Ferrari Roemawi : Jika PT. Berdikari Melanggar, Penegak Hukum Bertindak
Ferrari Roemawi, M.BA., Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat
Jakarta. Seputar Nusantara. Aneh sekali, penyelewengan dana subsidi pupuk yang diduga masih berlangsung hingga sekarang, tetap dibiarkan. Ratusan miliar uang negara, yang seharusnya diterima para petani, lebih banyak dinikmati industri pupuk dan pejabat. Dikemas dalam program Pemulihan Kesuburan Lahan Sawah Berkelanjutan (PKLSB), Kementerian Pertanian dituding menyalahgunakan subsidi itu sejak dua tahun lalu.
Saat itu, pengajuan tambahan subsidi pupuk disetujui oleh DPR dalam APBN-P tahun 2010 menjadi Rp 18,41 triliun dari sebelumnya Rp 14,76 triliun. Dan sebesar kurang lebih Rp 300 miliar di antaranya dipakai untuk pengadaan pupuk hayati dan dekomposer. Kedua pupuk organik padat ini mengandung mikroba yang dapat mempercepat laju pembentukan kompos.
Pengadaan pupuk hayati dan biodekomposer juga dipersoalkan karena dilakukan tanpa tender. Kementerian Pertanian menunjuk langsung PT. Berdikari sebagai pelaksana proyek. Kemudian PT. Berdikari lalu menggandeng PT. Vitafarm Indonesia, yang memproduksi pupuk hayati merek Vitabio dan biodekomposer merek Vitadegra. Keduanya digunakan untuk menyuburkan kembali sekitar 6,3 juta hektare lahan.
Dua merek itu menjadi sorotan karena harganya diduga digelembungkan. Pemerintah menetapkan harga biodekomposer Rp 59.059 per- kilogram dan pupuk hayati Rp 548.171 per- kilogram. Padahal di pasar harganya bisa setengahnya dari harga ini.
Penegak hukum semestinya mengusut tuntas kasus ini. Bukti-bukti penyelewengan sudah gamblang. Penunjukan langsung PT. Berdikari, misalnya, melanggar Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa. Kejaksaan Agung sebenarnya sudah mengusut kasus ini pada Desember 2010, tapi status kasus tersebut tidak jelas hingga kini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)- pun sudah mengusutnya sejak Maret lalu, tapi sampai sekarang juga belum ada hasilnya.
Menurut Ferrari Roemawi, M.BA., Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa biodekomposer itu program Kementerian Pertanian, jadi PT. Berdikari selaku penyalur biodekomposer itu. Sekarang apa masalahnya, distribusi atau penyalurannya? Tetapi menurutnya, programnya tidak salah, karena tujuan dari program tersebut adalah untuk menyuburkan lahan yang selama ini menggunakan pupuk kimia. Jadi, bedakan antara program dengan pelaksanaannya, karena program ini adalah program Pemerintah yang bagus, tetapi yang melaksanakan adalah PT. Berdikari.
” Jadi kalau memang ada indikasi penyelewengan oleh PT. Berdikari, maka sebaiknya ya segera diusut oleh aparat penegak hukum. Tetapi kalau programnya, itu dibuat oleh Pemerintah dan sudah melalui kajian yang mendalam, karena mungkin tanah itu kurang subur, disebabkan karena selama ini menggunakan pupuk kimia,” ungkap Ferrari kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI- Jakarta, pada hari Kamis 14 Juni 2012.
Tetapi, lanjut Politisi dari Partai Demokrat ini, kalau pelaksanaannya memang ada indikasi penyelewengan, maka silahkan BPK mengaudit PT. Berdikari. Dan kalau memang ada masalah dan ada potensi kerugian negara, silahkan diusut dan diperiksa oleh aparat penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan atau bahkan KPK.
” Kalau memang ada pelanggaran secara administratif ya diperbaiki, tetapi kalau ada pelanggaran pidana yang dilakukan oleh PT. Berdikari, ya silahkan penegak hukum bertindak,” tegas Ferrari.
” Sebelum ada hasil audit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan, red.), tentu saya tidak bisa mengeluarkan statement bahwa disitu ada mark-up atau tidak, karena harus tahu dulu data- datanya,” imbuhnya.
” Tetapi kalau memang terjadi penyelewengan anggaran oleh PT. Berdikari, dan kalau betul hasil audit BPK menyatakan ada penyelewengan, maka harus ditindak-lanjuti oleh aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum harus cepatlah bertindak!” ucap Anggota Komisi VI DPR RI.
” Oleh karena itu, aparat penegak hukum harus menyelidiki kasus ini, dan kalau memang ada pelanggaran pidana, harus disidik kemudian diproses ke pengadilan. Ini harus ditindak-lanjuti, tetapi awalnya dari hasil audit BPK dulu, kemudian penegak hukum harus bertindak kalau memang ada potensi kerugian negara,” pungkas Ferrari dipenghujung wawancara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah Rudi Hartono : Kegiatan Dewan Padat, dari Mulai Rapat, Kunjungan Kerja ke Luar Daerah, Pokir, Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Konsultasi Dengan Mitra dan Kementerian Terkait
- Kantor Sat Pol PP dan Damkar Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah Punya Armada Baru Damkar Guna Tingkatkan Performa Dalam Pemadaman Kebakaran
- Dinas PUPR Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah Serap Anggaran Sebesar Rp 126 Miliar Lebih Selama Kurun Waktu Tahun 2024 dan Pekerjaan Fisiknya Sukses 100 Persen
- Dinas Perkimtan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah Telah Selesai Mensertipikatkan Tanah Negara Seluas 140,3462 Hektar
- Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo : Program Pelestarian Pangan Bertujuan Untuk Membantu Pengendalian Stunting
- Finnet Milik PT. Telkom dan Muhammadiyah Berikan Kemudahan Anggota Dengan Fitur WA BOT. Hadir Sebagai Solusi Strategis Untuk Mempercepat dan Menyederhanakan Berbagai Kebutuhan Anggota Muhammadiyah, Seperti Pendaftaran Anggota, Pembayaran Iuran Wajib dan Pokok, Pembayaran Zakat, Infaq, dan Shodaqoh, Serta Penyediaan Informasi Umum
- PT. Telkom (Persero) Meraih Penghargaan KOMDIGI Sebagai Implementator IPv6 Enhanced Fixed Broadband Terbaik 2024. Fixed Broadband Telkom Telah Mkemberikan Kontribusi Sebesar 30% dari Keseluruhan IPv6 di Indonesia
- Voice Automation Jadi Fitur Unggulan Antares Eazy Milik Telkom, Suara Anda Mengontrol Segalanya! Antares Eazy Hadirkan Solusi Otomasi Pintar di Rumah dan Tempat Usaha, Membuat Pengelolaan Lebih Mudah dan Efisien
- Srikandi TelkomGroup Edukasi Tentang Korelasi Keluarga Sehat Dengan Produktivitas Kerja. Respectful Workplace Policy (RWP) di Lingkungan TelkomGroup Sangat Sejalan Dengan Agenda BUMN Tentang Kesetaraan Gender dan Kenyamanan Suasana Kerja
- Pastikan Kesiapan Pengamanan Nataru (Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025), Direktur Utama PT. Jasa Raharja Dampingi Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Gerbang Tol Prambanan
- Kerja Sama AdMedika Milik PT. Telkom dan Good Doctor Raih Penghargaan di Next-BE Fest 2024. Admedika Meraih Penghargaan Dengan Kategori “The Best Synergy Collaboration Health Service Cooperation Agreement”
- Program MetraNet Milik PT. Telkom (Persero) ‘Mengajar’, Cara Untuk Mendekatkan Dunia Industri Bagi SMK. Program ini Dirancang Untuk Memperkuat Tiga Elemen Utama, yaitu Skill (Keahlian), Knowledge (Pengetahuan), dan Attitude (Sikap Profesional)
- Telkom Raih Peringkat 2 Badan Publik Kualifikasi “Informatif” Kategori BUMN Pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024. Sebanyak 36 Perusahaan BUMN dari Total 162 Badan Publik Mendapatkan Kualifikasi “Informatif”
- Produk Unggulan PT. Telkom Antares Eazy Hadirkan SmartHome dan SmartOffice Berbasis AI. Kendalikan Rumah dan Tempat Usaha Kapan Saja, Dimana Saja dengan Antares Eazy. Solusi Pintar Berbasis AI dan IoT Untuk Kemudahan dan Keamanan Optimal
- Tingkatkan Pelayanan Angkutan Darat, Jasa Raharja dan Kemenhub Jalin Kerja Sama Strategis Melalui Integrasi Data
- PT. Jasa Raharja Sampaikan Kesiapan Dalam Pengamanan Nataru (Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025) Dalam Rakor (Rapat Koordinasi) Lintas Sektoral
- Keandalan Digitalisasi Payment Gateway Finnet Milik PT. Telkom (Persero) Meraih Top Digital Award 2024. Finnet Meraih Penghargaan Pada Kategori Top Digital Implementation 2024 dan Top CIO Digital Implementation 2024
- Smart CheckUp Yang Berbasis AI TelkomMedika Raih Penghargaan TOP Award 2024. Meraih Penghargaan Pada Kategori TOP Digital Implementation 2024 dan TOP Leader on Digital Implementation 2024
- Bigbox Perkenalkan Solusi AI Untuk Birokrasi Yang Lebih Efisien. PT. Telkom (Persero) Hadirkan Solusi AI Untuk Mempercepat Birokrasi, Menghadirkan Pelayanan Publik Lebih Cepat, Efisien, dan Bebas Hambatan Administratif
- Pijar Sekolah Bantu Sukseskan Penilaian Akhir Berbasis Digital di Indonesia. Pijar Sekolah Hadirkan Aplikasi Ujian Sekolah Online, Bantu Sekolah di Indonesia Laksanakan Penilaian Akhir Semester Yang Lebih Efektif dan Efisien