logo seputarnusantara.com

Hasrul Azwar : Tidak Mudah Membangun Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi

Hasrul Azwar : Tidak Mudah Membangun Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi

Drs. H. Hasrul Azwar, Ketua Fraksi PPP DPR

16 - Okt - 2012 | 21:06 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Musim Haji sudah tiba. Pemerintah Indonesia menagih janji Pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki kualitas angkutan antarkota disana. Pemerintah Indonesia berharap tidak ada lagi kasus angkutan macet karena banyak armada bus yang mogok seperti tahun- tahun sebelumnya.

Kementerian Agama melalui Sekjen Kemenag Bahrul Hayat di Jakarta 7 Oktober 2012 menuturkan memang benar jika pemerintah Arab Saudi sudah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki angkutan Haji. ” Sampai sekarang, masih ada sedikit gangguan dalam angkutan Haji antarkota,” kata Bahrul Hayat.

Gangguan angkutan Haji antarkota yang menghubungkan Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, dan Mina yang sudah muncul diantaranya adalah banyak barang jamaah yang tidak terangkut karena armada bus kecil. Karena masuk kategori darurat, panitia Haji Indonesia langsung mencarter bus tambahan khusus untuk mengangkut sekitar 400 koper jamaah.

Selain itu, kelemahan trasportasi darat berupa jadwal keberangkatan yang terlambat, Sampai antrean armada yang cukup lama. Semua kelemahan ini masih tidak terlalu mengganggu mobilitas jamaah, karena masih belum masuk puncak pelaksanaan ibadah Haji.

Menurut Drs. H. Hasrul Azwar, Ketua Fraksi PPP (Partai Persatuan Pembangunan) DPR RI, bahwa banyak faktor yang menyebabkan bus terlambat, pertama karena faktor kemacetan lalu lintas di Arab Saudi. Karena jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia berkumpul di satu tempat saat ibadah Haji. Ditambah lagi dengan kepadatan lalu lintas, sehingga mengakibatkan bus sering terlambat.

” Itu faktor yang sangat dominan sehingga bus terlambat datang, ini bisa dimaklumi. Saya melihat tahun lalu, banyak jamaah Haji Indonesia yang menyewa angkot- angkot kecil sebagai sarana transportasi. Yang kedua, juga karena faktor keterbatasan jumlah alat transportasi dan ketiga, menumpuknya jamaah Haji disuatu tempat. Inilah faktor- faktor keterlambatan atau gangguan pada transportasi jamaah Haji,” terang Hasrul Azwar kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI- Senayan, Selasa 16 Oktober 2012.

Hasrul memaparkan bahwa pada hari menjelang H-7 Arafah, bus- bus dilarang mendekati Masjidil Haram. Ada area- area tertentu yang tidak boleh ditempati bus, ini menambah gangguan transportasi.

” Masalah lempar Jumrah, afdhalnya menurut salah satu riwayat, melempar Jumrah itu selepas Dhuhur, tapi ada Ulama yang membolehkan pagi, sore atau malam. Dari sisi syariah atau hukum, melempar jumrah itu wajib Haji bukan rukun Haji. Jadi saya menghimbau kepada para jamaah Haji Indonesia agar melakukan lempar jumrah jangan dipaksakan selepas Dhuhur. Jadi jangan sampai menumpuk selepas Dhuhur, ini bisa mengakibatkan musibah, ini berbahaya,” tegasnya.

Masalah wacana kampung Haji Indonesia, menurutnya, tidak semudah yang diinginkan. Karena faktor keterbatasan lahan, kontur tanah Makkah yang berbukit- bukit dan berbatu- batu sehingga sulit membangun pemukiman baru. Jadi tidak mudah membangun kampung Haji Indonesia di Makkah.

” Tidak mudah membangun kampung Haji Indonesia di Makkah, karena menyangkut kompetensi, wewenang, izin dan siapa yang akan membangun. Karena tidak mudah membangun pemukiman baru di Makkah, karena banyak persoalan,” tegas Politisi PPP ini.

Karena, menurutnya, jamaah Haji Indonesia dengan 211.000, kalau mau ditempatkan dikawasan tertentu, maka berapa tingkat yang diperlukan untuk menampung ratusan ribu jamaah Haji tersebut. Kemudian kalau bukan musim Haji, mau diapakan kamar- kamar di kampung Haji tersebut, apakah bermanfaat?

” Mungkin bisa jadi disewakan untuk orang- orang yang beribadah Umrah. Tetapi kemudian masalah faktor bisnis, kalau ada kampung Haji Indonesia di Makkah, maka hotel- hotel disana yang punya orang Arab tentu akan berkurang penghuninya. Tentu Raja Arab Saudi melindungi kepentingan bisnis warganya,” pungkas Hasrul Azwar dipenghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline