Theresia E.E.Pardede : Implementasi Nilai Pancasila dalam Meningkatkan Eksistensi Budaya dan Pendidikan Nasional
Theresia E.E.Pardede, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat
Jakarta. Seputar Nusantara. Memperingati hari Kesaktian Pancasila berarti memperingati hasil pemikiran besar Sukarno dilihat sebagai Nilai Kekayaan Intelektual Bangsa yang harus bisa diaktualisasikan dan dilindungi, bukan lagi hanya pengkultusan terhadap tokohnya. Karena Pancasila adalah filosofi yang berasal dari ide dan pemikiran mengenai bagaimana berbangsa dan bernegara yang digagas oleh Sukarno.
Hal tersebut disampaikan oleh Theresia E.E.Pardede,S.Sos.,Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat yang juga Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI dan Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Barat II (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat).
Menurutnya, Pancasila yang ketika itu disepakati sebagai konsensus nilai, telah melewati sejarahnya yang panjang. Sistem presidensial, parlementer dan akhirnya menemui sistem presidensial demokratis paska orde baru menjadi dinamika ikhwal sejarah yang dilewati.
” Kerangka berpikir Sukarno menghasilkan Pancasila sebagai Dasar Kebangsaan Indonesia. Sejatinya Pancasila harus menjadi jawaban atas tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia bukan hanya perwujudan simbol atau kenangan sejarah. Reformasi di satu sisi membuka keran kebebasan sebagai konsekuensi logis demokratisasi, namun di sisi lain kita mengalami krisis identitas yang ditekan oleh banyak faktor,” ungkap Tere, panggilan akrabnya.
Faktor- faktor tersebut diantaranya adalah dampak globalisasi di seluruh aspek kehidupan seperti komodifikasi media, industri komunikasi, lahirnya budaya massa, masifnya pertumbuhan budaya masa sebagai inti kebudayaan populer yang mendesak eksistensi kebudayaan lokal, dan beragam ekses negatif masyarakat informasi : mulai dari masuknya nilai asing yang tidak sesuai dengan Pancasila, keseragaman nilai, hingga hilangnya identitas dan karakter bangsa.
Faktanya menurut Tere adalah “ Orang Indonesia tidak bangga menjadi Bangsa Indonesia?”. Untuk itu dibutuhkan penguatan kebijakan publik untuk meningkatkan eksistensi Indonesia melalui Kebudayaan dan Sistem Pendidikan Nasional dalam berbagai kebijakan publik yang berujung pada peningkatan rasa nasionalisme bangsa yang positif.
” Permasalahan yang lain adalah pengelolaan negara dan civil society seyogyanya tidak hanya dilihat dalam perspektif teknis prosedural semata, tapi lebih jauh lagi harus ditelaah dalam konteks rendahnya pemahaman nilai nilai Pancasila dalam aktifitas bernegara dan bermasyarakat yang berkorelasi terhadap tindak korupsi, terorisme, munculnya ideologi yang bertentangan dengan semangat Pancasila dan konflik horisontal akibat kesadaran Kebhinekaan Indonesia,” jelas Politisi Partai Demokrat ini.
” Menghadapi permasalahan tersebut dibutuhkan penerapan metode yang bersinergi antara Edukasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Sistem Pendidikan Nasional yang diterapkan sejak dini baik formal maupun informal dengan disertai pendekatan emosional melalui transformasi budaya disegala aspek budaya yang terstruktur dan dilindungi dengan Hak Kekayaan Intelektual. Diharapkan pemahaman Pancasila secara nilai dapat mendorong perbaikan pribadi bangsa yang berkorelasi dengan meningkatnya eksistensi Indonesia,” pungkasnya. ( Aziz )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Bisnis Data Center NeutraDC Hadir Sebagai Penyedia AI Enabler di Indonesia Cloud & Datacenter Convention 2024
- Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah Punya Konsep dan Akan Membangun Kebun Raya Untuk Konservasi
- Telin Milik PT. Telkom (Persero) dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas di Wilayah Indonesia dan Australia. SKKL Hawaiki Nui 1 Akan Jadi Rute Baru Yang Lebih Efisien di Timur Laut Australia Melalui Selat Torres
- Realisasi Fisik Program dan Kegiatan Dinas PUPR Kabupaten Purworejo Melampaui Target atau Surplus
- Cipta Karya dan Bina Konstruksi Kabupaten Purworejo Alokasikan DAK Untuk Program Sanitasi Yang Bertujuan Untuk Mengurangi Resiko Stunting, Gizi Buruk dan Pengentasan Kemiskinan
- Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo : Fenomena Anomali Iklim, Petani Harus Climate Smart Agriculture (CSA)
- Warga Aceh Utara Meninggal Dunia Diduga Akibat Dianiaya Oleh Oknum Polisi, Anggota DPD RI Haji Sudirman Minta Polda Aceh Tangani Serius
- RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Fokus Transformasi dan Pertahankan Kinerja Operasional. Telkom Bagikan Dividen Rp 17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
- Dalam Rangka Memperkuat Sinergitas, DPD RI Menerima Delegasi DPRD Kabupaten Klaten- Provinsi Jawa Tengah
- Kades dan Perangkat Desa Dihadiahi Tunjangan Purna Tugas/ Uang , Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Berharap Desa Semakin Mandiri
- PT. Telkom (Persero) Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon. Sepanjang Tahun 2023, Telkom Telah Melaksanakan Pemulihan Lahan Kritis di 4 Provinsi
- Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri Berharap Kepada Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka Agar Libatkan Tokoh Kalimantan Dalam Kabinet
- Krusial Jelang Pilkada 2024, Senator DPD RI Filep Wamafma Uraikan Definisi Orang Asli Papua Dalam Perspektif Antropologi Hukum Hingga Politik Hukum
- Perkuat Cybersecurity Indonesia, Telkom Bersama F5, Pemain Global Multicloud Application Security and Delivery, Kokohkan Kemitraan Yang Strategis
- Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
- Viral Sepatu Seharga Rp 31,8 Juta, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Meminta Agar Bea Cukai Profesional
- Setjen (Sekretariat Jenderal) DPD RI Luncurkan Pojok Baca Digital (Pocadi)
- Sukses Bikin DPD RI Berdaya & Bertaji, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Terima Special Award dari PWI Jawa Timur
- Menghadiri Acara Halal Bi Halal dan Tasyakuran Milad PKS ke- 22, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Silaturahmi Sesama Anak Bangsa
- Dorong Penurunan Biaya Produksi Padi, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Minta Pemerintahan Prabowo Tata Ulang Lembaga Pertanian Dan Pangan