logo seputarnusantara.com

Aria Bima : Bulog Tidak Bisa Beri Manfaat Selain Untuk Kepentingan Korporasi

Aria Bima : Bulog Tidak Bisa Beri Manfaat Selain Untuk Kepentingan Korporasi

Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan

17 - Des - 2011 | 10:01 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan Bulog meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, Bulog tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan.

Menurut Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, bahwa Bulog selain sebagai corporate, Bulog juga mempunyai fungsi sebagai penyedia stok pangan nasional. ” Nah Saya melihat, memang diposisi ini Bulog tidak bisa memberi kemanfaatan, selain untuk kepentingan korporasi saja,” ungkap Aria Bima kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI, pada hari Jumat 16 Desember 2011.

” Saya ambil contoh, kita terpaksa harus mengeluarkan RP 9 Triliun APBN untuk impor beras agar cadangan stok beras nasional minimal 2 juta ton terpenuhi, yang sekarang ini hanya punya 800 ribu ton di Bulog. Kalau Rp 9 Triliun untuk petani, itu duit yang sangat luar biasa. Alasan Bulog selalu klasik yakni bahwa Bulog tidak mampu menyerap beras karena petani selalu memberikan sesuai dengan harga pasar,” tegas Aria Bima.

Menurut Aria Bima, hal itu harus segera ditindak lanjuti. Percuma kita mempunyai Bulog kalau tidak bisa berpihak dan berperan pada proses pemberdayaan petani. Sehingga petani harus berhadapan dengan pasar, yang pada saat harga beras turun Bulog tidak berperan, harga beras tinggi Bulog juga tidak berperan.

” Dan akhirnya kita curiga bahwa Bulog hanya menggunakan uang APBN untuk impor beras walaupun hanya sebagai pelaksana. Maka sebaiknya Bulog kembali sebagai posisi semula, tidak usah jadi Perum, tetapi sebagai buffer stock nasional dibawah Kementerian Pertanian. Sekarang ini Bulog selalu berlindung pada fungsi Perumnya!” tandas Aria Bima, Politisi PDI Perjuangan yang sangat vokal ini.

” Menurut saya, pengadaan beras harus ditargetkan di setiap distrik. Kalau Bulog tidak bisa menyerap beras petani dalam junlah tertentu, maka sebaiknya Dirut Bulog diganti saja,” ucapnya dengan lantang.

Menurutnya, beras tersebut bukan beras murah, itu beras mahal dan beras berkualitas. Kalau Bulog tidak melaksanakan itu, ya kembalikan dan serahkan saja ke Pemerintah Daerah.

” Kalau Bulog masih impor beras dan tidak bisa sebagai buffer stock nasional, ya kembalikan saja ke Pemerintah Daerah untuk mendistribusikan beras raskin. Sebenarnya kita ingin memberikan fungsi Bulog sebagai buffer stok nasional,” pungkas Aria Bima. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline