logo seputarnusantara.com

Achmad Syafii Prioritaskan Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur & Ekonomi

Achmad Syafii Prioritaskan Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur & Ekonomi

Drs. H. Achmad Syafii, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

14 - Feb - 2013 | 20:50 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Hasil hitungan manual perolehan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan- Madura, memenangkan pasangan Achmad Syafii- Kholil Asyari (ASRI) dengan memperoleh suara 250.336 atau 54,05 persen.

Sedangkan dua pasangan pesaing “Asri”, yakni pasangan Al Anwari- Kholil (Aho) meraih suara 6.905 atau 1,49 persen dan Kholilurrahman-Masduki (Kompak) meraih suara sebanyak 205.902 atau 44,46 persen. Pilkada Pamekasan- Madura digelar pada tanggal 9 Januari 2013.

Menurut Pemenang Pilkada Pamekasan- Madura, Drs. H. Achmad Syafii, M. Si., yang juga Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa sesuai dengan program yang telah dituangkan dalam visi dan misi pasangan ASRI, program prioritas pertama adalah Pendidikan, kemudian kedua Pelayanan Kesehatan, ketiga Pembangunan Infrastruktur dan yang keempat adalah Ekonomi Kerakyatan.

” Jadi, pendidikan kita prioritaskan karena, kita sadar bahwa kualitas masyarakat di daerah akan ditentukan dengan pendidikan yang baik. Tidak mungkin suatu masyarakat dan bangsa akan maju kalau kualitas pendidikannya tidak baik. Kedua, Pelayanan Kesehatan, karena semua orang pasti butuh pelayanan dan pemerataan kesehatan. Selama ini ada kesenjangan pelayanan kesehatan antara yang kaya dan miskin, maka pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masayrakat terutama yang miskin,” ungkap Syafii kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Rabu 13 Februari 2013.

Ketiga, lanjut Syafii, Pembangunan Infrastruktur, terutama jalan. Mengapa kita tempatkan infrastruktur menjadi yang penting, karena berangkat dari aspirasi rakyat. Dulu Syafii pernah menjadi anggota DPRD, Ketua DPRD, Bupati dan Anggota DPR RI, setiap ketemu masyarakat pasti yang pertama ditanyakan dan diminta oleh masyarakat adalah jalan/ infrastruktur. Ini bisa dimaknai, bahwa masyarakat bisa mandiri, dengan berbagai kegiatan kecuali infrastrukur yang perlu didanai oleh pemerintah.

” Kita menangkapnya dari situ, maka kita prioritaskan juga masalah infrastruktur. Dan yang ketiga adalah Ekonomi Kerakyatan, terutama petani. Karena masyarakat Pamekasan 68% adalah petani. Maka pertanian menjadi hal yang prioritas untuk dikembangkan,” tegas Syafii.

Syafii menjelaskan untuk membangun Pamekasan, sumber pendapatan daerah itu tidak hanya PAD (Pendapatan Asli Daerah), bahkan PAD di Pamekasan kecil, tetapi APBD Pamekasan cukup dengan Rp 1 Triliun/ tahun untuk membangun Pamekasan, baik itu dana dari DAU, DAK, dan sumber dana yang lain.

” Saya selalu tekankan bahwa PAD ini bukan segala- galanya, bahkan Pemda selalu menekankan agar PAD- nya besar. Padahal justru akan membebani dan memberatkan rakyat, misal retribusi dan pajak ditinggikan, itu akan memberatkan rakyat. Saya selalu tekankan, jangan bebani rakyat untuk menggenjot peningkatan PAD, dan jangan sampai PAD- nya besar tetapi rakyatnya justru sengsara, karena terbebani dengan retribusi dan pajak yang tinggi,” tegas Syafii dengan mantap.

Kemudian, lanjut Syafii, bahwa tujuan PAD itu kembali kepada rakyat, itu prinsip yang harus selalu dipegang. Artinya, boleh meningkatkan PAD tetapi dengan syarat rakyat tidak terbebani dan menjadi sengsara.

” Menyangkut masalah konflik sosial yang sering terjadi di daerah, maka agar tidak terjadi lagi, masyarakat kita harus pintar. Bicara soal konflik sosial yang sering terjadi di Indonesia, atau di Madura, atau di daerah lainnya, itu selalu terjadi di daerah- daerah terbelakang, yaitu di daerah yang rakyatnya tidak terdidik dengan baik. Jadi program jangka panjangnya adalah, peningkatan kualitas pendidikan. Tetapi program jangka pendeknya adalah meningkatkan silaturrahmi dan koordinasi dengan pejabat- pejabat daerah, tokoh masyarakat dan tokoh adat,” imbuh Politisi Partai Demokrat ini.

Menurutnya, ada satu hal yang harus diperhatikan serius, yakni masalah intensitas politik yang menimbulkan konflik sosial setelah Orde Baru, itu harus ditangani dengan baik. Dampak dari kegiatan politik ini sangat besar. Ini merupakan pembelajaran bagi masyarakat dan politisi, bahwa marilah kita semua mulai berpolitik yang baik dan santun.

” Politik itu sebenarnya untuk perjuangan, jangan sampai merusak tatanan yang telah kita bangun bersama, baik itu tatanan sosial, tatanan masyarakat dan tatanan berbangsa dan bernegara. Kita berpolitik harus dengan dasar- dasar yang baik,” ungkapnya.

” Saya tidak pernah khawatir terhadap masyarakat kita untuk berpartisipasi dalam pembangunan, tetapi saya justru khawatir kalau pejabatnya tidak menginginkan masyarakat terlibat dalam pembangunan. Selama ini khususnya zaman Orde Baru, pembangunan selalu tertutup, hal ini akan menimbulkan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Pembangunan yang tertutup akan menimbulkan kecurigaan masyarakat dan terbuka besar peluang terjadinya penyelewengan- penyelewengan,” pungkas Achmad Syafii di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline