logo seputarnusantara.com

Bahrum Daido : Keputusan Presiden Pindahkan Ibukota Negara Sudah Tepat

3 - Sep - 2019 | 04:00 | kategori:Headline
Bahrum Daido :
Jakarta. Seputar Nusantara. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan akan memindahkan Ibukota Negara.
Ibukota Negara yang sekarang berada di DKI Jakarta, akan dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur.
Rencananya pemindahan Ibukota Negara akan berlangsung pada tahun 2024 atau 5 tahun yang akan datang.
Menurut DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa rencana pemindahan Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur merupakan keputusan yang bagus.
Sebab, menurutnya, Ibukota Negara sekarang di DKI Jakarta, sudah sangat kompleks permasalahannya, sehingga pemindahan Ibukota Negara merupakan keputusan yang tepat.
” Jadi, menurut saya, pemindahan Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur itu menguntungkan. Lebih banyak untungnya daripada ruginya. Keuntungan yang pertama, kita bisa mengurangi volume kendaraan di Jakarta. Sebab permasalahan kemacetan di Jakarta ini sudah sangat kronis, dengan pemindahan Ibukota, maka volume kendaraan di Jakarta berkurang dan kemacetan juga akan mengalamai penurunan,” ungkap Bahrum Daido.
Bahrum memaparkan, dengan banyaknya volume kendaraan di Jakarta, membuat Jakarta menjadi Kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Kalau Ibukota pindah ke Kalimantan Timur, maka secara otomatis polusi di Jakarta akan berkurang.
” Kemudian keuntungan yang kedua, Bandar Udara Soekarno Hatta di Cengkareng yang selama ini sangat padat traffic nya, sehingga membahayakan penerbangan, maka ketika Ibukota pindah, traffic di Bandara Cengkareng akan berkurang drastis. Begitu juga lalu lintas kapal laut di Tanjung Priok akan mengalami penurunan dengan pemindahan Ibukota, sebab selama ini Dwelling Time di Tanjung Priok memakan waktu yang sangat lama, sehingga merugikan banyak pihak,” terang Politisi Partai Demokrat ini.
Kemudian ketiga, lanjutnya, masalah air tanah. Di DKI Jakarta ini, permasalahan air tanah sudah menghawatirkan. Sebab, dengan banyaknya penduduk di Jakarta, membuat permasalahan air tanah menjadi semakin memperihatinkan. Belum lagi persoalan penurunan permukaan tanah di Jakarta, karena beban nya semakin berat.
” Nah kalau Ibukota pindah ke Kalimantan Timur, maka persoalan air tanah dan permukaan air tanah akan semakin mudah diatasi, karena penduduk di Jakarta otomatis berkurang (dengan pindahnya PNS dan keluarganya dan juga warga banyak yang pindah ke Ibukota baru nantinya),” ucapnya.
Kepadatan penduduk di DKI Jakarta yang sekarang kurang lebih 10 juta, sudah menjadi beban berat bagi Jakarta. Maka, dengan pindahnya Ibukota ke Kalimantan Timur, maka beban DKI Jakarta akan berkurang.
” Dengan pindahnya Ibukota, pertumbuhan ekonomi di tempat yang baru akan tumbuh cukup besar. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di lokasi baru, maka pemerataan kesejahteraan akan terwujud. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka akan terbuka lapangan kerja yang besar dan investasi akan subur di lokasi Ibukota baru nantinya,” tegas Bahrum Daido.
” Saya sepakat dengan keputusan Presiden Jokowi soal pemindahan Ibukota, ini merupakan keputusan yang bagus dan sangat tepat,” tandasnya.
Terkait infrastruktur di Ibukota baru, Bahrum menjelaskan agar dibangun dulu akses jalan raya. Sebab, akses jalan raya ini untuk memperlancar arus perpindahan barang dan jasa. Kalau arus barang dan jasa lancar di Ibukota baru, maka akan mempercepat akselerasi pembangunan di Ibukota baru.
” Pemerintah punya struktur aparatur negara, punya dana, dan juga punya SDM yang memadai, sehingga pembangunan di Ibukota baru akan mudah terealisasi. Sebab, dengan aparatur negara, dana, dan SDM yang memadai, maka proses demi proses pembangunan disana akan cepat selesai,” pungkas Bahrum Daido.

Jakarta. Seputar Nusantara. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan akan memindahkan Ibukota Negara.

Ibukota Negara yang sekarang berada di DKI Jakarta, akan dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur.

Rencananya pemindahan Ibukota Negara akan berlangsung pada tahun 2024 atau 5 tahun yang akan datang.

Menurut DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa rencana pemindahan Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur merupakan keputusan yang tepat dan bagus.

Sebab, menurutnya, Ibukota Negara sekarang di DKI Jakarta, sudah sangat kompleks permasalahannya, sehingga pemindahan Ibukota Negara merupakan keputusan yang tepat.

” Jadi, menurut saya, pemindahan Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur itu menguntungkan. Lebih banyak untungnya daripada ruginya. Keuntungan yang pertama, kita bisa mengurangi volume kendaraan di Jakarta. Sebab permasalahan kemacetan di Jakarta ini sudah sangat kronis, dengan pemindahan Ibukota, maka volume kendaraan di Jakarta berkurang dan kemacetan juga akan mengalamai penurunan,” ungkap Bahrum Daido.

Bahrum memaparkan, dengan banyaknya volume kendaraan di Jakarta, membuat Jakarta menjadi Kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Kalau Ibukota pindah ke Kalimantan Timur, maka secara otomatis polusi di Jakarta akan berkurang.

” Kemudian keuntungan yang kedua, Bandar Udara Soekarno Hatta di Cengkareng yang selama ini sangat padat traffic nya, sehingga membahayakan penerbangan, maka ketika Ibukota pindah, traffic di Bandara Cengkareng akan berkurang drastis. Begitu juga lalu lintas kapal laut di Tanjung Priok akan mengalami penurunan dengan pemindahan Ibukota, sebab selama ini Dwelling Time di Tanjung Priok memakan waktu yang sangat lama, sehingga merugikan banyak pihak,” terang Politisi Partai Demokrat ini.

Kemudian ketiga, lanjutnya, masalah air tanah. Di DKI Jakarta ini, permasalahan air tanah sudah menghawatirkan. Sebab, dengan banyaknya penduduk di Jakarta, membuat permasalahan air tanah menjadi semakin memperihatinkan. Belum lagi persoalan penurunan permukaan tanah di Jakarta, karena bebannya semakin berat.

” Nah kalau Ibukota pindah ke Kalimantan Timur, maka persoalan air tanah dan permukaan air tanah akan semakin mudah diatasi, karena penduduk di Jakarta otomatis berkurang (dengan pindahnya PNS dan keluarganya dan juga warga banyak yang pindah ke Ibukota baru nantinya),” ucapnya.

Kepadatan penduduk di DKI Jakarta yang sekarang kurang lebih 10 juta, sudah menjadi beban berat bagi Jakarta. Maka, dengan pindahnya Ibukota ke Kalimantan Timur, maka beban DKI Jakarta akan berkurang.

” Dengan pindahnya Ibukota, pertumbuhan ekonomi di tempat yang baru akan tumbuh cukup besar. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di lokasi baru, maka pemerataan kesejahteraan akan terwujud. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka akan terbuka lapangan kerja yang besar dan investasi akan subur di lokasi Ibukota baru nantinya,” tegas Bahrum Daido.

” Saya sepakat dengan keputusan Presiden Jokowi soal pemindahan Ibukota, ini merupakan keputusan yang bagus dan sangat tepat,” tandasnya.

Terkait infrastruktur di Ibukota baru, Bahrum menjelaskan agar dibangun dulu akses jalan raya. Sebab, akses jalan raya ini untuk memperlancar arus perpindahan barang dan jasa. Kalau arus barang dan jasa lancar di Ibukota baru, maka akan mempercepat akselerasi pembangunan di Ibukota baru.

” Pemerintah punya struktur aparatur negara, punya dana, dan juga punya SDM yang memadai, sehingga pembangunan di Ibukota baru akan mudah terealisasi. Sebab, dengan aparatur negara, dana, dan SDM yang memadai, maka proses demi proses pembangunan disana akan cepat selesai,” pungkas Bahrum Daido. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline