logo seputarnusantara.com

Hasan Aminuddin : Harus Ada Inovasi dan Penerapan Teknologi Untuk Kembangkan & Perkuat Pertanian

17 - Des - 2019 | 09:18 | kategori:Headline
Drs. H. Hasan Aminuddin, M. Si., Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem (Nasional Demokrat)

Jakarta. Seputar Nusantara. Sektor Pertanian merupakan sektor yang sangat strategis karena berkaitan dengan Ketahanan Pangan Nasional.

Sektor Pertanian, Kelautan, dan Kehutanan merupakan 3 sektor yang mempunyai peranan besar bagi negara dan masyarakat.

Ketiga sektor tersebut, disamping memberikan devisa bagi negara, juga memberikan sumbangsih yang besar bagi pendapatan masyarakat.

Menurut Drs. H. Hasan Aminuddin, M. Si., Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem (Nasional Demokrat), bahwa yang pertama, sektor Maritim dan Pertanian ini yang terpenting adalah manakala Presiden berpihak kepada rakyat, maka 50% urusan kesejahteraan rakyat di Republik ini akan selesai.

” Kemudian kedua, rubahlah seluruh manajemen perencanaan yang berkaitan dengan kebijakan publik di seluruh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), sebagaimana semangka dibelah jadi dua, belah duanya yaitu yang satu untuk Maritim dan yang satu lagi untuk Pertanian,” ungkap Hasan Aminuddin di Ruang Pimpinan Komisi IV Gedung Nusantara II DPR RI- Senayan, pada Senin 16 Desember 2019.

Hasan Aminuddin memaparkan, selanjutnya yang ketiga, bahwa selama ini, bantuan kepada petani dan nelayan belum berpihak kepada pekerjanya (buruh tani dan buruh nelayan). Para buruh tersebut belum pernah merasakan bantuan dari pemerintah.

” Nantinya akan ada inovasi, saya dari Pimpinan Komisi IV DPR dari Fraksi Partai NasDem, telah merekomendasikan bahwa Menteri mempunyai kewajiban untuk membuat sentra di sebuah Kabupaten/ Kota. Jadi Menteri tersebut harus membuat prioritas kebijakannya di suatu Kabupaten/ Kota, di seluruh Republik ini. Jadi setiap Provinsi mempunyai 1 Kabupaten/ Kota yang dijadikan sebagai sentra prioritas kebijakan dari Menteri tersebut,” terang Hasan Aminuddin, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini.

Jadi, lanjutnya, di Kabupaten/ Kota tersebut, ada sentra prioritas khusus dari suatu Kementerian. Jadi rakyat akan melihat secara langsung keberhasilan dari Menteri Pertanian, Kelautan dan Kehutanan, dari potret yang nyata, yang ada di suatu Kabupaten/ Kota yang dijadikan sentra prioritas tersebut.

” Potret itu nyata ada di suatu Kabupaten/ Kota. Bukan hanya cerita atau retorika belaka. Ini sangat penting, supaya kinerja Kementerian bisa dilihat dan dipotret langsung di Kabupaten/ Kota itu,” jelasnya.

Kembali masalah bantuan kepada petani dan nelayan. Selama ini yang merasakan bantuan itu adalah para pemilik modal. Para pemilik lahan pertanian dan para pemilik perahu yang selama ini mendapatkan bantuan dari pemerintah.

” Hal ini yang harus kembali dikaji, bagaimana supaya rakyat yang mayoritas petani dan nelayan ini mendapatkan kesejahteraan dari profesinya sebagai petani dan nelayan,” tegasnya.

Hal penting lainnya adalah, bahwa kebutuhan rakyat terhadap beras, tidak sebanding dengan ketersediaan lahan pertanian. Harus ada pencerahan, harus ada teknologi pertanian yang diterapkan. Kalau teknologi pertanian diterapkan, kemungkinan besar tidak akan ada impor lagi.

” Impor ini tidak menyenangkan petani dan nelayan. Saya berharap agar Menteri Pertanian bisa menerapkan teknologi pertanian agar petani sejahtera,” imbuhnya.

Dirinya juga berharap agar program Perkebunan Sosial, dimana 1 keluarga mendapatkan 2 hektar lahan, agar dilakukan kembali secara massif terhadap perkebunan negara untuk rakyat.

” Mendagri sebagai Koordinator Gubernur, Bupati dan Walikota, agar memberikan peringatan kepada Kepala Daerah seluruh Indonesia agar tidak merubah RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). RTRW nya jangan mempermudah lahan pertanian menjadi area perumahan. Perjalanan hidup ini bukan hanya untuk kita saja, tetapi, perjalanan hidup ini juga untuk anak cucu kita,” pungkas Hasan Aminuddin. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline