logo seputarnusantara.com

Rhani Juliani; Gadis Manis Mimpikan Karier Mapan,Kini Hidup Dalam Cibiran

11 - Feb - 2010 | 02:48 | kategori:Nasional

Rani JJakarta. Seputar Nusantara. Rhani Juliani, baru berusia 23 tahun ketika namanya menggegerkan Indonesia. Ia, kata Jaksa Penuntut Umum, terlibat cinta segitiga dengan Ketua KPK Antasari Azhar hingga berujung kematian sang suami sirinya, Nasrudin Zulkarnaen. Rhani yang lahir pada 1 Juli 1986 merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara dari Endang Muhammad Hasan. Seperti perempuan muda biasanya, Rhani dalam blognya mengaku memimpikan menjadi wanita karir yang sukses dan mapan.

“Saya seorang gadis yang manies menurut pengamatan orang2 di sekeliling aq,” demikian Rhani Juliani mendiskripsikan dirinya dalam blognya.

Jalan menjadi wanita karir yang sukses sepertinya terbuka bagi Rhani. Berbekal wajahnya yang manis, Rhani mengawali karir sebagai model untuk cover sampul kalender 2009 STIMIK Raharja, kampusnya tempatnya belajar.

Dalam pose di kalender itu, Rhani mengenakan toga lengkap dengan baju wisuda. Rambut panjang Rhani dibiarkan tergerai dengan poni yang mengintip sedikit di balik toganya. Dalam posenya, perempuan cantik ini tersenyum manis.

Namun hidup memang tidak seindah mimpi. Si manis Rhani yang bukan berasal dari kalangan berada harus jatuh bangun mewujudkan impiannya untuk bisa hidup mapan. Ia menjadi caddy untuk membiayai kuliahnya. Lantas menikah siri dengan seorang direktur yang telah beristri, Nasrudin.

Kemudian pusaran nasib ternyata menyeret Rhani dalam kasus yang mengggegerkan negeri ini. Suami siri Rhani mati ditembak dan otak pembunuhan sadis itu mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang disebut-sebut terlibat cinta segitiga dengan Rhani.

Kasus Antasari, Kamis (11/2/2010) ini akan mendapatkan vonis pengadilan. Menjelang vonis Antasari, Rhani jatuh sakit dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Husada, Mangga Besar. Ia dirawat 1 minggu karena harus menjalani operasi usus buntu. Namun, isu yang berkembang Rhani stres menghadapi vonis yang paling ditunggu seluruh rakyat bangsa ini.

Pengacara Rhani Juliani, Jimmy Simandjuntak tentu saja menyangkal saksi kunci pembunuhan  Nasrudin itu sakit akibat tertekan. Rhani hanya kurang sehat karena kecapekan.

Rhani memang sedih mendapati caci mati dari pengacara Antasari. Tapi ibarat anjing menggonggong, kafilah berlalu, begitulah kini prinsip yang dipegang Rhani.

“Kita justru mendoakan para pengacara Antasari itu supaya sadar. Masa pengacara senior tidak punya etika seperti itu,” ujar pengacara Rhani, Jimmy Simandjuntak kepada detikcom melalui telepon.

Nota pembelaan (pledoi) tim pengacara Antasari pada 28 Januari lalu memang ‘menelanjangi’ habis  pribadi Rhani. Perempuan yang pernah berduaan dengan Antasari di kamar 803 Hotel Gran Mahakam, Blok M itu dipandang tidak lebih dari seorang pelacur, yang tidak kenal malu, tidak senonoh, serta melanggar hukum dan agama.

Pengacara Antasari mendasarkan tudingan itu pada kehidupan Rhani, yang pernah menjadi caddy golf Modern Land, Tangerang, Banten. Rhani bersedia kawin siri dengan Nasrudin, padahal tahu Direktur PT Putra Rajawali Banjaran itu telah beristri dua. Selain itu, ia mengaku sempat mengaborsi janin hasil hubungan gelapnya dengan pria berbeda. Pengacara Antasari yang diketuai Juniver Girsang meminta hakim tidak menggubris keterangan Rhani yang dinilai amoral tersebut.

“Sebagai perempuan tentu saja marah. Tapi biarlah nanti sidang yang akan menjawab, apakah Antasari bersalah atau tidak dalam kasus pembunuhan itu,” imbuh Jimmy.

Sejak tewasnya Nasrudin pada 14 Maret 2008 hingga menjelang hakim membacakan vonis pada Kamis (11/2/2010), nama Rhani memang tidak pernah surut. Di awal-awal, perempuan berambut lurus itu disebut menjadi pangkal perseteruan antara Antasari dan suaminya. Ketiga anak manusia ini terlibat cinta segitiga, yang berakhir dengan tewasnya Nasrudin secara tragis.

Ketika namanya mulai ramai diberitakan menjadi saksi kunci pembunuhan suaminya, Rhani bersembunyi atau disembunyikan di sebuah tempat yang tidak diketahui. Ia tidak lagi tinggal di rumah orang tuanya di Kampung Kosong, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Rhani pun telah dikeluarkan dari kampusnya Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Komputer (STIMIK) Raharja, Tangerang.

Rhani pertamakali tampil di depan wartawan saat hendak diperiksa Polda Metro Jaya 26 Juni 2009. Setelah itu, ia tidak lagi terlihat sampai akhirnya dihadirkan sebagai saksi di persidangan Antasari Azhar pada 5 dan 10 November 2009. Usai memberikan keterangan dalam persidangan tertutup itu, ia menggelar jumpa pers di restoran Sari Kuring, SCBD.

Rhani meyakini, otak pembunuh Nasrudin adalah Antasari, yang dikenalnya pada 2006 di tempatnya sempat bekerja sebagai caddy. Keyakinan itu didasarkan pada beberapa SMS ancaman yang diterima suaminya saat berlibur di Kendari. Rhani mengatakan, Nasrudin mengaku SMS itu berasal dari Antasari, ketua KPK.

Rhani juga membantah telah disetir oleh polisi untuk memberikan keterangan yang memberatkan Antasari. Namun, terkait pelecehan seksual yang dituduhkan jaksa kepada Antasari saat berdua di kamar hotel bersamanya, Rhani enggan menjawab.

“Itu sudah saya ceritakan di pengadilan, tidak etis kalau saya cerita di sini,” ucap perempuan yang pernah menjadi cover kalender kampusnya itu.

Sejak jumpa pers tersebut, Rhani kembali menghilang. Namun, Jimmy pernah mengatakan, Rhani tidak pernah ketinggalan ketika televisi menayangkan siaran langsung persidangan Antasari di Pengadilan  Negeri Jakarta Selatan (Jaksel). Tiap kali Antasari dirasa telah membohongi majalis hakim, Rhani hanya tersenyum kecil. ( Aziz : diolah dari berbagai sumber )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Nasional | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.