logo seputarnusantara.com

Kepala Rutan Kelas IIB Purworejo Lakukan Berbagai Inovasi dan Kreasi

23 - Nov - 2021 | 16:19 | kategori:Headline

Keterangan foto : Muchamad Mukaffi, Amd.IP., SH., MH., Kepala Rutan Kelas IIB Purworejo- Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. Visi Rutan (Rumah Tahanan) adalah : “Menjadikan Rutan yang terpercaya dalam memberikan pelayanan, pembinaan, perawatan, dan perlindungan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan.”

Sedangkan Motto Rutan adalah : “Berikan yang terbaik untuk membina mereka kembali ke jalan yang benar.”

Visi dan Motto tersebut selalu diimplementasikan oleh Rutan Kelas IIB Purworejo- Jawa Tengah. Karena visi dan motto ini merupakan prioritas yang harus dilaksanakan oleh Pimpinan dan jajaran Rutan.

Menurut Muchamad Mukaffi, Amd.IP., SH., MH., Kepala Rutan Kelas IIB Purworejo- Jawa Tengah, bahwa di Rutan Purworejo sudah melakukan berbagai inovasi dalam berbagai bentuk pelayanan, yang mana sebelumnya Rutan Kelas IIB Purworejo ini sudah mendapatkan predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi).

” Dan sekarang kami sedang berjuang keras untuk mendapatkan predikat yang lebih tinggi lagi yaitu WBBM. Kami juga selalu mengedepankan sisi humanis dalam memberikan pelayanan, karena pelayanan adalah yang utama,” ungkap Mukaffi kepada seputarnusantara.com di kantornya, Selasa (23/11).

Mukaffi lebih lanjut memaparkan bahwa Rutan dan Dinas- Dinas lainnya di Purworejo sudah tidak seperti dulu lagi. Kalau dulu, instansi yang dilayani oleh masyarakat. Namun sekarang sudah berbeda, justru instansi yang melayani masyarakat.

” Kami Rutan Kelas IIB Purworejo justru melayani masyarakat dan warga binaan. Ada beberapa inovasi yang sudah kami lakukan, khususnya di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Salah satu contohnya adalah mengenai pelayanan kesehatan, petugas medis dari kami selalu keliling setiap kamar untuk mengecek kondisi kesehatan warga binaan. Petugas medis menanyakan satu persatu warga binaan apakah ada yang sakit atau tidak, dan bagaimana kondisi kesehatannya,” jelas Mukaffi dengan mantap.

Menurutnya, petugas medis dari Rutan selalu rutin keliling ke setiap kamar dalam waktu seminggu sekali, yang sudah diatur jadwalnya supaya tertib dan disiplin.

” Kemudian yang kedua mengenai asimilasi rumah. Asimilasi rumah ini sesuai dengan keputusan yang sudah diterbitkan oleh Menteri Hukum dan HAM. Tujuan dari asimilasi rumah ini untuk mengurangi over kapasitas dan untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19,” tegas Kepala Rutan.

Asimilasi rumah ini, tambahnya, sudah dilakukan sejak lama oleh Rutan Kelas IIB Purworejo. Dan keunikan dari asimilasi rumah ini, jika warga binaan tempat tinggalnya di Purworejo, dengan jarak yang sudah ditentukan, maka pihak Rutan mengantarnya sampai ke tempat tinggalnya.

” Program asimilasi rumah ini, kami antar sampai tempat tinggalnya. Namun jika ada keluarga yang menjemput ke Rutan, maka kami juga memperbolehkannya, ini berlaku bagi mereka yang tempat tinggalnya di Purworejo,” ucap Mukaffi.

Namun, jelasnya, bagi warga binaan yang tinggal diluar Purworejo, seperti Kebumen atau Semarang, karena memang ada warga binaan dari 2 kota tersebut, maka pihak Rutan mengantarnya sampai terminal. Pihak Rutan berkoordinasi dengan petugas perhubungan di terminal dan crew bus, supaya membantu warga binaan diantar sampai kota tujuan.

” Untuk ke depannya, kami akan berinobasi yang lebih bagus lagi, dengan inovasi berbasis dan bersistem digital atau IT. Inshaa Allah tahun depan akan kami luncurkan, namun saat ini belum kami bocorkan namanya supaya “bikin penasaran”. Inshaa Allah sistem ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Mukaffi dengan nada santai.

Dirinya menyampaikan, selama pandemi.Covid-19 ini Rutan Purworejo tidak menerima kunjungan dari luar, hanya menerima titipan makanan dan barang untuk warga binaan. Pihak Rutan juga menyediakan fasilitas video call bagi warga binaan untuk berkomunikasi dengan keluarganya.

” Dan apabila ada keluarga yang belum memiliki HP Android, karena beberapa wilayah Purworejo masih pelosok, maka pihak Rutan mendatangi rumah keluarga warga binaan supaya bisa video call. Petugas Rutan akan meminjamkan HP kepada keluarga warga binaan, kemudian disambungkan ke Rutan supaya bisa berkomunikasi,” tegas Mukaffi.

Rutan Purworejo, ucapnya, selalu melakukan pendekatan secara humanis kepada warga binaan. Ada pembinaan mental dan keagamaan, dengan mengundang penceramah dari luar, melaksanakan Shalat berjamaah, pengajian, dan juga diberikan arahan- arahan supaya warga binaan tidak melanggar hukum lagi.

” Kemudian setelah keluar dari Rutan, warga binaan bingung mencari pekerjaan, kami punya program asimilasi di Lugosobo- Gebang, warga binaan disana diberi pengetahuan dan ketrampilan bercocok tanam dan perikanan. Dan yang terbaru, didalam rutan ada program pembuatan kerajinan pipa rokok, asbak, dan kap lampu, yang semuanya berbahan baku dari batok kelapa. Ini semua kami lakukan untuk bekal warga binaan supaya ketika nanti keluar dari tahanan, bisa berkarya dan bekerja,” pungkas Muchamad Mukaffi di penghujung wawancara dengan seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline