logo seputarnusantara.com

Paulus Yohanes Sumino : Mahalnya Harga BBM di Papua Harus Dicari Solusi

Paulus Yohanes Sumino : Mahalnya Harga BBM di Papua Harus Dicari Solusi

Drs. Paulus Yohanes Sumino, MM., Anggota DPD RI dari Provinsi Papua

21 - Mei - 2012 | 02:46 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Masa Reses Wakil Rakyat pada April hingga Mei 2012, dimanfaatkan oleh mereka untuk melakukan kunjungan kerja di daerah pemilihannya masing- masing. Kunjungan kerja ke daerah bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat daerah setempat. Sebab, penyerapan aspirasi masyarakat sangat penting dilakukan oleh wakil rakyat untuk mengetahui dan memahami keinginan rakyat.

Demikian juga yang dilakukan oleh wakil rakyat dari Provinsi Papua, Drs. Paulus Yohanes Sumino, MM. Pada masa Reses April- Mei 2012 kemarin, Anggota DPD RI dari Provinsi Papua tersebut, juga melakukan kunjungan kerja ke wilayahnya di Papua.

Menurut Drs. Paulus Yohanes Sumino, MM., Anggota DPD RI dari Provinsi Papua ini, selama kunjungan kerja di Papua, banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan kepadanya. Selain aspirasi masyarakat yang diserap, Paulus juga melihat langsung kondisi masyarakat Papua.

Salah satu kondisi riil di masyarakat Papua adalah masalah mahalnya harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Masyarakat Papua sangat mengeluhkan mahalnya harga BBM. Padahal kenaikan harga BBM tidak terjadi, namun harga BBM di Papua sangat melambung tinggi.

” Ini menjadi masalah besar, khususnya yang ada di daerah- daerah pegunungan, premiun harganya mencapai hingga Rp 30 ribu, padahal harga normal Rp 4.500,- ini yang sangat membebani masyarakat. Saya sudah bicara kepada Pemda agar kuota BBM di Papua ditambah sehingga stoknya lancar. Tetapi pihak Pertamina tidak mau melakukan hal ini,” ungkap Paulus kepada seputarnusantara.com di Gedung DPD RI- Jakarta.

” Kita juga menyatakan, lebih baik harga dirata- rata saja misalnya Rp 15 ribu, tetapi stok BBM tersedia dan pembelian lancar, daripada harganya Rp 4.500,- tetapi baru bisa beli berhari- hari. Masyarakat Papua sudah terbiasa dengan mahalnya harga BBM, khususnya di pegunungan. Tetapi hal ini harus segeara dicarikan solusi aagar tidak terus- menerus membebani rakyat Papua,” imbuh Paulus dengan nada lantang.

Paulus menjelaskan bahwa yang jadi soal di Papua adalah apakah dengan mahalnya harga BBM berdampak pada mahalnya harga sembako? Kalau harga BBM mahal, tetapi lancar, stok tersedia dan tidak berdampak pada kenaikan harga sembako, itu tidak menjadi soal bagi masyarakat Papua.

” Kalau masalah penimbunan BBM, saya sampai saat ini belum mendapatkan laporan di lapangan. Tetapi hal ini juga perlu diwaspadai, agar jangan sampai terjadi di Papua, sebab hal ini akan mengakibatkan langkanya dan mahalnya harga BBM,” pungkasnya. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline