logo seputarnusantara.com

Hj. Ingrid Kansil : Stake Holders Harus Dorong Karyawati Berbusana Sopan

Hj. Ingrid Kansil : Stake Holders Harus Dorong Karyawati Berbusana Sopan

Hj. Ingrid Maria Palupi Kansil, S. Sos., Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

12 - Mar - 2012 | 15:02 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Akhir- akhir ini masalah busana minim dan seksi menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat luas. Berbagai komentar tentang perempuan berbusana minim dan seksi bermunculan. Tentu ada yang pro, ada juga yang kontra. Pandangan masyarakat mengenai busana perempuan yang minim dan seksi beragam, sesuai dengan sudut pandang masing- masing dan cara memandangnya.

Menurut Hj. Ingrid Maria Palupi Kansil, S. Sos., Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa terkait dengan pembentukan karakter generasi muda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, tentunya masalah perempuan yang berbusana minim ini harus menjadi perhatian kita semua. Sebab, busana perempuan juga mencerminkan karakter seseorang. Dengan pembentukan karakter generasi muda khususnya kaum wanita, maka busana minim tidak sesuai dengan adat dan budaya timur bangsa Indonesia. Sehingga busana minim yang dikenakan oleh kaum perempuan, akan menimbulkan degradasi moral dan karakter perempuan itu sendiri.

” Yang saya soroti adalah masalah busana minim kaum perempuan. Karena saya di Komisi VIII DPR RI yang juga membidangi masalah perempuan dan anak, maka masalah pergaulan dan busana perempuan Indonesia ini juga menjadi perhatian saya. Hampir 90% kaum perempuan yang bekerja sebagai SPG (Sales Promotion Girl) dan juga Umbrella Girl baik itu di even- even nasional maupun internasional berbusana minim,” ungkap Ingrid Kansil kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI- Senayan, pada Senin 12 Maret 2012.

Ingrid Kansil, Politisi Partai Demokrat ini mengharapkan agar Stake Holders dari perusahaan- perusahaan terkait, mau mendorong dan mengambil kebijakan agar para pekerjanya khususnya kaum perempuan berpakaian yang santun dan sopan sesuai etika timur Indonesia. Dengan dorongan Stake Holders, Ingrid Kansil yakin para pekerja perempuan yang berbusana minim akan dapat diminimalisir.

” Saya melihat di arena balap motor dan mobil, seperti para Umbrellla Girl, itu kurang sopan busananya. Saya mengharapkan agar masalah busana ini diperhatikan, karena Indonesia ini merupakan negara dengan ummat Islam terbanyak di dunia. Maka masalah busana harus menjadi perhatian yang serius kita semua,” tegasnya.

” Saya khawatir, dengan perempuan terbiasa memakai busana minim, mereka akan melakukan hal- hal yang melebihi norma seperti biasanya. Saya sangat mengkhawatirkan sekali masalah ini. Oleh karena itu, berawal dari masalah busana ini, kita bangun bersama karakter bangsa Indonesia,” ucap Ingrid Kansil dengan semangat.

Karena dengan busana yang sopan dan santun, rok sampai dibawah lutut, menurutnya, maka para perempuan di Indonesia akan terlihat semakin cantik dan berkepribadian. Sebab, cantik itu tidak harus mengenakan busana yang minim. Justru sebaliknya, menurut Ingrid Kansil, cantik adalah ketika mengenakan busana yang sopan dan sesuai dengan adat- istiadat serta budaya timur bangsa Indonesia.

” Bisa juga para pekerja perempuan seperti SPG dan Umbrella Girl mengenakan busana batik yang sudah diakui oleh UNESCO. Justru dengan berbusana batik, maka akan meningkatkan daya saing produk lokal Indonesia dan terlihat indah serta berkepribadian asli Indonesia,” terang Ingrid Kansil.

Ingrid Kansil menegaskan bahwa dengan berbusana yang minim dan terbuka, belum tentu akan meningkatkan penjualan produk tersebut. Sebab tidak ada kaitan antara busana minim dengan peningkatan penjualan produk.

” Ini yang saya soroti, karena saya tidak ingin kaum perempuan di Indonesia dieksploitasi. Cantik itu tidak identik dengan busana yang minim. Hulunya ada pada Stake Holders perusahaan itu sendiri. Maka para Stake Holder harus mendorong supaya busana yang dikenakan oleh para pekerjanya khusunya kaum perempuan mempunyai nilai- nilai kesopanan dan sesuai dengan budaya timur Indonesia,” pungkas Ingrid Kansil dipenghujung wawancara. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline