logo seputarnusantara.com

Martin Hutabarat : Lembaga- Lembaga Survei Harus Objektif, Kredibel dan Jujur

Martin Hutabarat : Lembaga- Lembaga Survei Harus Objektif, Kredibel dan Jujur

Martin Hutabarat, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya)

21 - Feb - 2013 | 18:52 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Survei terbukti telah menjadi instrumen yang vital sekali bagi demokrasi. Survei adalah salah satu cara yang paling efisien, sekaligus sahih, untuk memotret opini publik. Melalui survei kita dapat mengetahui karakter pemilih, keinginan dan preferensinya dalam Pemilu. Melalui survei kita dapat mengetahui apakah seorang kandidat Presiden berpeluang menang dalam Pilpres, seorang calon Gubernur, Bupati atau Walikota berpeluang atau tidak berpeluang memenangkan Pilkada.

Karena survei dapat mendeteksi opini publik dengan akurat maka para kandidat Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota dapat memanfaatkan metode survei untuk merumuskan strategi pemenangan yang efektif dan efisien. Atas dasar hasil survei dari sebuah lembaga riset profesional dan independen, program sosialisasi, pencitraan, pemasaran kandidat dan mobilisasi dukungan dapat disusun secara lebih cermat dan tepat sasaran.

Menurut Martin Hutabarat, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), bahwa Lembaga Survei sebenarnya harus diberi rating. Harus ada yang memberi rating kepada Lembaga Survei dan membuat analisa seperti apa kriteria Lembaga Survei yang kredibel atau tidak. Sekarang ini, Lembaga Survei dengan  mudah mengatakan hasil Survei untuk membentuk opini publik.

” Tetapi banyak orang yang mempertanyakan kredibilitas dari Lembaga Survei tersebut. Maka, itulah pentingnya rating bagi Lembaga Survei, sehingga orang akan menjadi tahu mana Lembaga Survei yang kredibel dan mana yang tidak. Jadi bisa dibedakan mana Lembaga Survey yang objektif, profesional dan bukan pesanan kelompok tertentu,” ungkap Martin Hutabarat kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Rabu, 20 Februari 2013.

Martin menjelaskan bahwa, memang ada kemungkinan hasil Survei yang merupakan pesanan kelompok tertentu, cirinya adalah banyak orang bertanya- tanya dengan hasil Survei tersebut. Dengan kata lain, hasil Survei pesanan kelompok tertentu tersebut sangat diragukan kualitasnya. Karena ada orang atau kelompok yang memerlukan pencitraan, kemudian memesan kepada Lembaga Survei, sehingga hasil Survei tersebut mendukung kepada kepentingan dan popularitasnya.

” Saya tidak terlalu mendalami Lembaga- Lembaga Survei, karena terlalu banyak Lembaga Survei dan terlalu sering hasil Survei dipublikasikan ke masyarakat. Minggu ini ada hasil Survei, kemudian minggu depannya lagi ada hasil Survei dengan hasil yang berbeda dari minggu sebelumnya,” tegas Martin, Politisi Partai Gerindra ini.

Martin memaparkan, bahwa rakyat jangan terpengaruh dengan hasil Lembaga Survei tersebut. Tetapi masyarakat harus terpengaruh kepada performance dari partai, orang dan apapun yang memang berkualitas. Karena yang penting adalah bahwa Lembaga Survei harus objektif, kredibel dan berkualitas.

” Dan juga penting untuk dipikirkan kedepan, yakni membuat aturan yang memberi suatu sanksi kepada Lembaga- Lembaga Survei yang ternyata membohongi publik karena Surveinya itu tidak jujur. Agar masyarakat tidak terkecoh dengan hasil Survei, maka peran Pers untuk mencerdaskan masyarakat sangat besar dan Partai juga harus mampu mencerdaskan masyarakat. Kalau masyarakatnya cerdas, kan tidak bisa terprovokasi oleh adanya hasil- hasil Survei tersebut,” pungkas Martin Hutabarat di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline