September 2024.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa bantuan traktor rotary dan alat mesin tanam tersebut dalam upaya percepatan penambahan produksi pertanian. Karena Kabupaten Purworejo memiliki target PAT (Penambahan Areal Tanam) guna menambah produksi padi.

” Kita juga selalu mensosialisasikan akan pentingnya pangan yang B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Pangan B2SA ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengurangi jumlah angka Stunting di Kabupaten Purworejo,” terangnya.

Lebih jauh Siti Lestari memaparkan bahwa pangan B2SA sangat penting terutama bagi ibu- ibu yang sedang hamil dan anak- anak saat usia 1.000 hari. Kalau ibu hamil dan anak usia 1.000 hari pertama ini mendapatkan asupan pangan yang B2SA, maka mereka akan sehat dan tidak mengalami Stunting.

” Tujuan dan harapan kami dari Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan adalah Dharma Wanita dari Instansi Pemerintah Daerah dan Kantor Kecamatan dapat mensosialisasikan tentang keamanan pangan di instansinya maupun di lingkungan sekitarnya,” paparnya.

” Makan tidak hanya sekedar kenyang saja, namun bagaimana dengan makan manusia menjadi sehat. Untuk menjadi sehat maka penting untuk makan yang B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman),” pungkas Siti Lestari di penghujung Wawancara dengan Media Online seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | TRACKBACK |

Silakan Mengisi Komentar

You must be logged in to post a comment.

Tulisan dengan Kategori Headline