logo seputarnusantara.com

Ketua BKSAP DPR Fadli Zon : Kalau Jokowi Kangen Nanti Saya Kritik Pedas

23 - Jul - 2020 | 20:09 | kategori:Headline

Keterangan foto : Fadli Zon, Ketua BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen) DPR RI, Politisi Partai Gerindra

Jakarta. Seputar Nusantara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kangen terhadap kritik dari Fahri Hamzah. Apakah Fadli Zon yang selama ini jadi duo kritikus Jokowi bareng Fahri Hamzah bakal berani kembali mengkritik Presiden?

Duo Fadli- Fahri dikenal vokal melontarkan kritik ke pemerintahan Jokowi saat keduanya menjabat Wakil Ketua DPR periode 2014- 2019. Waktu berganti, kini Fahri tak lagi duduk di kursi wakil rakyat dan kini menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gelora.

Di sisi lain, Fadli masih duduk sebagai Anggota Komisi I DPR dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, partai yang kini tergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi. Apakah Jokowi juga kangen terhadap kritik Fadli?

“Nggak pernah ngomong tuh, nanti kalau kangen nanti kritik saya tambah pedas lagi,” kelakar Fadli Zon saat dihubungi, Kamis 23 Juli 2020.

Menurut Fadli Zon, kritik kepada pemerintah adalah bagian dari demokrasi. Mengkritik sesuatu yang salah disebutnya sebagai salah satu bentuk rasa sayang kepada negara.

“Ya kan ini bagian dari demokrasi. Saya kira kalau kita mengkritik yang salah supaya itu menjadi benar, itu tanda kita sayang pada negara, sayang kepada rakyat. Tapi kalau membiarkan barang menjadi makin lama makin busuk, itu tanda kita sebenarnya tidak setia pada cita-cita bangsa,” ujarnya.

Fadli Zon mengatakan, kritik adalah bagian penting dari demokrasi. Ungkapan kerinduan terhadap kritik dinilainya justru menunjukkan bahwa pemerintah membuat rakyatnya takut memberikan kritik.

“Orang tidak ada kritik lagi kemudian diam itu malah bisa membahayakan demokrasi, apakah itu tanda-tanda ketakutan atau tanda-tanda apatisme. Jadi kritik itu menurut saya adalah bagian yang sangat penting di dalam demokrasi, apalagi memang mengkritik kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat,” kata Fadli.

“Memang ada ketakutan orang yang dianggap kritis dikriminalisasi, dipersekusi, kan udah terlalu banyak contohnya. Sehingga ada juga data yang mengatakan bahwa indeks demokrasi kita itu menurun, kemudian masyarakat juga merasa ada intimidasi ketakutan di dalam melakukan kritik kepada pemerintah, kan ada itu. Jadi mereka juga takut dikriminalisasi, dipersekusi, ada perasaan-perasaan itu yang muncul di tengah publik gitu, karena memang ada upaya-upaya untuk meredam kritik itu,” imbuhnya.

Meski saat ini Gerindra ada di dalam pemerintah, Fadli Zon mengaku tetap akan memberikan kritik secara proporsional. Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, disebutnya juga tak pernah menegur Fadli saat memberikan kritik kepada pemerintah.

“Sampai sekarang nggak ada ya (teguran Prabowo). Artinya beliau harusnya tahu bahwa ini adalah fungsi Legislatif ya, karena saya kan juga dipilih oleh rakyat, rakyat yang riil, jumlahnya juga riil, bahkan saya dipilih terbesar se-Jawa Barat dari seluruh partai politik. Jadi ya saya punya beban amanah itu. Kalau saya jadi tukang stempel pemerintah ya nggak ada gunanya,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, ungkapan kangen Presiden Jokowi terhadap kritik Fahri Hamzah itu disampaikan saat pertemuan Jokowi dengan Partai Gelora di Istana pada Senin 20 Juli 2020 lalu. Pertemuan itu disebut berlangsung cair dan penuh tawa.

“Presiden bicara berat badannya turun 3 kilo, cerita santai aja sambil menikmati wedang jahe yang disuguhin. Presiden juga cerita kangen dengan kritik kerasnya Pak Fahri, dan Presiden juga tanyakan ‘Kok Pak Fahri tambah gemuk sekarang’ gitu. Terus kata Pak Fahri, dia sekarang lebih banyak belajar bisnis, karena sudah nggak di politik, ya jadi berupaya happy sebagai warga negara biasa,” ungkap Mahfudz Siddiq, yang kini menjabat Sekjen Partai Gelora, kepada wartawan, Rabu 22 Juli 2020. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline