logo seputarnusantara.com

Ir. Nuki Sutarno : Tinggalkan Kampanye Hitam, Fokus Pada Ide dan Program

Ir. Nuki Sutarno : Tinggalkan Kampanye Hitam, Fokus Pada Ide dan Program

Ir. H. Nuki Sutarno, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

4 - Jun - 2014 | 21:08 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Kampanye politik adalah sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik selalu merujuk pada kampanye pada pemilihan umum.

Pesan dari kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin- poin ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih.

Sedangkan Kampanye Hitam atau Black Campaign menurut Ir. H. Nuki Sutarno, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, adalah penggunaan metode rayuan yang merusak, fitnah, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai sasaran kepada para kandidat atau calon kepada masyarakat, agar menimbulkan persepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik.

” Komunikasi model kampanye hitam ini diusahakan agar menimbulkan fenomena sikap resistensi dari para pemilih. Kampanye hitam umumnya dapat dilakukan oleh kandidat atau calon bahkan pihak lain secara efisien, karena kekurangan sumber daya yang kuat untuk menyerang salah satu kandidat atau calon lain dengan bermain pada permainan emosi para pemilih, agar pada akhirnya dapat meninggalkan kandidat atau calon tertentu,” ungkap Nuki Sutarno kepada seputarnusantara.com di Gedung Komisi II DPR RI- Senayan, pada Rabu 4 Juni 2014.

Nuki Sutarno memaparkan bahwa, kampanye hitam itu sangat berbahaya, karena rakyat Indonesia belum siap menerima informasi atau berita yang ditelaah terlebih dahulu. Jadi kalau kita bicara masalah kampanye hitam, ketika ada informasi atau berita bahwa si kandidat A jelek, maka langsung diserap oleh masyarakat bahwa kandidat A jelek, tanpa menelaah dan menganalisa terlebih dahulu.

” Padahal belum tentu si kandidat A seperti itu. Kampanye hitam memang dapat menjadi pemicu gesekan antar kandidat, tim sukses atau pendukung. Karena kampanye hitam bisa mempengaruhi pilihan seseorang terhadap salah satu kandidat, walaupun cara ini tidak benar,” tegas Nuki Sutarno.

Menurut Nuki Sutarno, sebaiknya para kandidat menggunakan white campaign atau kampanye putih yang bermartabat. Kampanye putih itu lebih kepada penyampaian gagasan, ide dan program. Yang terpenting adalah antara gagasan, ide dan program dengan realitas ketika terpilih nanti harus sesuai, jangan sampai justru sebaliknya.

” Sebaiknya kandidat Capres dan Cawapres menyampaikan visi, misi, gagasan, ide dan program yang mudah dicerna oleh rakyat Indonesia. Program harus realistis dan dapat dinikmati langsung oleh rakyat. Seperti program- program pro- rakyat yang sudah dijalankan oleh Presiden SBY, ini terbukti. Program pro- rakyat Presiden SBY yang sudah baik dan berjalan, seharusnya diterima oleh Presiden berikutnya dan dilanjutkan,” tegas Politisi Partai Demokrat ini.

Lebih jauh Nuki Sutarno menjelaskan, bahwa sang Capres dan Cawapres harus mempunyai visi dan misi jauh kedepan, apa yang akan dilakukan untuk menuju Indonesia yang maju dan bermartabat. Program pro- rakyat Presiden SBY contohnya, menjadikan income perkapita penduduk naik, kemudian tingkat pendapatan buruh naik, ini harus dilanjutkan.

” Lanjutkan program Presiden SBY yang terbukti pro- rakyat dan dapat dinikmati langsung oleh masyarakat. Selama ini program Presiden SBY memang didesain untuk jangka menengah dan panjang, maka perlu dilanjutkan oleh Presiden berikutnya, karena memang pro- rakyat,” pungkas Nuki Sutarno di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline